Hari Keramat

3.8K 206 45
                                    


Senin. Hari paling keramat bagi semua siswa. Hari yang dimana semua kelengkapan diperiksa. Hari yang dimana harus memulai awal pekan dengan kesibukan dan tugas. Hari yang dimana semua siswa harus berjemur pagi-pagi demi pelaksanaan upacara.

Seperti saat ini, lima belas menit lagi upacara akan segera dimulai. Aletta masih sibuk membongkar-bongkar tas nya di kelas. Sedang yang lain sudah bersiap-siap berlari menuju lapangan upacara. Entah apa yang sedang ia cari didalam tas nya tersebut. Sejak tadi ia hanya membongkar isi tas nya saja.

"Cepet Let! Dapet barisan belakang panas!" ucap Anitta geram. Sedari tadi ia sudah menanyakan apa yang sedang dicari oleh temannya yang satu ini, namun tak kunjung dijawab.

"Lo nyari apa sih Let?" tanya Illy kesal. Sejak tadi mereka lelah menunggu temannya yang satu ini. Marah-marah sendiri karena benda yang tengah ia cari tak kunjung ia temukan, tapi saat ditanya sedang mencari apa ia enggan menjawab. Dasar sinting! Untung cantik!

"Ish, Sebentar! Gak ketemu-ketemu ini!" gerutu Aletta, sudah sejak sepuluh menit yang lalu ia membongkar tas nya, namun tak juga menemukan apa yang sedang ia cari.

"Lagian lo nyari apa sih?" tanya Anitta.

"Topi! Gue gamau dihukum karena topi!" balas Aletta.

"Ketinggalan kali Let!" jawab Anitta

"Iya ketinggalan kali." timpal Illy.

"Tadi pagi udah gue masukin ke tas, sekarang ilang. Aduh gimana ini!" pekik Aletta.

Bagi yang masih berada di kelas, harap segera berbaris dilapangan upacara. Dikarenakan upacara akan segera dimulai. Terima kasih.

"Let, ayok!" ajak Anitta.

"Nanti lo ngumpet aja dibarisan tengah pas lagi periksa barisan." saran Illy.

"Yaudah deh." jawab Aletta pasrah.

>>><<<

Devan dkk sedang berada di rooftop saat ini. Mereka hendak membolos upacara. Bagi mereka, terutama Andra upacara hanyalah hal yang membuat pegal, kulit hitam, kepanasan, dan tentunya tak berfaedah jika mereka harus hitam dan berkeringat dengan cara berdiri disana. Tentu Andra tak ingin kulit nya menjadi hitam dan dapat membuat ketampanannya luntur meski ia tau ia akan selalu tampan. Jadi, lebih baik mereka bermain basket berjam-jam daripada mengikuti kegiatan sakral tersebut.

"Upacara jangan?" tanya Karel.

"Gausah. Sekali-kali kita gak ikut upacara." jawab Andra enteng.

"Ye si goblok! Kan emang selalu gak ikut Ndra!" Raffa menoyor kepala Andra sedang yang ditoyor hanya cengegesan sembari menggaruk-garuk kepalanya.

"Ah iya poho aing eui!"

"Gue ke kamar mandi dulu." pamit Karel pada teman-teman nya lalu pergi begitu saja.

"Lagi bolos dia kebelet." celetuk Alex.

"Kebanyakan makan ya gitu." sambung Rey.

"Ada panggilan dari Nyi Roro Kidul." timpal Raffa.

"Minta kue tu Nyai. Hahaha" ceplos Andra dan diikuti gelak tawa oleh temannya.

>>><<<

Karel pergi ke kamar mandi. Sejak tadi ia menerima panggilan alam, namun ia masih bisa menahan dan pada akhirnya ia harus cepat-cepat pergi untuk absen dialam lain.

AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang