# 9

304 15 1
                                    

Hari itu axe dikejar para wartawan. Membuat axe pusing bukan main. Dia baru sampai, dan mobilnya sudah diserang wartawan. Para pengawal axe pun hampir kualahan menahan mereka.

"BERI JALAN UNTUK TUAN AXELION".begitulah teriakan tegas dari pengawal axe.

Wartawan sebanyak itu seperti kesetanan. Mereka sangat ingin axe bicara dan menjawab pertanyaan mereka.

"Apakah anda sudah melupakan mendiang gressy?

Langkah axe berhenti. Dari sekian banyaknya pertanyaan yang dilontarkan padanya. Hanya itu yang membuat axe berhenti melangkah.

Menatap wartawan pria itu. Bisa ia lihat pria itu merasa takut karena tatapannya. Apa dia begitu menakutkan?

"Apa pekerjaan kalian hanya ini? Menatap satu persatu wartawan yang ada disekitarnya."aku sangat tidak suka kalian menanyakan tetang kehidupan ku".kembali menatap pria itu."catat baik2 jawaban ku. Sampai kapanpun aku tidak akan melupakan orang yang aku cintai".datarnya sebelum meninggalkan wartawan disana.

Berita cepat tersebar. Kasus axe sangat panas di bulan itu. Dan allena masih menjadi tanda tanya bagi semua orang. Klarifikasi yang dibuat william menambah rasa penasaran orang-orang yang ada didunia ini. Tapi mereka menghargai dan menghormati apa yang william lakukan. Mereka juga mulai bersikap biasa saja saat melihat allena berkeliaran dirumah axe. Dan kantor besar itu.

Cilla panik sendiri. Mondar-mandir diruangan axe. Menunggu sang pemilik datang.

"Apa yang terjadi, axe? Kenapa bisa wanita itu bersama mu? Kenapa kau memperbolehkannya tinggal dirumah mu? Kau sudah banyak menghadapi masalah. Jangan sampai kau semakin bermasalah karena dia tinggal bersama mu".sambar cia tepat saat axe masuk.

Axe tidak mengatakan apapun. Mendaratkan bokongnya dikursi kekuasaannya.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak-".

"DIAM!!

Mata cilla berkedip kaget mendengar teriakan axe. Menelan salivanya. Axe sangat menakutkan kalau sedang seperti itu.

Melembutkan bicaranya."aku hanya tidak ingin kau menanggung semua masalah ini. Aku merasa kasihan pada mu. Kau terlihat sangat lelah. Mau ku pijat?

"Keluar".datar axe. Ia tidak butuh apapun saat ini. Apa lagi perhatian cilla. Kehadiran wanita itu hanya akan membuatnya semakin pusing.

"Axe...".pelas cilla.

"Aku ingin kau keluar. Apa kau tidak mengerti? Kesal axe.

Wanita itu menghela panjang."baiklah. Kalau kau butuh bantuan. Hubungi saja aku. Aku akan segera datang".

"Keluar".geram axe. Wanita itu langsung keluar, takut kalau axe berteriak lagi.

Menyandarkan tubuhnya. Menarik napas panjang dan membuangnya dari mulut. Menangkup wajahnya. Inilah saat2 terberatnya. Masalah ini lebih berat dari yang pernah ia lalui dulu.

"Boleh aku masuk?

Suara itu mengalihkan pikiran axe. Mengangkat kepalanya. Melihat allena berdiri diambang pintu. Axe tidak menjawab apapun. Tatapannya terfokus pada allena.

"Aku boleh masuk?

Axe hanya menatapnya. Allena memberanikan diri masuk kedalam. Pintu itu tertutup sendiri, dan terkunci saat jari axe menekan tombol yg ada disisi meja bawahnya.

"Aku hanya ingin mengatakan satu hal pada mu".menatap axe. Sangat berharap pria itu menanyakan apa yg akan ia sampaikan. Tapi diamnya axe membuatnya menarik napas panjang dan dengan cepat mengeluarkannya.
"Terima kasih untuk semuanya. Aku akan pergi. Aku baru ingat kalau aku punya bibi. Jadi aku akan tinggal disana".

CRAZY XENZERLAND 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang