Keesokan harinya axe merasa berbeda. Tidak ada lagi pakaian kantor yang sudah siap. Allena juga terlihat tidak perduli padanya. Wanita itu hanya sedikit menyapanya saat sarapan. Allena bahkan tidak menyentuh dapurnya walaupun melalui perantara para chef-nya.
Setiap pagi wanita itu hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Dan bisnis yang masih menjadi tanda tanya bagi axe.
"Kemana? Tanya axe saat melihat allena keluar dari kamar.
Wanita itu tersenyum."all menjemput ku. Ada apa?
Seharusnya axe tidak bertanya. Pertanyaan itu sama sekali tidak berguna. Disaat pagi seperti ini hanya all alasan allena keluar dari rumahnya.
"Hentikan bisnis mu".
Langkah allena berhenti."apa? Tanya-nya sebelum berbalik menatap axe.
"Jangan temui dia lagi".mendekati allena."hentikan bisnis mu dengan all. Atau kau tidak akan punya kesempatan agar aku menyukai mu".
Allena sedikit terkejut. Terdiam sesaat. Kemudian tertawa pelan."ku rasa kau agak berbeda hari ini".menatap manik indah axe."kau mulai menyukai ku?
Ya. Seperti itulah yang harus kalian perkirakan. Tentu saja axe menyukai allena. Mata wanita itu sangat persis seperti milik almarhumah istrinya. Hanya mata. Tidak dengan yang lainnya.
"Tidak. Jangan berasumsi sembarangan".menghela napas."jangan temui dia".
Allena merogoh isi tasnya. Mengambil ponselnya yang berbunyi. Seseorang menghubunginya.
"Ya. Aku akan segera kesana".menutup ponselnya."oke. Tapi aku punya dua permintaan. Kalau kau mengabulkannya. Aku akan mengakhiri bisnis ku dengan all. Kau mau?
"Negosiasi? Axe terdiam sesaat."kalau begitu jawab, jenis bisnis apa yang kau lakukan bersama all?
Melihat arloji yang melingkar ditangannya."itu akan ku jawab nanti. Aku sudah terlambat".kakinya berjinjit saat mengecup bibir axe."dah...sampai jumpa".melambaikan tangannya.
Sial. Axe tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kecupan itu terjadi secara tiba-tiba. Mengicingkan matanya. Ia jadi teringat kejadian waktu lalu saat wanita itu menyerahkan diri padanya.
.
Hari demi hari sudah terlewatkan. Bisnis antara allena dan all masih berlanjut. Sementara axe, pria itu menunggu kapan bisnis aneh itu berakhir.
Beberapa malam kadang allena memilih menginap dirumah william. Dan tanpa sepengetahuannya menginap dirumah all. Tentu saja dengan bantuan kenzia dan xender.
"Serius?! Sontak allena. Mengangkat spatula yang ada ditangannya. Siap memukul all.
All sedikit mundur."mau memukul ku? Pukul saja kalau berani".tantang all dengan nada mengejek.
Plak!
All menjerit saat mendapatkan pukulan dilengannya. Menatap allena tidak percaya."kau?!. Oke. Kalau begitu aku tidak sungguh-sungguh dengan ucapan ku tadi".kesalnya.
Mata allena berkedip beberapa kali."kau benar-benar serius?! Tanya-nya lagi. Meletakkan spatula dan mematikan kompor.
Bibir all mencibir. Melangkah ke ruang tamu."ya. Mata mu sama persis seperti milik almarhumah istrinya".menatap allena yang kini ikut duduk disampingnya.
"Apa itu alasan dia sering menatap mata ku dalam, lalu berpaling? Wahh...kenapa kau baru bilang?
"Aku juga baru sadar".menggeser layar ponselnya. Memperlihatkan foto gressy.
"Kau punya foto-nya? Kenapa kau menyimpannya?. Mata allena menyipit. "Kau menyukainya?
"Apa kau selalu berasumsi sembarangan seperti ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/232853151-288-k163045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY XENZERLAND 2
Romanceini cerita area dewasa🔞🔞🔞21++ harap bijak dalam membaca hidupnya yg sekarang sudah berubah hanya warna hitam yg mengelilinginya Gressy sudah meninggalkannya tidak ada lagi yg menyenangkan baginya didunia ini semua hancur. Baca sepenuhnya ya😊 Sa...