"saya yang bayar tanggungan nya. terima kasih suster."
mata jeno samar terbuka kala mendengar sayup suara yang berasal dari sekitarnya. mengamati sekitarnya. selang infus, alat pendeteksi jantung, dan cerobong kecil oksigen yang menutupi hidung dan bibirnya saat ini.
manik jeno mengerut, ia berada di rumah sakit, lagi???
siapa yang membawanya??? apakah hyung nya (lagi) ??????
ia berada di masalah besar. kalau papa nya tahu sang hyung membawa nya kembali ke tempat ini?? jeno mau tinggal dimana..'jeno harus pulang, nanti papa marah lagi..' jeno membatin, ia harus bergegas
sialnya, badan nya mati rasa. punggung nya mati rasa, kaki nya lemas tak bisa di gerakkan.
'ayoo dong, jeno mau pulang..'
"eitss, oksigen nya jangan di lepas ya ganteng."
kepala jeno menoleh ke samping, pria berjubah putih layaknya dokter menghentikan aksi nya kala ingin melepas masker oksigen nya.
"haloo ganteng, udah bangun ya?? mau minum ngga?"
mata jeno menatap orang itu lalu melirik sekejap kala menemukan gantungan nametag di saku orang itu . dr. siwon
yang di tatap tersenyum hangat, mengusap halus rambut legam jeno. "jeno haus?" dokter bertanya pelan kepada jeno yang masih mematung akan perlakuan dokter di hadapan nya ini
jeno nya hanya mengangguk iya, tenggorokan nya kering dan haus seperti dehidrasi
"yuk duduk dulu,"
jeno dibuat setengah terduduk di bantu oleh dokter siwon. dan kini masker oksigen nya sudah di ganti menjadi nasal cannula agar jeno lebih luasa bergerak, katanya
"gimana? udah enakan?" tanya siwon lagi
jeno mengangguk sembari tersenyum, 'terima kasih, dokter.'
"sama - sama, sudah menjadi tugas saya." balas siwon begitu melihat pergerakan tangan jeno menggunakan bahasa isyarat
lagi - lagi mata jeno mengerjap lucu. dia kaget ada yang bisa mengerti bahasa nya.
'dokter bisa bahasa isyarat???' pekik jeno gembira
"hahaha, bisa dong. ada banyak pasien saya yang istimewa di luar sana, termasuk kamu ganteng." balas siwon tangan nya kembali mengusak rambut jeno dengan lembut
jeno mengangguk mengbenarkan. 'iya juga ya? kan pasien yang gabisa ngomong kan bukan cuma jeno' batin jeno
"kamu dari kecil sampai besar segini masih gemes ya,"
jeno mendongak kan kepalanya. bingung,
"kamu sering di perlakukan seperti itu di rumah oleh donghae, jen?"
tamat sudah, jeno benar - benar dalam masalah besar. ada orang lain yang tahu akan identitas keluarga nya dan siapa dirinya.
👑👑👑
"nana mau nya di suapin ayahh, bundaaa"
yoona menghela nafas nya lelah mendengar rengek an si bungsu na meminta makan nya di suapi sang ayah, siwon
"ayah lagi cek pasien sayang nya bundaaa, nanti lagi deh di suapin ayah nya. sekarang sama bunda dulu yaa. nana belum minum obat loh sayang." lerai yoona kembali menyodorkan sesendok bubur buatan rumah sakit ke arah putranya
jaemin menggeleng, "ngga mau bundaa, mau sama ayah. titik !"
"sayang nya bunda... "
"halooo jagoan,"
netra keduanya berpindah menatap pintu. jaemin tersenyum kala mendengar pintu terbuka dan suara sang ayah menghampiri telinganya. namun, senyum jaemin pudar disaat itu juga, ia melihat si sahabat jeno berada di kursi roda rumah sakit dengan ayahnya di belakang jeno untuk mendorong kursi itu berjalan.
"jeno.." suara jaemin langsung melirih
kepala jeno mendogak melihat arah dokter siwon nya.
jadi, selama ini jaemin menghidari kabarnya, dengan ini?
dan juga, dokternya ini... ayah dari sahabatnya, na jaemin
lalu, perempuan di samping jaemin itu... bunda jaemin.. bunda yoona yang memasak kan makanan untuknya kemaren lalu..
tuhan, kau mempermainkan ku (lagi) ? - jeno
tbc.
haloo ehehe, maaf agak maleman ya temen temenn 🙏
aya bikin pendek biar mipil heheh soalnya kebut sama sebelah jugaaa ehehefeel nya dapet ga nih???
kritik saran sangat di anjurkan yaa!
janga lupa beri cinta , vote & coment nya guys !!
dadahh , see you !! 😉💚
ㅡ queenananaaa, 5 januari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
silent ; jeno
Cerita Pendek🖊제노 ⚠ ❗BUKAN BXB❗⚠ [ SLOW UPDATE ] "my job is silence, keep quiet, and always be silent." ⓒ Queennananaaa, 2021