2 Pria yang Tak Akur

1.1K 93 13
                                    

"Sudah sampe Neng Geulis!"¹ ucap Andra.

Aletta terkekeh, lalu turun dari motor Alex. Membuka pengait helm dan melepaskan helmnya, Aletta memberikan helm itu pada Alex.

"Makasih ya," ucapnya pada Alex yang mendapat anggukan dari pria itu.

"Makasih juga ya Ndra, Rel," ucapnya lagi.

"Ashiap!" jawab keduanya kompak.

"Eh kelex, besok-besok gue yang bonceng Neng Geulis! Kasian ini jok belakang Kittynya gue kosong," ucap Andra.

"Izin ke Boss sana." jawab Alex santai.

Andra menerawang, menerawang apa yang akan terjadi jika ia meminta izin lalu membonceng Aletta, kemudian ia menggelengkan kepalanya, takut apa yang ia terawang akan terjadi.

"Gak jadi deh, gue belum kawin." ucap Andra, membuat Aletta terkekeh.

"Neng geulis! Babang Andra punya pantun buat Neng geulis!"

"Apa tuh?"

"Anak paus kejebak di tong sampah!"

"Cakep," ucap Aletta dan Karel.

"Neng geulis jangan sedih lagi yah!"

Tawa lepas dari bibir mungil Aletta. Andra, Alex dan Karel tersenyum melihat gadis itu tertawa. Sebenarnya Aletta sellau tersenyum, menutupi segala kesedihan yang ia rasakan. Tapi mata tidak bisa berbohong, mereka sudah kenal dekat dengan Aletta, mereka tau pasti bahwa gadis itu kuat dan hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Bisa aja Ndra, makasih ya." ucap Aletta.

"Yoi, yaudin kali gitu kita cabs dulu!" kata Andra.

"Kalian gak mau mampir dulu?" tawar Aletta.

"Gak dulu deh Let," tolak Andra.

"Iya, kita mau ke markas." sahut Karel.

"Yaudah, hati-hati ya!"

Ketiga pria itu memakai helmnya lalu kembali menyalakan motornya.

"Kita cabut." pamit Alex.

"Iya, hati-hati ya." Alex mengangguk.

"Neng geulis kita cabs dulu ya! Assalamualaikum!" ucap Karel dan Andra kompak.

"Waalaikum salam."

Perlahan, motor ketiga pria itu melaju dan mulai menghilang dari pandangan mata. Suara derumannya perlahan semakin mengecil, tanda mereka semakin menjauh.

Aletta berjalan memasuki rumahnya. Menatap rumahnya yang kosong, Aletta menghela nafas. Abangnya belum pulang, lalu Mamah dan Papahnya pasti sangat sibuk.

Berjalan menaiki tangga, Aletta masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu menaruh tasnya lalu mengambil handuk yang tergantung di jemuran kecil yang ada di balkon kamarnya. Memasuki kamar mandi, Aletta membersihkan badannya.

Dug... Dug... Dug...

Pintu kamar mandi Aletta di gedor-gedor, gadis itu langsung was-was dibuatnya. Aletta tak jadi melepas pakaiannya. Aletta membuka pintu kamar mandi dan betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria yang menggedor pintu kamar mandinya.

"Kakak cancik!" ucap si pelaku penggedor pintu kamar mandi seorang perawan sekaligus pelaku yang hampir membuat perawan itu jantungan.

"Ken?! Kamu sama siapa ke sini?" tanya Aletta kaget.

"Sama Om ganteng!" jawab Ken, menunjuk seorang pria yang berdiri di depan pintu kamarnya.

Aletta menoleh ke arah pintu kamarnya, ada Sean yang tengah berdiri sembari memainkan ponselnya disana.

AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang