2.6 Little Ghost

2.8K 370 39
                                    

Dulu, saat usia Donghyuck mulai memasuki usia dewasa yakni 17 tahun, Donghyuck ingat selama hampir lebih 3-4 tahun lamanya, ada satu sosok hantu yang selalu muncul dikala Donghyuck sedang dalam kondisi tidak baik.

Donghyuck memanggilnya hantu karena anak itu sering muncul dikala malam dan juga kulitnya yang putih pucat.

Pertama kali mereka bertemu adalah saat Donghyuck berteriak marah didepan makam sang ibu. saat itu ada seorang anak, tidak! bukan anak melainkan seorang remaja datang memberinya sapu tangan.

Donghyuck awalnya menatap tidak suka hantu itu, ia tidak suka tatapan yang ditujukkan padanya.

Donghyuck pikir, mereka akan bertemu satu kali saja. Tapi ternyata tidak hanya hari itu mereka bertemu.

semakin hari bertambah, semakin sering keduanya bertemu.

walau tidak saling berbicara, nyatanya Donghyuck merasa sedikit senang.

Donghyuck yang selalu kesepian kini memiliki teman, meski tidak berbicara setidaknya sosok itu menemaninya saat sedang bersedih.

Selama 4 tahun mereka bertemu, sosok itu hanya pernah berbicara satu kali, dengan satu kata.

"Maaf" perkataan itu merupakan perkataan pertama sekaligus terakhir yang Donghyuck dengar sebelum akhirnya memilih meninggalkan kerajaan tempatnya dilahirkan.

Meninggalkan semua orang yang meninggalkannya. Dan bersiap untuk balas dendam.

Tapi siapa yang akan menyangka, sosok hantu yang selalu menemani hari Donghyuck adalah salah satu adik nya.

Sungguh Donghyuck tidak menduganya sama sekali.

Apakah itu sebabnya hari itu ia mendengar lebih dari 2 teriakan?

***

Donghyuck menghela nafas, sulit baginya menerima fakta tidak terduga yang diberikan secara mendadak.

Fakta bahwa Chenle ikut mengingat masa lalu dan fakta bahwa hantu yang selama ini bersama dengannya adalah anak itu.

"Hah"

Helaan panjang Donghyuck keluarkan sebagai bentuk betapa frustasi nya ia.

Chenle pergi bersama Jisung, ia meminta anak itu untuk membiarkan ia sendiri terlebih dahulu.

Hari sudah gelap, tapi Donghyuck belum juga beranjak dari tempat ia duduk sekarang.

Sebentar lagi jam makan malam, tapi Donghyuck tidak merasa lapar.

Kembali helaan nafas terdengar, Donghyuck mengusap wajahnya dengan kasar sebelum akhirnya beranjak dari duduknya.

Ia tidak berniat pergi keruang Makan, tujuan nya adalah kamarnya. Donghyuck butuh berendam dan istirahat.

Tapi tampaknya hari ini benar-benar hari sialnya.

Tanpa diduga ada dua sosok yang berdiri menghalangi jalannya.

"Benar dengan Donghyuck?" Ucap salah satu dari kedua pria yang menghalang jalan Donghyuck.

"Siapa?" Donghyuck menatap malam kedua pria tidak dikenal itu, ah tidak keduanya, hanya salah satu.

Karena yang satunya ia ingat pernah menghalangi jalan Haechan hari itu.

Yang ditanya hanya diam tampaknya enggan untuk menjawab.

Puzzle PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang