Sejak pertemuan pertamanya dengan Haechan, Mark memutuskan untuk singgah lebih lama di negara yang menurutnya asing ini. Sebelumnya ia sudah mengabari nenek Chloe supaya perempuan itu tidak mengkhawatirkannya.
Sudah 3 kali selama 8 tahun Mark pergi ke Selandia Baru dan baru beberapa hari kemarin dirinya bertemu dengan Haechan. Padahal ia juga mengunjungi toko bunga ini setiap ke negara ini, akan tetapi ia tidak menyangka jika Haechan berada di sini. Meskipun begitu Mark tetap bersyukur dengan pertemuannya dengan Haechan.
Saat ini Mark sedang berada di peternakan Haechan dan ini juga pertama kalinya. Beberapa hari sebelumnya ia mengumpulkan kebaranian hanya untuk bertanya Haechan tinggal dimana.
Ia mengamati bagaimana Haechan terlihat jauh berbeda dari sebelumnya. Haechan seperti terlahir kembali. Lagi-lagi Mark hanya bisa bersyukur setelah beberapa tahun yang mereka lalui.
"Bagaimana keadaan mu selama ini Mark?" Ten bertanya dan berdiri di sebelah Mark yang mengamati Haechan yang sedang mengurusi hewan peliharaannya.
"Lebih baik setelah melihat keadaan Haechan" jawab Mark dengan pandangan mata yang tidak lepas dari Haechan.
"Tangan kiri mu?" tanya Ten lagi.
Mark terkekeh mendengarnya, ia menunjukkan tangan kirinya "Dan akhirnya aku harus kehilangan tangan ku" ucap Mark menggerakan tangan buatannya sebatas siku sampai jari.
Ten menatap Mark iba, tidak menyangka perselisihan yang terjadi beberapa tahun lalu akan berakibat seperti sekarang.
"Haechan baik-baik saja selama di sini?" tanya Mark kembali menutupi tangannya.
"Ya sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya" Pandangan Ten beralih pada Haechan, ia menerawang kembali mengingat waktu pertama Haechan datang ke sini.
Pertama Haechan menginjakkan kaki di negara ini ia masih sangat terguncang. Waktu tidurnya juga sangat tidak tergaja. Haechan sering terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur lagi setelahnya. Banyak yang Haechan takuti, di awal Haechan juga menjaga jarak dengan Ten.
Ten ingat saat Haechan mencoba kabur saat mereka tinggal bersama untuk pertama kalinya, dan baru di temukan dua hari setelahnya di tepi sungai dekat bukit menuju hutan karena terlalu takut padanya. Perlu waktu 3 bulan bagi Ten untuk dekat Haechan lagi.
Dengan banyak terapi yang di lalui oleh Haechan. Lelaki itu butuh waktu 4 tahun untuk membuatnya terlihat baik-baik saja. Dan selanjutnya Haechan mencoba untuk menjalani kehidupan barunya. Haechan terus mencobanya hingga saat ini.
"Bukankah dia sangat hebat. Haechan lelaki hebat pertama yang aku temui" ucap Mark menunjukan senyumnya.
"Kalian berdua hebat" sahut Ten yang juga menunjukan senyumnya.
Mark tertawa melihatnya, mereka berdua terus memperhatikan Haechan yang berternak di hamparan rumput yang sangat luas itu.
"Kau susulah Haechan, aku akan menyiapkan makan siang untuk kalian" ucap Ten berlalu meninggalkan Mark.
Mark berjalan untuk mendekati Haechan yang berada cukup jauh dari tempat sebelumnya ia berdiri. Sejak pertama bertemu keduanya tidak membahas perihal masa lalu masing-masing.
Mengenai tangan buatan milik Mark, Haechan sudah mengetahuinnya. Sempat muncul rasa bersalah pada Haechan, namun Mark meyakinkan jika mereka harus memulai kehidupan baru mereka tanpa bayangan masa lalu mereka.
Dapat Mark lihat Haechan tersenyum ke arahnya dengan lambaian tangan "Kenapa tidak ikut Ten? di sini panas" kata Haechan karena memang matahari terik, akan tetapi udaranya tetap sejuk.
"Sepertinya di sini tidak buruk juga" kata Mark dengan merasakan udara di sekitarnya.
Haechan pun juga melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Mark "Hah di sini sangat menyenangkan" ucap Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts ... || Markhyuck || [ Completed ]
FanfictionAwalnya semua terasa begitu indah, entah apa yang terjadi semua berubah begitu menyakitkan Satu hal yang tidak bisa ia terima yaitu kehilangan. Yang merubahnya dari seorang malaikat yang berwujud manusia tanpa sayap, menjadi manusia berdarah dingin...