03-Holiday

770 109 22
                                    

Jangan lupa like dulu ya sebelum baca. Baru nanti komen ya.

Dan jangan lupa follow aku juga supaya selalu dapat informasi dari aku.

Dan jangan lupa juga baca cerita aku yng yang lain ya, hehe...

Happy Reading 🤗🤗🤗

"Terimakasih mr. untuk tehnya, saya harus pulang sekarang," kata Sela berdiri dan membungkukkan sedikit kepalanya.

Mr. Hezt mengangguk dan mempersilahkannya pergi.

Setelah keluar dari kantor mr. Hezt, Sela langsung pergi ke parkiran dan pulang, karna tidak ada lagi yang mau dia lakukan.

Sesampainya di rumah ternyata ayahnya sudah pulang.

"Sela, kamu habis dari mana?" tanya ayah Sela yang sedang duduk di ruang tamu.

"Habis jalan-jalan pa, lalu tadi aku sempat mampir ke Alexaron High School," jawab Sela, lalu duduk di depan ayahnya.

"Ohh...ngapain kamu ke sana?"

"Sekalian untuk makan siang jadi Sela mampir kesana."

"Ohh...tapi kamu kan bisa makan di rumah saja, kenapa milih di sana? Apa enak makan di sana?"

'Mulai lagi nih.' batin Sela.

"Yaelah pa...itu Sela juga sekalian jalan-jalan, sekali-kali makan diluar gak papa juga kali," gumamnya di kalimat terakhir.

Ayahnya mengangguk paham. "Yasudah dehh. Mama tadi bilang sama papa soal jalan-jalan ke luar, kamu mau pergi ke mana?"

"Loh? Memangnya mama gak bilang mau kemana? Katanya mau ke Korea?"

"Iya, mama tadi sudah bilang sih. Tapi papa khawatir kalau kita pergi ke sana, soalnya baru-baru ini papa dapat kabar dari teman papa, Theo. Katanya di sana orang-orang di negara kita bakalan di tahan dulu selama seminggu, gara-gara ada buronan dari salah satu kelompok mafia negara kita yang kabur ke sana. Papa takut bukanya liburan kita malah di tahan aja."

"Ohh...memangnya yang kabur itu buronan paman Theo ya pa?"

"Papa gak tau sih, tap...Eh?! Tunggu, kamu tau pekerjaan Theo?" tanya ayah Sela kaget.

Sela sadar kalau dia keceplosan. "Eee...iya pa. Hehe..." Jawabnya cengengesan.

"Sejak kapan?!"

"Itu...sejak...3 tahun lalu."

"Apa! Kok bisa?"

"Eee...jadi gini pa... Dulu pas Sela pulang sekolah, Sela sempat di culik, dan kebetulan kayaknya paman Theo liat, jadi dia nolongin Sela pas Sela lagi di tahan di bawah tanah," jelas Sela ragu-ragu.

"APA! Kenapa kamu gak cerita sama papa?!" kata ayah Sela tegas, khawatir.

Prang!

Tiba-tiba terdengar suara barang pecah. Sela dan ayahnya pun segera menoleh ke arah suara itu.

Dan ternyata itu berasal dari mama Sela yang sedang membawakan minuman.

"Mama!" teriak Sela kaget.

Dia segera menghampiri mamanya dan menjauhkannya dari pecahan kaca itu. "Mama tidak apa-apa?!"

Sela segera membersihkan beling-beling kaca itu dengan kekuatannya.

Mama Sela lalu mencengkeram bahu Sela. "Sela! Kenapa kamu gak cerita sama mama kalau kamu di culik?! Pantas 3 tahun lalu kamu pernah pulang malam," tanya mama Sela tegas.

Sela pun menghembuskan nafas lalu membawa mamanya duduk dulu. "Gini ma, pa...saat itu Sela gak mau bikin kalian khawatir. Lagi pula paman Theo sudah membereskan semuanya saat itu, jadi ya Sela gak mau ngasih tau kalian. Tapi ternyata paman Theo gak ngasih tau kalian rupanya," kata Sela menjelaskan semuanya pada kedua orang tuanya.

OutsidersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang