14-Siren

318 69 7
                                    

Baru saja Sela selesai melakukan penutupan portal kedua energinya tiba-tiba habis.

'Ada apa ini? Kenapa energi ku terkuras sebanyak ini? Apa portal di sini berbeda dengan yang sebelumnya ya? Ugh... gawat kalau gini aku gak bisa berteleportasi dengan menggunakan kekuatan waktu ku, bisa-bisa besok aku baru pulang dan aku pasti dapat omelan nih.' Batin Sela merasa prustasi.

'Sela! Kamu di mana? Cepat pulang!' Baru saja Sela memikirkan itu telepati masuk dari mamanya.

'Memangnya ada apa ma?' tanya Sela. Dia menjatuhkan dirinya ke air karna tidak ingin membuang buang energi nya.

'Ada teman kamu yang datang.'

'Teman? Siapa ma? Sela gak punya teman di bumi.'

'Ad... ehh? Apa maksud mu gak punya teman? Bukannya beberapa hari yang lalu kamu pernah izin keluar untuk pergi bersma teman-teman mu? Kamu bohong sama mama ya Sel?'

'Eh?!' Sela kaget, dia lupa kalau dia pernah meminta izin seperti itu. 'Eee... lupakan itu dulu, siapa yang datang ma?' tanya Sela mengalihkan pembicaraan.

'Ini, seorang laki-laki, nama nya Adrian. Itu teman kamu kan?'

'Hahh? Adrian? Untuk apa dia datang kerumah?'

'Mana mama tau. Tapi katanya ada urusan penting sama kamu. Pokoknya cepat pulang! Kamu sudah melanggar perintah mama kan!'

'Ugh! Iya... ma... iya, tapi tunggu sebentar ya energi Sela habis jadi gak bisa teleportasi. Hehe...' Setelah mengatakan itu Sela langsung menutup telepati nya.

"Hahh... kenapa Adrian datang kerumah sih? Ada masalah apa ya? Aku harus menunggu energi ku pulih dulu baru bisa berteleportasi."

Sela merubah dirinya menjadi Merlia, wujud mermaid nya, lalu dia segera pergi menyelam. Dia berencana berenang sampai energi nya sudah pulih.

Sela menyelam sedalam mungkin, di mana tidak mungkin ada manusia bisa mencapai.

Semakin dalam Sela menyelam, semakin gelap pula keadaanya, beruntung seorang mermaid memiliki penglihatan untuk berenang dalam kegelapan. Mata mermaid Sela berwarna merah muda sama dengan warna ekornya.

Banyak hewan laut yang bisa dia lihat dalam kegelapan itu, tapi bentuk mereka sedikit menyeramkan.

Sela sudah lama mengerti ternyata cerita fiksi tentang putri duyung yang dia dengar dulu mungkin saja benar-benar pernah terjadi, buktinya saja keadaannya saat ini, dia termasuk makhluk mitos itu.

Dunia sangatlah luas sehingga seberapa jenius nya orang itu mereka tetap tidak akan pernah bisa mengetahui semuanya.

Selama Sela berada di dunia Magic dia sadar tidak semua hal harus di iringi dengan fakta dan bukti yang jelas, melainkan seberapa mungkin itu bisa terjadi dan ada melalui pemikiran kita.

Selama berenang Sela kembali mengingat masa lalunya, dulu dia sering sekali bertanya-tanya tentang hal yang tidak mungkin ada dari pemikiran manusia.

Sekarang Seka juga mulai yakin kalau mungkin saja dunia pararel itu benar-benar ada. Di luar angkasa yang sangat luas itu mungkin saja ada planet yang mirip dengan bumi dengan kehidupannya pula.

"Apa dunia Magic bisa di sebut sebagai dunia paralel ya?"

Sela berhenti berenang setelah mengatakan itu. "Atau apa jangan-jangan dunia pararel yang sering di bahas orang-orang itu memang dunia Magic?" Sela lalu berputar-putar di dalam air.

OutsidersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang