Sembilan

7K 820 44
                                    

Dibawah Mark, Donghyuck menatap lelaki itu sangat tidak percaya, ini bukanlah Mark yang ia kenal selama ini. Mark tidak pernah mengatakan hal sekasar itu padanya, Donghyuck berusaha mengelak apa yang baru saja yang ia dengar.

“Kenapa diam?” tanya Mark tersenyum meremehkan.

“Mark” lirih Donghyuck dengan menatap Mark memelas “Untuk Apa yang kau lakukan selama ini? aku tidak percaya, kau bohong” kata Donghyuck mengelak.

Hanya Mark yang ia percaya selama ini, Donghyuck sudah menaruh kepercayaan sekaligus hatinya pada lelaki di atasnya. Jika Mark mengelabuinya untuk apa perhatian yang Mark berikan untuknya selama ini? Donghyuck tidak akan percaya semudah itu.

Mark diam dengan menatap Donghyuck datar, senyum  di wajahnya telah hilang. Dengan perlahan mendekat ke sisi wajah Donghyuck, dan membisikan sesuatu.

“Keras kepala, kau tahu banyak yang ingin menginginkan tubuh mu. Jadi sebelum mereka mendapatkan mu, aku akan lebih dulu membuat mu mendesahkan nama ku”

Donghyuck tidak ingin percaya, namun perkataan Mark menyakitinya. Donghyuck tidak bisa untuk tidak menangis setelah mendengar hal menyakitkan.
“Kau bukan  ..- ..”

“Buang-buang waktu” potong Mark.

Setelahnya Mark kembali menawan bibir Donghyuck yang sudah bengkak karena ulahnya, namun bibir itu tertutup rapat. Donghyuck menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mencoba menghentikan Mark. Namun apa yang ia lakukan sama sekali tidak membuahkan hasil.

Bibir Mark beralih ke lehernya yang sudah basah dengan keringat, serta menghisapnya di beberapa tempat. Meninggalkan jejak keungunan di leher indah itu.

“Mark be ... berhenti” kata Donghyuck dengan menahan suaranya yang bergetar. Namun Mark masih gencar bermain di lehernya.

Setelah puas dengan leher milik Donghyuck, Mark kembali meraup bibir Donghyuck. Yang membuat Donghyuck kewalahan ‘berhenti’ batin Donghyuck yang sejak tadi mencari cara agar bisa lepas dari Mark.

Mark kesulitan, meskipun bisa menguasai tubuh Donghyuck, tapi jika lelaki manis ini terus bergerak Mark tidak bisa membuka mulut Donghyuck dan memainkan bagian dalamnya. Mark mengarahkan kedua tangan Donghyuck ke atas kepala dan mengcengkram kedua tangan itu dengan satu tangan miliknya.

Mark menyusupkan satu tangannya yang bebas ke dalam pakain Donghyuck, mencari yang mungkin menjadi titik lemah Donghyuck. Mark meremas dada datar namun sedikit berisi milik Donghyuck, serta memilin nipplenya dengan tempo teratur.

“Ahh...” sesuai dugaanya, Mark tidak menyiakan kesempatan, segera melesekan lidahnya  ke dalam mulut Donghyuck.

Donghyuck tersentak saat Mark memainkan dadanya, serta memainkan bagian dalam mulutnya. Donghyuck menangis dalam diam, ia tidak bisa bersuara karena mulutnya sedang di kacaukan Mark. Tubuhnya menggelinjang dengan sentuhan Mark yang terus memainkan dadanya. Dan yang membuatnya semakin menyesal suara yang ia tahan sejak tadi, keluar dari mulutnya dengan lancang. Donghyuck sudah seperti tidak punya harga diri lagi.

Dengan tenaga yang tersisa, Donghyuck menendang perut Mark dengan lututnya. Dan seketika membuat Mark menghentikan kegiatannya. Tendangan Donghyuck tidak main-main, Mark meringis memegangi perutnya. Dan berdiri menatap Donghyuck marah.

Seakan tidak punya takut lagi Donghyuck berdiri menatap Mark menantang. Donghyuck sangat marah dengan apa yang Mark lakukan padanya.

PLAK!!

“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada mu, aku masih belum percaya apa yang kau katakan sejak tadi. Aku anggap itu sebagai bualan dari mu karena kau di bawah pengaruh alkohol” kata Donghyuck dengan air matanya yang membasahi wajah, serta tatapan matanya menunjukan tatapan sangat terluka pada lelaki di depannya.

“KELUAR!! Aku tidak ingin melihat mu” usir Donghyuck pada Mark yang sejak tadi hanya diam dengan memegangi perutnya. Beberapa saat kemudian Mark menyeringai.

“Tidak akan lama, kau akan menyerahkan tubuh mu pada ku ..-..”

PLAK!!

“AKU BILANG KELUAR” teriak Donghyuck.

Mark memegangi pipinya yang telah di tampar Donghyuck untuk kedua kalinya. Mark menundukan kepalanya, kemudian tertawa kecil. Setelah itu pergi meninggalkan Donghyuck di kamar seorang diri.

Begitu Mark keluar Donghyuck segera mengunci kamar dari dalam. Donghyuck jatuh terduduk di belakang pintu, serta menangis sejadi-jadinya. Tangannya memeluk tubuhnya sendiri dan meringkuk seperti janin yang mencari kehangatan. Meratapi takdirnya yang begitu senang mempermainkannya.

“Aku mencintai mu” tangis Donghyuck.

“Aku mencintai mu, Mark” lirihnya putus asa “Kau satu-satunya yang aku punya saat ini. kenapa kau lakukan ini pada ku?”

“Setelah apa yang kau lakukan aku ingin membenci mu, tapi hati ku tidak bisa”

“Kau membuat ku seperti kehilangan tempat berpijak” kata Donghyuck menyesal yang tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Donghyuck menangis setelah apa yang ia alami. Untuk apa Mark berjanji melindungi dan menjaganya selama ini, jika pada akhirnya Mark sendirilah yang justru merusak dirinya? Untuk apa Mark melakukan hal-hal yang telah membuatnya menjatuhkan hati  pada lelaki itu. Donghyuck sudah terlalu menaruh kepercayaan lebih pada Mark. Dan sampai kapan pun akan tetap begitu.

Meskipun Mark sudah menjatuhkan harga dirinya, rasa cintanya sudahlah sangat besar dan hatinya tetaplah memilih Mark. Sebelum rasa kantuk menguasainya Donghyuck tersenyum miris.

TBC?

Hope u like it 😘

Typo" bertebaran

Maaf mengecewakan sama nggk sesuai ekspektasi

Maafkan aku membuat echan kayak gini ...😭

Byebye

See ya ...

It Hurts ... || Markhyuck || [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang