Ruang BK

3.2K 150 8
                                    

Aletta sedang berusaha menghabiskan susu yang telah dibuatkan Bunda nya tadi. Sekarang, ia juga sedang menunggu kekasihnya itu menjemputnya.

Devan sudah mengabarkan kalau dia sudah dijalan menuju rumah Aletta. Sebenarnya ia bisa saja meminta Abang nya itu mengantarkan nya, namun ia tak ingin merepotkan Abangnya yang tersayang itu.

Sean tak bisa sekaligus tak mau mengantarkan adiknya itu. Malas fikirnya. Lagipula apa gunanya kekasihnya itu jika tak dapat melakukan kewajiban terhadap pacarnya.

Sean dan Aletta memang tak satu sekolah. Sean sendiri yang memintanya. Ia ingin adiknya mandiri, lagi pula ia tak perlu risau akan keselamatan adiknya itu, kan ada Devan. Jagoan Bandung itu pasti bisalah menjaga anak singa betina yang satu ini.

"Assalamualaikum!" suara tak asing terdengar dari arah pintu masuk.

"Waalaikum salam!" jawab Aletta dan keluarga nya. Aletta bangkit dari duduknya dan menghampiri sumber suara.

"KENN!" pekik Aletta saat melihat Ken juga datang kerumahnya.

"KAKAK CANCIKK!" Ken berlari menghampiri Aletta yang sedang berjongkok tak jauh darinya.

"Cantik Ken." ucap Devan membenari ucapan Ken sedang Ken hanya mengangguk.

Aletta memeluk Ken dan menciumi semua bagian diwajah Ken, kecuali bibirnya yaa!

"Ih! Ih! Gelii Kaa!" Ken cekikikan saat Aletta yang sangat semangat menciumi dirinya. Aletta yang mendengar ucapan Ken hanya terkekeh lalu menurunkan Ken yang ingin menemui Sean.

"Om ganteng!" pekik Ken saat melihat Sean yang sedang berjalan kearah Ken.

"Hey! Ken!" Sean menggendong Ken dan saat itu juga Ken menyium punggung tangan Sean. "Nambah ganteng nih Ken!" ucap Sean kemudian.

"Iyaa dong!" balas Ken dengan percaya diri.

"Jadi, Ken doang yang dicium?" ucap Devan berbisik kepada Aletta sambil berjalan melewati gadis itu.

"Eh ada Devan!" ucap Rina yang baru saja dari ruang makan.

"Iya Tante." jawab Devan sambil menyium punggung tangan Rina. "Om mana Tan?" tanya Devan.

"Owh.. Udah jalan! Ada perlu katanya." jawab Rina.

"Yaudah Bun, Letta berangkat sekolah ya!" pamit Aletta sambil memakai tas nya.

"Iyaa gih sana! Hati-hati!" ucap Rina.

"Hallooo! Ada Ken disini!" Ken merasa tak dihiraukan akhirnya membuka suaranya. Ken melambai-lambaikan tangannya sembari meloncat-loncat kecil.

"Eh! Walahh ada Ken! Sejak kapan?" Rina yang baru saja menyadari ada nya anak kecil ajaib itu terkejut. Siapa suruh pendek, tak kelihatan jadinya.

Ken memutar bola nya malas. Ken menghampiri Rina dan mencium punggung tangan nya.

"Nambah pinter kamu Ken!" ucap Rina sambil mengusap kepala bocah itu. "Kalian mau antar Ken dulu ya?" tanya Rina dan Devan mengangguk.

"Mau di anter pulang." jawab Devan. "Semalam dia nginep dirumah Om Tomy." jelas Devan seperti mengetahui bahwa Rina tak paham dengan ucapan nya.

"Oalah. Yasudah kalau gitu. Kalian berangkat gih, nanti telat."

"Iya Bun. Letta berangkat ya!" Aletta, Devan dan Ken pamit kepada Rina dan Sean.

"Assalamualaikum." ucap ketiga nya berbarengan.

"Waalaikum salam." jawab Rina dan Sean.

"Eh! Kamu gak sekolah?" tanya Rina pada anak sulung nya itu.

AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang