Haechan memandang malas langit kamar barunya, sesekali melirik sinis pada Jeno yang sedang asik mengelap pedang dikasur seberang.
"Berhenti melihatku seperti itu" ungkap Jeno, pemuda itu sedari tadi sadar bahwa adiknya yang satu ini sedang memandangnya dengan pandangan tidak ramah.
"Ini karena engkau menyebalkan" sahut Haechan, Jeno menghela nafas, entah sampai kapanpun tampaknya ia dan Donghyuck tidak akan bisa bergaul dengan ramah layaknya adik kakak.
Hening kemudian, Karena merasa bosan dan sedikit kelaparan, Haechan pun bangkit dari tidurnya, membuka lemari kemudian memilih baju mana yang akan ia kenakan untuk keluar.
"Mau kemana?" Tanya jeno
"Jalan-jalan, aku tidak akan melakukan sesuatu yang aneh jadi kau tidak perlu ikut" jawab Haechan, ia tahu betul kakak ketiga Donghyuck ini sama sekali tidak menurunkan rasa curiganya.
Hei, tidakkah ia lupa bahwa Haechan sudah berulang kali melakukan suatu kebajikan, eksistensi dirinya itu bukan ancaman jadi kenapa pemuda berambut silver itu terus menerus memicing curiga padanya dan membuat hari-harinya menjadi tidak menyenangkan.
"Tidak, aku akan tetap ikut, biarpun engkau tidak akan membuat masalah bukan berarti masalah tidak akan datang padamu" sahut Jeno, pemuda itu dengan wajah watadosnya ikut berganti pakaian mengabaikan wajah adiknnya yang jelas merasa tidak senang dengan kata-kata yang baru saja ia ucapkan.
ALASAN MACAM APA ITU! batin Haechan berteriak, dia tidak paham pola pikiran seorang Jeno, anak itu benar-benar MENYEBALKAN!
Dengan langkah kesal Haechan bergegas keluar, mempercepat langkah agar pemuda dengan wajah datar itu tidak bisa mengejarnya, namun sayang sekali kaki panjang Jeno tidak perlu berusaha banyak untuk mencapai Haechan yang masih menggerutu marah.
Suasana asrama sedang ramai, yah wajar saja sebentar lagi akan masuk jam makan malam, murid lainnya pasti juga ingin berjalan-jalan sekaligus mengakrabkan diri dengan orang-orang yang mungkin akan menjadi temannya.
Masih dengan Haechan yang menggerutu, mereka tiba di ruang makan, Haechan pikir dari pada ia jalan kesana kemari tanpa arah, lebih baik ia keruang makan sembari menunggu saudara mereka yang lain datang, lagi pula tidak sampai 20 menit yang akan datang makan malam akan dimulai.
Benar saja, tidak lama Jisung dan Chenle datang dan bergabung dimeja yang sama, keduanya tampak asik bercanda mengabaikan bagaimana wajah Haechan yang lusuh dan Jeno yang tampak tidak peduli
"Hmm, ternyata kalian sudah disini" ucapan seseorang mengalihkan atensi mereka, itu Renjun yang berjalan kearah mereka dengan Jaemin yang mengekor dibelakang lengkap dengan buku ditangannya.
"Dimana Mark Hyung-nim?" Tanya Chenle
"Dia sedang ada urusan" jawab Renjun
Tidak lama setelahnya, seseorang memukul gelas dengan sendok untuk menarik perhatian seluruh murid.
"Selamat Datang bagi seluruh murid baru Neo Akademi, Perkenalkan saya adalah Sooman Lee, selaku kepala sekolah Neo Akademi dan di samping kanan dan kiri saya adalah para guru yang akan menjadi guru kalian selama kalian berada disini
Dikarenakan kondisi dunia sedang tidak begitu baik, kami dari pihak sekolah akan membantu kalian semua untuk meningkatkan teknik pertahanan dan penyerangan kalian
Dalam waktu 2 bulan kalian akan diuji untuk menentukan peringkat kalian. Peringkat ini bukannya hanya sebuah peringkat, itu merupakan penanda sebara kuat kalian"
Seseorang yang mengaku menjadi kepala sekolah itu menjetikkan jarinya, kemudian sebuah kertas besar tiba-tiba muncul didepan seluruh murid baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces
Fanfiction[Fanfiction + Fantasy] Ketika membuka mata Haechan terperangkap didalam tubuh seseorang yang mirip dengannya, yang bernama Donghyuck. Seorang Pangeran Keempat sebuah Kekaisaran yang ditakdirkan mati akibat kejahatan yang dilakukan olehnya. Bagaimana...