Karena Haechan tidak ingin kembali ke kamar.
Ia di ajak oleh Mark untuk melihat para kesatria lebih dekat.
Membuat Jeno kesal sendiri akan sikap Hyung-nya itu.
Haechan dengan girang menyetujui, dan kini ia telah duduk nyaman di sebuah kursi yang tadi dibawakan oleh salah satu kesatria di situ.
Mark dan Jeno ikut bergabung berlatih bersama para kesatria disana.
Mata Haechan tak lepas dari kedua kakak laki-lakinya itu.
Ia dengan semangat bersorak kagum mengabaikan berbagai macam tatapan yang diberikan orang-orang di sekitarnya.
Tentu semua orang di dalam istana kekaisaran tau betul bagaimana sifat pangeran Donghyuck.
Sejak kecil hingga kini, pangeran Donghyuck adalah sosok yang tidak ramah.
Ia selalu bersikap dingin pada siapapun, dan dia bisa dengan mudah membunuh siapapun yang menurutnya mengusik ketenangannya.
Sudah banyak orang yang telah ia bunuh.
Dan keberadaan nya kini tentu mengusik kenyamanan orang-orang yang bekerja di istana.
Setau mereka, Pangeran Donghyuck jarang keluar area istananya.
Ia hanya akan pergi jika memang dipanggil dan termasuk hal penting.
* *
Karena terlalu bersemangat, Haechan sampai lupa bahwa ia bukanlah Donghyuck.
Tapi, siapa yang peduli, Donghyuck saja tidak banyak protes.
"Wahhh, Hyung! Ayo ajari aku!" Kata Haechan saat Mark melangkah ke arah dirinya.
Jeno menatap tajam Haechan
"Untung apa kau belajar menggunakan pedang? Kau itu sudah berbahaya bahkan walau hanya dengan kekuatan sialan-mu itu, dan sekarang kau mau belajar ber-pedang? Kau ingin melakukan kudeta ya?!" Bentak Jeno pada Haechan
Haechan terdiam. Se-benci itukah Jeno pada Donghyuck hingga berpikir negatif tentangnya.
"Jeno" Mark menggunakan suara dominan miliknya. Cukup untuk membuat Jeno merinding mendengarnya.
"Kau adalah seorang Pangeran, seorang pangeran harus memiliki etika yang baik, entah itu sikap ataupun perkataan. Terlepas apakah orang yang sedang kau ajak bicara merupakan musuh atau orang yang tidak kau sukai." Nasehat Mark.
Mark menoleh pada Haechan yang masih terdiam.
"Aku bisa mengajari mu, tapi boleh aku tau alasan kau ingin belajar ber-pedang?" Tanya Mark lembut
"Ah, tidak jadi Hyung. Ini hampir sore, aku harus kembali--
Haechan bangkit dari duduknya sedikit menundukkan kepala menghormati Mark.
--Terima kasih, Hyung. Aku akan mampir lagi, sampai jumpa" kata Haechan tersenyum tipis kemudian melangkah pergi meninggalkan Mark dan Jeno.
"Jeno, aku tau kau khawatir karena kejadian dulu, tapi tidak bisakah kau sedikit saja bersikap baik pada Donghyuck. Dia masih saudara mu" kata Mark kembali menasehati Jeno.
"Tidak Hyung, aku tidak bisa. Maaf" Jawab Jeno.
* *
"Donghyuck, cepat keluar aku harus bicara empat mata dengan mu" teriak Haechan setiba nya ia di kamar megah miliknya.
Donghyuck diam tak menggubris teriakan marah Haechan yang terus terus memintanya untuk keluar dari tubuh pemuda itu.
'Ck.. apa sih?!' Kata Donghyuck dengan datatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces
Fanfiction[Fanfiction + Fantasy] Ketika membuka mata Haechan terperangkap didalam tubuh seseorang yang mirip dengannya, yang bernama Donghyuck. Seorang Pangeran Keempat sebuah Kekaisaran yang ditakdirkan mati akibat kejahatan yang dilakukan olehnya. Bagaimana...