Setelah meng-upload video make up challenge yang entah sudah ke berapa itu, Kyra lantas membersihkan make upnya yang seperti Joker itu kemudian menatap jam di kamarnya itu. Sudah jam sepuluh dan katanya Orion akan mengajaknya ke pernikahan temannya. Perempuan itu menghela napas, jika bukan karena Rion membantunya mengusir hantu dia pasti tidak akan mau ke acara seperti itu.
Gadis itu mengganti kaos putihnya dengan dress warna merah muda. Kemudian melakukan skincare routine seperti biasanya dan mengenakan make up. Dia hari ini memilih mengombre bibirnya hingga membuat tampilannya semakin manis. Setelah itu dia mengenakan sepatu putih agar cocok dengan dressnya tersebut. Tak lupa Kyra juga membawa tas warna putih untuk meletakkan ponsel.
Suara ketukan pintu membuat perempuan itu memutar bola matanya malas dan membukakan pintu tersebut. "DUARR!" seru lelaki yang barusan mengetuk pintu setelah pintu itu dibukakan.
Kyra menatap datar lelaki dengan kaos hitam dengan luaran jaket putih itu. Orion membulatkan matanya melihat tampilan Kyra saat ini. "Wah kau menyemir rambutmu pirang? Sejak kapan?"
"Dua hari yang lalu." Dia mendorong Orion keluar dan mengunci pintu apartemennya.
"Kau tambah seperti boneka. Boneka Annabelle!" ledek Orion dengan muka jenakanya yang membuat perempuan itu memutar bola matanya malas.
Mereka memasuki lift dan saling diam sampai di lobby. Mereka ke parkiran dan berhenti di sebuah mobil berwarna hitam.
"Ayo masuk," ujar lelaki yang entah sejak kapan sudah duduk di kursi kemudi.
Kyra membuka pintu dan duduk di samping Orion. Perempuan itu hanya diam tidak tahu mau membicarakan apa. Selama sepuluh menit perjalanan tidak ada yang membuka suara hingga Orion sangat jenuh dan memutuskan untuk memulai obrolan.
"Berpura-puralah menjadi pacarku oke?" ucap lelaki itu dengan tenang namun ada nada keharusan di sana.
"Baiklah." Kyra sekarang memainkan kukunya yang tidak pernah dia warnai dengan kutek. Entahlah dia merasa kukunya jadi berat jika menggunakan kutek.
"Aku sih merekomendasikan kau menjadi pacarku yang sebenarnya." Lelaki bercelana hitam itu tersenyum menggoda kemudian fokus menyetir lagi.
"Hoek aku mau muntah. Kau benar-benar menyebalkan." Perempuan itu berakting seolah ingin muntah dan membuat lelaki di sampingnya itu tertawa terbahak-bahak. Padahal kan tidak lucu sama sekalu.
"Baiklah kau jadi pacarku mulai sekarang. Aku memaksa," ucap Orion dengan nada serius.
"Tidak mau!" tolak Kyra, dia membayangkan betapa menyebalkannya lelaki itu apalagi jika mereka menjalin hubungan. Berdekatan dengan Orion saja membuat emosinya naik terus.
"Aku memaksa. Jika tidak mau aku akan membuat semua hantu di apartemen tetangga pindah di apartemenmu." Dia berujar dengan santai namun orang di sebelahnya langsung melotot dan wajahnya memucat.
"Tidak bisa seperti itu!" seru Kyra dengan wajah memerah karena kesal. Tuh kan, dia benar-benar diuji kesabarannya jika berdekatan dengan Orion.
"Apa? Aku tampan? Terima kasih, Sayang." Lelaki itu terkekeh geli setelah melirik perempuan yang memasang wajah kesal itu. Astaga kecantikan Kyra bertambah berkali lipat jika sedang kesal.
"Menyebalkan!" desis Kyra lantas dia memainkan ponselnya dan ber-selfie kemudian meng-uploadnya di snap Instagram.
"Kasihan foto sendiri. Yuk turun sudah sampai." Lelaki itu tiba-tiba membukakan pintu dan menggandeng perempuan itu.
Orion berhenti sebentar, merampas hp yang sedari tadi Kyra mainkan kemudian memotret dirinya sendiri dan mengunggah di snap Instagram perempuan itu. Kyra yang melihat itu melotot tak terima, dia berjinjit untuk mengambil ponsel yang sekarang berada di tangan kiri Orion. Lelaki itu menatapnya jahil dan mengantongi ponsel tersebut di saku celananya.
"Kembalikan padaku, Orion!" Dia memanyunkan bibirnya kesal karena lelaki itu menggeleng dan menuntunnya untuk memasuki pesta pernikahan itu.
"Kau mau mengambilnya?"
Perempuan itu mengangguk antusias. "Iya sini kembalikan."
"Ambil sendiri, tapi apa kau mau tanggung jawab jika aku on?" Orion tersenyum saat melihat wajah Kyra yang memerah. Perempuan itu memalingkan wajahnya tidak jadi mengambil ponsel di saku celana lelaki itu.
"Gadis pintar." Orion mengelus rambut perempuan itu kemudian mereka menghampiri pasangan pengantin yang sedang bersalaman dengan beberapa orang.
Kyra membulatkan matanya ketika melihat Ghandi yang ditunjuk oleh Orion. Dia kemudian memutar bola matanya melihat perempuan yang bersanding dengan Ghandi saat ini. Seorang tante-tante yang dulu mengacaukan hubungannya dengan lelaki itu. Perempuan itu tersenyum tipis lantas merangkul lengan Orion dengan mesra hingga membuat lelaki itu agak terkejut.
"Katanya mau salaman dengan mereka?" tanya Kyra dengan raut wajah tenang serta senyum manis yang membuat Orion terpesona.
Mereka melangkah mendekati pasangan yang resmi menjadi suami istri itu. Orion menyalami Ghandi dan mengucapkan selamat kepada lelaki itu sementara Ghandi hanya terdiam ketika melihat orang yang merangkul lengan Orion dengan erat. Istrinya menatap sinis Kyra dan membuat perempuan yang ditatap itu menjulurkan lidahnya mengejek.
Kyra mengacungkan jari tengahnya kepada Ghandi. Membuat lelaki itu menekuk wajahnya merasa bersalah namun Kyra hanya terkekeh pelan. Toh dia sudah biasa saja dengan Ghandi setelah tau kebusukan lelaki itu.
"Kau kenapa sih?" tanya Orion kesal karena melihat sikap tidak sopan Kyra pada kawannya itu.
"Dia mantanku. Cih si sialan itu rupanya yang menikah. Temanmu kan?" Kyra menyipit menatap mempelai pria itu dengan tajam.
"Tapi kau tidak perlu seperti itu, Kyra."
Perempuan itu memutar bola matanya malas. Dia melihat beberapa lelaki menghampiri mereka, ah tepatnya Orion. Sepertinya mereka teman lelaki itu. Kyra lantas melepas rangkulan tangannya tadi. Dia sedang malas sekali berbaur dengan orang-orang, sungguh.
"Wah Rion dia pacarmu?" tanya Robert yang baru saja menyalami Ghandi itu. Dia menatap Kyra dari atas sampai bawah hingga gadis itu risih.
Orion menjitak kepala temannya itu. "Kau menakutinya Bung, jangan menatapnya seperti itu atau aku akan membuatmu diteror seumur hidupmu," ancam Orion namun diselingi nada bercanda.
"Woi Rajendra! Kemari kau, lihatlah Orion kini memiliki pacar!" seru Robert pada seorang lelaki dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam putih itu.
Lelaki tersebut mendekat dan tersenyum jahil pada Orion. "Wah rupanya kau berpacaran dengan tetangga apartemen."
"Berisik!" ujar Orion karena teman-temannya terus menggodanya.
"Dia cantik sekali bagaimana mungkin perempuan secantik ini mau denganmu?" cibir Robert seraya tersenyum pada Kyra yang sedari tadi diam saja. Gadis itu terlihat mengernyit seperti memikirkan sesuatu.
Orion langsung tersenyum sinis dan merangkul gadis berdress merah muda itu lantas mencium dahi Kyra yang semulus keramik. "Karena aku tampan," ucapnya.
Kyra melotot melihat perlakuan Orion barusan kemudian mencubit pinggang lelaki itu. "Apa-apaan kau ini?" tanyanya dengan berbisik.
Lelaki itu tak menanggapi dan hanya berbincang-bincang dengan temannya. Kyra sendiri masih dirangkul Orion namun otaknya kini dipenuhi oleh nama seseorang.
Rajendra.
Apakah benar lelaki itu pelukisnya?
"Ya lukisannku terjual kemarin. Lukisan favoritku juga sudah terjual saat pelelangan. Siluet perempuan dengan api di belakangnya. Aku sampai riset di rumah bekas kebakaran yang ada di dekat rumah orangtuaku," jelas lelaki berambut gondrong itu.
Kyra dan Orion saling bertatapan setelah mendengar itu.
•••
Gimana cerita ini menurut kaliann?? Makin suka atau makin bosen?
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghuni Unit 63
De TodoCOMPLETED Semenjak kuliah, Orion jadi tinggal di apartemen yang dekat dengan kampusnya. Karena tinggal di sana, Orion dibuat penasaran dengan penghuni unit 63 yang bersebelahan dengan apartemennya. Bagaimana tidak? Dia beberapa kali memergoki perem...