silent ; jeno

ㅡ twenty

happy reading!
sorry for typo's
jangan lupa voment !😉💚

.
.
.

jeno menatap soal tugas di hadapan nya dengan tatapan sulit di artikan.
entah lampu kamarnya yang sudah remang remang, atau mata nya yang sulit fokus?

ia gelengkan lagi kepalanya mencoba untuk sekali lagi untuk fokus, namun sekarang pening menyerang kepalanya.

di pukulnya pelan pelipis ia agar mereda putaran di kepalanya.
bukannya mereda, justru semakin menyerang kepalanya.

rintihan tanpa suara dapat menandakan bahwa kondisinya sekarang bukanlah baik-baik saja.

bau anyir meruyak menembus indra penciumannya, hingga pada titik terkejutnya darah berhasil lolos dari lubang hidungnya lalu mengenai buku latihan nya.

buru-buru ia mengusapnya dengan lengan baju yang dipakainya.

'nanti, jeno mau belajar dulu.' batinnya melirih

'ceklek'

kepala jeno menoleh ke sumber suara, arah pintu kamarnya.

sosok kecil di mata jeno itu menyembulkan kepalanya di perpotongan pintu kamarnya.
melemparkan senyum ke arah jeno sebelum menginjakkan kaki nya masuk kedalam kamar,

"hehe, hyung...."

jeno berdiri, berjalan ke arah sang adik .
sampainya di hadapan adiknya, sungchan. mata jeno bergerak ke depan kamarnya.
berjaga-jaga, bisa saja papa mendekati kamarnya karena sang adik menghampiri kamar pengecualian dari jangkauan orang rumah ini.

atensi jeno kembali ke wajah sang adik di bawah pandangannya, adiknya hanya tersenyum lebar menghadapnya.
hati jeno menghangat melihat senyuman itu, andai dia bisa melihatnya setiap hari.

"hyung..."

jeno terhenyak dari lamunan, membalas senyuman sang adik. menyuruhnya memasuki kamar sempitnya.

'ada yang bisa hyung jeno bantu??'

sungchan terdiam di tempatnya, melihat gerakan tangan jeno di depannya.

"eum, hyung... uchan ngga paham, hehe..." cengir sungchan menggaruk tengkuknya tak gatal

jeno menghela nafasnya bersalah, ia lupa adiknya mana paham bahasa khususnya ini.
buru-buru jeno mengambil buku tulis dan pulpen di meja belajarnya.

"hyung," panggil sungchan pelan

jeno menoleh, 'ya?'

"uchan boleh minta tolong?" ujarnya lagi

ia lepas pulpen di tangannya, mendekati sang adik lagi.

"hyung bisa ajarin uchan matematika?"

"tadi uchan minta tolong sama mark hyung, tapi mark hyung ngga bisa. katanya matematika susah, emang susah sih..." sungchan menggaruk kepalanya sambil menunjukkan tugas matematika nya ke jeno

jeno menatap tugas sang adik lamat, tugas yang sama persis dengan tugasnya waktu sekolah dasar nya dulu.

kepala sungchan terangkat melihat tumpukkan buku di meja belajar jeno, tampaknya jeno (hyung) sedang sibuk dengan tugasnya sendiri hari ini.

"um, hyung kalau lagi sibuk ngga papa kok. uchan nanti-"

'hyung jeno bisa bantuin sungchan kok, ayo sini hyung jeno bantu. tapi duduknya di lantai gapapa??'