25. Membiasakan diri [END]

43 5 0
                                    

Kyra menunduk di samping Orion, mereka sudah kembali ke apartemen setelah Mama Kyra sadar dan kembali lagi seperti dulu. Perempuan itu sungguh kebingungan sedangkan ponsel Kyra saat itu berbunyi terus karena ada telepon dari kawannya yang kemarin mengajak dia untuk collab. Karena dia sudah berjanji dan mamanya juga bilang kalau baik baik saja, ia akhirnya memutuskan pulang bersama Orion.

"Ayo katanya kau mau memperisapkan alat-alat riasmu karena mau collab?" Orion mengelus rambut Kyra dengan lembut.

"Aku takut, setiap aku mendongak aku melihat mereka, kau tau kan aku cemen dengan hantu, aku-"

"Sst tidak apa-apa Kyra ini karena kau belum terbiasa, ayo biar aku siapkan saja. Yang mana yang mau dibawa?" Lelaki itu berjalan mendekati meja rias perempuan itu.

"Itu bawa saja tas warna biru serta pouch berwarna orange itu." Kyra menunjuk tas biru muda yang kemarin sudah dia siapkan.

Orion mengambil tas tersebut beserta pouch orange yang dimaksud perempuan itu. "Kau tidak mau ganti baju?"

"Takut," ucap Kyra lirih.

"Kau mau aku menemanimu ganti baju?" Orion tersenyum jahil hingga membuat Kyra melotot sebal.

"Keluar sana! Aku mau ganti baju!"

Kyra melempar bantal ke muka lelaki itu hingga Orion mengaduh dan tertawa terbahak-bahak lantas keluar dari kamar perempuan tersebut dengan muka mengejek. Sementara itu, Kyra segera mengganti bajunya dengan dress warna hitam selutut yang memperlihatkan bahunya yang mulus. Dia lantas mengenakan heels hitam senada dengan dressnya tersebut. Kali ini dia diajak oleh Gera yang merupakan teman akrabnya untuk collab.

Gera sendiri juga sangat suka mereview makeup terbaru ataupun membuat video tutorial make up. Kyra saja sampai terkejut ketika beberapa bulan yang lalu Gera follow back instagramnya hingga mereka berteman sampai sekarang. Ya walau belum pernah ketemu tapi mereka cukup akrab.

Lelaki yang sekarang sudah berganti baju dengan menggunakan kaos oversize serta celana pendek berwarna putih selutut itu terbengong saat melihat Kyra keluar dari kamar. Agak lama berdandan sih tapi tidak pernah mengecewakan. Dia menahan dirinya agar tidak mengurung Kyra sekarang juga.

"Ayo," ucap Kyra dengan antusias.

"Sudah tidak takut lagi? Antusias sekali pacarku ini." Dia mencubit pelan hidung Kyra dengan gemas.

"Kan ada kau, hehe pokoknya kau harus mengusir semua hantu yang ada di apartemenku. Lagipula aku juga mau mebiasakan diri," ujarnya lantas menggandeng tangan Orion keluar dari apartemen.

Sampai di parkiran, Orion membukakan pintu mobilnya untuk Kyra. Dia lantas memasuki mobil setelah memastikan Kyra sudah masuk dan duduk. Lelaki itu tersenyum kemudian mengemudikan mobilnya dengan santai.

Kyra memainkan ponselnya, memberikan kabar ke Gera kalau dia sedang di perjalanan ke rumah Gera. Orion berdehem hingga membuat Kyra menoleh seraya menaikkan alisnya. Seolah bertanya kenapa.

"Kau belum makan kan? Makan dulu yuk."

"Aku tidak lapar, Orion."

"Ck, aku memaksa. Kita beli saja burger, kau suka kan?" tanyanya ke Kyra.

Perempuan itu mengangguk saja. "Iya, terserah kau saja."

"Atau kau mau yang lain? Kau ingin makan sesuatu?" tawarnya dengan nada lembut.

"Tidak, Rion. Burger saja tidak apa-apa. Aku juga tidak mau Gera menunggu lama."

"Okey."

Akhirnya mereka membeli tiga burger di perjalanan, Kyra memakannya di dalam mobil dengan lahap. Hal itu tak luput dari penglihatan Orion hingga lelaki itu tersenyum tipis. Ternyata Kyra memang sedang kelaparan.

Penghuni Unit 63Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang