Prolog

18.5K 522 69
                                    


[ TYPO BERTEBARAN ]

°°°

Sinar matahari sudah merambat masuk melalui celah - celah jendela.
Namun, gadis itu masih saja terlelap dari tidurnya. Hingga ia merasakan ada tangan yang mengusik diatas sana.

"Eunghh..." ucap Aletta, sembari mengusap matanya.

"Whaaaa!!!" teriak gadis itu sambil menarik selimut nya untuk menutupi wajahnya.

"Bangun, mandi." titah pria di sebelah nya sambil mengecup puncak kepala Letta lalu bergegas pergi dari kamar gadis itu.

"Arghhh dia dari kapan sih disitu, kan gue malu. Eh, whaaa dia liat muka bantal gue dongggg!" batin Aletta.

Letta segera bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual nya. Setelah 20 menit ia melakukan ritual di kamar mandi nya itu, ia berjalan gontai kearah ruang makan.

"Pagi Bun, pagi Yah, pagi Io." ucap Aletta sambil menuruni anak tangga.

"Pagi sayang." ucap Rina dan Yudha bersamaan.

"Ayo Letta cepetan makan, kasian ini pacar kamu keburu lumutan tu." titah Rina.

"Iyaaa Ibu negaraaaa." jawab Aletta malas.

Keadaan diruang itu pun menjadi hening, hanya dentingan alat makan yang berbunyi.

Hanya membutuhkan waktu 10 menit Aletta menghabiskan sarapan nya itu. Sedangkan, Io masih melanjutkan sarapan nya.

"Io cepetan! Nanti keburu gerbang ditutup!" teriak Aletta tepat didepan pria itu. Hingga membuat Yudha tersedak nasi goreng yang sedang ia makan.

"Uhuk.. Uhuk" Yudha segera meminum air. "Letta jangan teriak - teriak kayak gitu! Ini bukan hutan! Liat Ayah jadi keselek gara - gara kamu. Lagian Io telat sarapan karna kamu sendiri yang lama." ucap Yudha kepada anak nya itu.

"Hehehe maaf Yah, makanya Yah kalo makan pelan - pelan jangan buru - buru, tuh jadi keselek kan." jawab Aletta sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Ayah keselek gara - gara kamu, malah Ayah yang disalahin." ucap Yudha dan hanya dijawab cengiran oleh anaknya itu, sedangkan Rina dan Io hanya menggelengkan kepala mereka saat melihat kelakuan seorang Ayah dan anak nya itu.

"Bun, Yah kita berangkat." ucap Io setelah ia selesai makan, lalu menciumi punggung tangan Rina dan Yudha.

"Iyaa hati - hati ya sayang. Jangan ngebut yaa." ucap Rina.

"Iyaa Bun. Assalamualaikum." jawab Io.

"Waalaikum salam." ucap Yudha dan Rina bersamaan.

"Bunda, Ayah Letta sama Io berangkat yaa." ucap Letta kemudian, dan melakukan hal yang seperti Io lakukan.

"Assalamualaikum!" teriak Aletta dari ruang tengahnya sambil berlari kearah motor ninja hitam milik Io.

"Waalaikum salam."

>>><<<

Motor ninja hitam milik Io pun melaju dengan kecepatan sedang dan membelah jalan dikota Bandung itu.

Selama perjalanan tak ada yang membuka suara. Aletta sibuk dengan pikiran nya dan Io sibuk mengendarai motornya.

Setelah 20 menit mereka di perjalanan. Mereka berdua pun hampir sampai di sekolah mereka. SMA Antariksa.

AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang