DuapuluhSatu

7.7K 769 137
                                    

Mark mendengar jika kerabat Donghyuck telah menemukan lelaki yang selama ini telah ia sembunyikan. Dengan kecepatan penuh ia membelah jalan kota seoul, semoga saja ia tidak terlambat. Mark dan Jeno serta beberapa anak buahnya tiba setengah jam kemudian.

Sesampainya di pelabuhan Mark segera menemui bawahan Jaemin yang lebih dulu sampai.

“Dimana?” tanya Mark pada salah satu dari orang-orang itu.

“Kami kehilangan mereka. Tapi mereka masih di area pelabuhan”

“Cepat temukan” perintah Mark.

“Sebaiknya kita berpencar” kata Jeno. Kemudian Mark membagi mereka menjadi beberapa kelompok.

Mark dan Jeno pergi ke arah yang berlawanan. Fokus mereka saat ini hanyalah Donghyuck. Dan mereka harus menemukan Donghyuck terlebih dulu dari musuh-musuh mereka.

Mark menajamkan penglihatannya dan mengamati setiap tempat yang ia lalui. Dan yang ia temukan, pelabuhan itu telah di penuhi orang-orang suruhan keluarga Donghyuck. Mark tak memperdulikan mereka dan melanjutkan pencariannya.

“Oh Mark Lee. Lama tak bertemu”
Mark menghentikan langkahnya begitu mendengar suara yang begitu familiar menyapa indera pendengarnya.

Mark melihat sebelah kanannya, dan menemukan seseorang yang seumuran dengannya berdiri tegak dan di apit oleh beberapa orang. Jangan lupakan senyuman yang menghiasi wajah tampan itu.

“Aku tidak punya banyak waktu hanya untuk bermain dengan mu, Luke” kata Mark melanjutkan apa yang menjadi tujuannya saat ini.

“Kembalikan Donghyuck pada ku” nada suara Lucas berganti serius begitu juga raut wajahnya “He’s Mine, dia adik ku”

“Kau masih berani menyebut dia adik mu, setelah kau membunuh orang tuanya” geram Mark. Tidak menyangka jika orang yang ia anggap teman adalah pengkhianat sesungguhnya. Yang menjadi dalang di balik penyerangan keluarga Donghyuck. Hingga membuat Donghyuck kehilangan ayah dan ibunya.

“Bukan salah ku” jawab Lucas enteng “Takdir yang mengatakan aku harus membunuh mereka”

“Jangan harap kau bisa bertemu Donghyuck” tegas Mark dengan penekanan setiap katanya.

Lucas tersenyum mendengarnya “Dan jangan harap kau bisa melihat keponakan mu lagi, Mark Lee” jawab Lucas dengan menunjuk ke arah anak kecil yang berada tak jauh dari mereka.

Mark menatap Lucas geram, sebisa mungkin mempertahankan ketenangannya. Ia telah kehilangan kakaknya jangan sampai ia kehilangan keponakannya, peninggalan satu-satunya dari sang kakak.

“Saat kau menemukan Donghyuck, kembalikan dia pada ku. dan aku akan kembalikan keponakan mu. Bagaimana?” tawar Lucas menunjukan senyumnya. Senyum kemenangannya.

Mark pergi tanpa sepatah kata pun, otaknya berpikir keras. Ia tidak bisa menyerah dua orang yang penting dalam hidupnya. Dalam hati ia mengumpati kakak iparnya. Atau lebih tepatnya mantan kakak iparnya.

****


Donghyuck berdiri melepas genggaman tangan Jun, dan berdiri menantang “Apa mau mu Jen?”

“Membawa mu pergi dari sini, mereka sudah mengepung tempat ini”

“Dan kembali ke kalian”

“Akan aku ceritakan semuanya, setelah kita pergi dari sini” kata Jeno yang semakin terdesak.

“Jelaskan sekarang” perintah Donghyuck.

“Kita tidak punya banyak waktu, Donghyuck” kata Jeno dengan mendekat ke arah Donghyuck dan Jun.

It Hurts ... || Markhyuck || [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang