TigaPuluhEmpat

4.6K 483 64
                                    

Jeno mengambil kuris kemudi, sementara Mark duduk di sampingnya dengan mengatupkan rahangnya. Tangannya mengepal kuat di atas pintu mobil yang terbuka, dinginnya angin tidak di hiraukan Mark sama sekali. Jeno memilih diam dan sebisa mungkin mempercepat laju mobil yang mereka kendarai.

"Tidak ingin ada yang kau katakan mengenai mereka berdua" kata Mark dengan mata menatap lurus kedepan. Tajam dan begitu menusuk.

"Belum ada" jawab Jeno tenang, tahu Mark mencoba menahan emosinya.

"Kenapa kalian lamban sekali, satu minggu tidak cukup untuk mencari tahu mengenai mereka" ucap Mark dengan menatap Jeno, tangannya mengepal kuat.

"Mafia jepang banyak dan tentu saja identitas mereka sulit untuk di temukan" balas Jeno tak gentar.

"ARGHH!!!! SIAL SIAL SIAL" umpat Mark penuh amarah dengan apa yang baru saja diri nya alami.

"Besok bawa data mereka di hadapan ku. Aku tidak mau tahu" ucap Mark kesal "Kau bermain api dengan ku, Donghyuck" gumam Mark pelan dengan seringaiannya. Namun Jeno masih bisa mendengarnya.

"Sepertinya, Donghyuck ada pada kelompok yang tepat" ucap Jeno, dimana langsung mendapat perhatian Mark sepenuhnya.

Mark tertawa pelan "Ya, dan aku tidak suka melihat dia seperti itu" ucap Mark menggeram marah.

Di mana ia tidak terima melihat Donghyuck dengan tubuh indahnya yang terbuka, harus menari sensual, dan menjadi tontonan lelaki berengsek. Mark tidak menyukai itu.

"Bukan kah tujuan kita membuat .."

"Bukan menjadi jalang seperti saat ini. ARGGGHH!! SIAL SIAL SIAL" kesal Mark mengingat kejadian tadi.

Jeno berhenti karena mobil yang ia bawa sudah sampai pada perkarangan rumah. Mark keluar dengan terburu-buru. Jeno mengikutinya dari belakang, was-was jika Mark lepas kendali.

Mark berjalan menuju dapur, dan mengambil segelas air dingin. Semoga saja bisa mendinginkan emosinya yang sedang membara.

PRANG!!

Mark membating gelas yang baru saja ia gunakan, karena mengingat gambaran Donghyuck yang meliuk-liuk dengan tubuh indahnya yang terekspos serta menjadi tontonan banyak lelaki.

"Ada apa?" panik Irene mendengar pecahan gelas.

Mark tidak memperhatikan dan segera pergi menuju kamarnya, jika tidak emosinya bisa-bisa lepas kendali.

Irene, serta yang lainnya menatap Jeno penuh tanda tanya. Mengerti akan maksud tersebut Jeno duduk di salah satu sofa, di ikuti yang lainnya.

"Kenapa Mark hyung?" Jaemin bersuara.

"Melihat Donghyuck"

"Yang membuatnya sampai seperti ini?" Renjun bertanya dengan dahi ber kerutnya.

"Perubahan Donghyuck yang sangat signifikan, Donghyuck menjadi salah satu jajaran penggoda terbaik" ucap Jeno dimana membuat yang berada di sana tidak bisa untuk tidak terkejut.

"Jisung, apa yang sudah menemukan tentang Donghyuck?" tanya Jeno.

Jisung sedikit berpikir, kemudian menghembuskan nafas pelan "Belum, belum ada yang aku temukan. Tidak ada petunjuk lain?" ungkap jisung yang tidak mendapat petunjuk sama sekali.

Jeno menghembuskan nafas pelan, serta mencoba berpikir atas apa yang terlewat mengenai Donghyuck dan orang yang bersama Donghyuck.

"Dari mana kau tahu jika Donghyuck salah satu jajaran penggoda terbaik?" tanya Irene yang mendapati Jeno tengan berpikir.

"Jack yang mengatakannya" seolah tersadar Jeno segera menghubungi rekan kerjanya itu. Namun beberapa dering telepon tidak ada jawaban. Jeno menghela nafas serta menghempaskan punggungnya pada sofa.

It Hurts ... || Markhyuck || [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang