ㅡ eleven

2.3K 319 15
                                    

sorry for typo:)
happy reading! 💚
.
.
.
.











''jeno, apa kau ikut study minggu depan?"
jaemin datang lalu. bertanya di sebelahku sambil memakan coklat batangan di tangannya.

kepalaku menoleh ke arah jaemin,
sekatika aku bimbang. surat dari suho ssaem saja belum ku berikan ke papa.
mengingat kemarin aku baru saja membuat mama sakit perut dan mengharuskan mama masuk ke rumah sakit karena roti ulang tahun dari ku untuk mark hyung.

aku menghentikan acara menulis ku sebentar.
kembali menatap jaemin lekat.
aku tidak yakin papa akan ikut rapat akhir minggu ini untuk membahas study tour sekolah.
pasti, papa semakin membenci ku setelah kejadian kemarin.

"ya, jeno-ya. kenapa malah menatapku begitu?"

aku menggeleng singkat. 'apa kamu ikut study tour?' tanyaku balik.

jaemin mengangkat bahunya tidak tahu. kembali fokus pada coklatnya.

"aku tidak tahu. ayah belum melihat surat dari suho ssaem, paling nanti? terus juga aku sudah lama tidak ikut acara sekolah seperti ini."


👑👑👑

aku mengambil nafas hanyak untuk persiapan masuk. aku berdiri tegap di depan ruang kerja papa, dengan surat dari suho ssaem tentu saja.

hari ini sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. jadi, mama, mark hyung, dan sungchan sudah masuk ke kamar masing masing.
aku merasa sedikit lega saat papa memasuki ruang kerja lagi sebelum masuk kamar bersama mama. dan juga, papa belum tidur mestinya.

'tok.. tok..'

"masuk."


bola mataku begerak mendapat sahutan dari papa di dalam.
langsung ku buka pelan pintu ruangan papa.
baru saja aku menyembulkan kepalaku,


"ngapain kamu kesini."



badanku lengkap masuk ke ruangan keramat ini bagiku dulu dengan cepat.
buru-buru aku memberikan kertas yang sudah ku siapkan beserta coretan tulisan tanganku.
sebelum papa semakin meng-intrigasiku.


'papa, aku ada surat dari sekolah. dari suho saaem.'


ku lihat papa melirik datar surat yang aku berikan padanya, kemudian membukanya.

kemudian aku sodorkan lagi kertas berisikan tulisan lain kembali ke hadapan papa.

'apakah papa mau datang?'



'... aku boleh ikut studytour kali ini, pa?'




'BRAK!!'

dadaku berdetak cepat sekali ketika papa menggebrak meja kerjanya di hadapanku.

aku langsung menjatuhkan pandanganku ke bawah lantai, meremat ujung baju lusuhku erat.
hatiku mulai was-was jika papa sudah menghentak sesuatu.

"kau pikir, kau akan bersenang senang begitu dengan adanya study tour ini?" papa membuang surat itu ke lantai setelah sebelumnya papa sobek lalu di remas menjadi kecil.

silent ; jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang