#12

235 12 0
                                    

Axe selesai sarapan. Kepalanya menoleh kearah kamar allena. Apa wanita itu masih tidur?

Ya. Wanita itu masih tidur. Dan axe dibuat terdiam saat melihat apa yang ada didepannya. Matanya mengicing kuat.
Bagaimana bisa kamar berantakan seperti ini? Oh tuhan. Axe bahkan ingin muntah sekarang. Menjijikan.

"Bersihkan semuanya! Perintah axe pada salah satu maid sebelum pergi kekantor.

.

Allena terbangun mendengar suara. Membuka kelopak matanya dengan perlahan. Siapa yang membuka tirai?

"Nona sudah bangun?

Allena menoleh. Melihat wanita itu tersenyum ramah padanya.

"Apa yang kau lakukan?

"Saya baru saja membersihkan kamar nona. Sarapan sudah siap".membungkuk sebelum pergi.

Allena yang masih baru bangun menggosok matanya. Turun dari tempat tidur. Kamar yang tadi sangat berantakan kini sudah sangat bersih dan rapi.

.

"Bisa antar aku kekantor axe?

Pria itu membungkuk sebentar."maaf nona. Tuan axe tidak mengizinkan nona keluar dari rumah".jawabnya sopan namun tegas.

Menghela napas panjang. Pria itu ingin mengurungnya? Devan sudah tidak ada. Lalu apa lagi yang membuat pria itu berbuat seperti ini padanya.

Dengan terpaksa ia kembali kekamarnya. Apa lagi yang harus ia lakukan? Rumah axe tidak terlalu besar seperti rumah william. Jadi ia sangat mudah merasa bosan. Rumah axe tidak ada yang menarik sama sekali. Bahkan bunga pun tidak ada dipekarangan rumah.

Menghentakkan kakinya kelantai. Langkahnya berhenti saat berada didepan lemari. Menghentakkan kakinya lagi. Seperti ada ruang dibawahnya. Kepalanya menunduk, kembali menghentakkan kakinya. Ya, jelas sekali suaranya. Ia mulai beraksi. Tapi tidak ada tanda2 kalau disana ada jalan yang bisa menembus kebawah.

Tangannya perlahan membuka lemari coklat itu. Tidak ada apa2. Hanya ada baju2nya yang digantung disana.

"Apa disini ada ruang rahasia? Menggeser semua bajunya. Ia terpaku, melihat sebuah kaca yang tertempel dikayu lemari itu. Dengan berani takut menyentuhnya.

"Identitas ditolak". Begitulah suaranya. Ahh...ternyata banyak sekali yang tersembunyi dirumah kecil ini. Apa axe juga punya ruangan tersembunyi selain disini? Apa sebenarnya rumah ini tidak kecil? Bisa jadi rumah ini sanggat besar. Kenapa axe melakukan ini? Apa ini memang kriteria dari pria itu?

Mungkin ada yang bisa ia dapatkan dikamar axe untuk membuka jalan itu. Menggeledah kamar axe. Menemukan kartu nama axe dan beberapa kartu kredit pria itu. Mungkin dengan menggunakan itu jalan bisa terbuka.

Dengan tergesa-gesa allena menggunakan semua kartu itu. Tapi nihil, semua tidak bergguna.
"Bagaimana dia membukanya? Sidik jari? Tidak. Tidak ada gambar untuk mendeteksi sidik jari disini. Akkhhh..aku sangat penasaaran".

Otaknya bekerja. Memikirkan bagaimana caranya membuka pintu rahasia itu. Gressy lorren? Apa itu sandinya?

"Gressy lorren".ucapnya ragu.

Sebuah gambar senyum timbul dilayar itu."masukkan sandi anda". Lalu setelahnya timbul huruf2 disana.

"Ada lagi? Allena mendesah kesal. Apa ini juga menggunakan nama wanita itu? Jarinya bergerak menekan huruf2 mengetik nama gressy lorren. Tidak berhasil. Nama axe? Ia juga mengetiknya. Itu juga tidak berhasil.

"Lalu apa?! Tanyanya frustasi.

"Apa yang kau lakukan?

Allena terperanjat mendengar suara axe. Melihat pria itu sudah berdiri sangat dekat dengannya.

CRAZY XENZERLAND 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang