ㅡ six

2.6K 346 12
                                    

jangan lupa tinggalkan vote and comment yaaa!!😉💚
happy reading!

.
.
.
.

"ayo sesuap lagi."

kepala ku menggeleng pelan, menolak suapan bubur hambar yang berada di mangkuk pegangan mark hyung.

aku menghela nafas panjang, sekarang aku berada di bankar rumah sakit.
aku lupa kapan mark hyung membawa ku sampai sini.

ini sudah terlalu malam, dan tidak menyenangkan.

'hyung, ayo pulang.'

mark menaruh mangkok bubur yang masih terisi lumayan banyak itu kembali ke nakas.
menatap sang adik intens, wajahnya yang terlihat lemas, dan lebih mendominasi pucat.
kata kata dokter tadi membuatnya berpikir dua kali.

selain penyakit maag adiknya, ternyata jeno juga mempunyai asam lambung yang tinggi.
apalagi selepas kejadian tadi yang hampir saja membuat jantung mark berhenti berdetak.

itu bukanlah pemandangan yang bagus bagi mark.

"kata dokter kau butuh pemulihan, jen. jadi untuk dua hari kedepan kau akan menginap disini." final mark

tubuhku menegang, apa? menginap. tidak tidak.
kepalaku sontak menggeleng tegas.

'ani, aku tidak mau menginap disini, hyung.' tolak ku tegas

"kau harus menurut, jeno-ya." mark hyung mengelus rambutku halus


'hyung. ..'

"eum, hyung ingin ke kamar mandi dahulu. tapi siapa yang akan menjaga mu..?"

aku menoleh, raut mark hyung seperti menahan sesuatu.

ah, aku paham.

'hyung ke toilet saja, aku baik baik saja.'

mark menggeleng tidak setuju. bagaimana jika terjadi sesuatu kepada adiknya saat dia tidak bersamanya?

"tidak jeno-ya."

'hyung...'

ceklek!

semua nya menoleh. seketika tubuhku kembali menegang,

"papa."

itu bukan suara ku.
tentu saja bukan.

papa berjalan menuju arah ku, salah. mark hyung.

papa menyerahkan satu bungkus makanan ke mark hyung. kemudian di terima oleh mark hyung.

mark hyung tersenyum sambil menerima bingkisan itu. "makasih, pa."

"hm." dehem si papa kemudian menatap ku tajam.

mataku turun, tatapan itu. sudah lama aku tidak menatap papa, tapi bukan tatapan itu yang aku inginkan. ituㅡ tatapan benci.

"oh iya, pa. mark mau ke toilet dulu, titip jeno sebentar ya, pa."

mataku kembali ke atas, mark hyung meninggalkan ku dengan papa...?

"hm." papa kembali berdehem, membuatku takut . entah kenapa itu terjadi

mark hyung pun melesat meninggalkan aku dan papa.

hening.

tidak ada sedikit pun suara tercipta di antara kita.

silent ; jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang