Sehun tak main-main dengan keputusannya. Ia memutuskan untuk tidak menerima tawaran kerjasama dengan Kim Group. Keputusan yang juga membawa masalah baru bagi dirinya. Pasalnya, Kim Jongin yang memegang proyek ini mendapatkan kemarahan dari ayahnya sehingga ia ingin membuat perhitungan dengan Sehun.
"Keputusan yang ku ambil benarkan hyung?" tanya Sehun pada Minseok yang tengah duduk bersamanya di taman belakang panti asuhan.
Minseok menepuk pundak Sehun pelan-Kau jangan khawatir, keputusan mu sudah benar dan ku yakin kau akan segera mendapatkan investor baru"
"Ku pikir kali ini takkan semudah itu hyung, kau tahu sendiri bagaimana pengaruh Kim Group. Bahkan mereka sudah memberikan satu serangan untuk perusahaan ku"
"Eeiiii, Sehun yang ku kenal bukanlah Sehun yang mudah menyerah bukan. Lalu bagaimana perjalanan mu, apa membuahkan hasil?"
"Aku juga masih menunggu jawabannya hyung.."
"Kau harus yakin dan juga harus menyiapkan beberapa rencana lainnya"
"Gumawoyo hyung..."
"Ne..."
Keduanya saling menguatkan, bagi Minseok Sehun sudah seperti adiknya sendiri. Dan bagi Sehun Minseok bukan hanya sekedar kakak, ia juga kerap kali sebegai penasehat bagi dirinya.
Di tengah obrolan mereka, Sehun bangkit dari duduknya dan membulatkan kedua matanya sempurna, wajahnya bahkan seketika terkejut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyung, aku tak sedang salah lihat kan?"
"Waeyo..."
"Kim Yoojung"
Minseok pun memalingkan wajahnya kearah yang sama dengan pandangan Sehun.
"Aaa...aku yang mengundangnya kemari"
"Untuk...?"
"Menjadi guru untuk anak-anak panti"
"Guru..?"
"Nanti ku ceritakan, kau mau ikut menemuinya atau kau mau di sini saja?"
"Sebaiknya aku di sini saja dulu hyung"
"Ok, kalau begitu aku tinggal dulu ya"
Sehun mengangguk dan kemudian Minseok pun pergi meninggalkannya.
Sejenak setelah Minseok benar-benar pergi, Sehun mengusap wajahnya, sudah seminggu semenjak ia membatalkan kerja sama itu dirinya bekerja seperti robot. Ia kesana kemari mencari investor baru tanpa istirahat.
Sehun sadar, sebagai seseorang yang memiliki tanggungjawab paling besar di perusahaannya, Sehun tentu tak mau membuat karyawan dan rekan bisnisnya kecewa. Sehingga ia tetap harus berusaha semaksimal mungkin.
