Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehun terbaring di kamar milik Donghae, anak laki-laki yang Sehun sayang seperti adiknya sendiri. Ia menatap lekat kaca jendela yang terbias rintikan hujan yang mengguyur cukup deras setengah jam lalu.
"Hyung, apa kau tidak pulang, atau kau akan menginap malam ini?"
Suara Donghae, memecahkan lamunan Sehun. Pria jangkung itu dengan cepat memalingkan pandangannya ke arah Donghae.
"Entahlah...., rasanya tubuh ku sudah menempel di kasur ini" Ucap Sehun yang kemudian di sambut kekehan kecil oleh anak lelaki berusia 12 tahun itu.
"Hyung, handphone mu menyala"
Lagi, Donghae yang berkata setelah melihat layar handphone Sehun yang terus menyala menandakan panggilan.
"Biarkan saja..."
"Wendy noona yang memanggil Hyung, mungkin ada yang penting"
Sehun akhirnya bangkit dari tidurnya dengan malas. Donghae yang berada lebih dekat dengan meja itu mengambilkan handphone Sehun dan memberikankannya segera. Sehun mengambil handphone tersebut seraya tersenyum manis pada Donghae.
Dengan sekali sentuh Sehun mengusap logo berwarna hijau dan panggilan itupun tersambung.
"Waeyo..."
"Hun, kau dimana?"
"Bukankah pertanyaan itu yang seharusnya terlontar untuk mu nona Wendy. Kemana saja kau seda..."
Belum sempat Sehun menyelesaikan bicaranya Wendy sudah kembali memotong perkataan Sehun.
"Tolong jemput aku Hun, aku tak membawa mobil sekarang"
Sehun memutar kedua bola matanya malas, lalu menatap jendela kaca yang menandakan di luar masih turun hujan.
"Sireo!!, Di luar hujan. Kau naik taksi saja"
"Masalahnya aku lupa membawa dompet ku"
"Kau kan bisa membayar taksinya ketika sampai apartemen mu, Di luar hujan Wendy..."
"Hun, kau tega apa membiarkan sodara perempuan mu yang cantik ini sendirian di sini tanpa uang sepeser pun"
Sehun terdiam.
"Yak Oh Sehun teganya kau.."
"Di mana kau sekarang?"
"Aku kirim alamatnya sekarang, pokoknya kau harus jemput aku. Araseo!!"
Wendy mematikan teleponnya. Sehun terlihat kesal, dan wajah kesal itu berhasil membuat Donghae kembali terkekeh.
"Noona pasti memaksa hyung untuk menjemputnya"
"Ne..., noona kesayangan mu itu selalu sesuka hatinya. Aku berharap dia segera menemukan kekasih agar tak lagi merepotkan ku"
"Dan ku harap hyung pun segera menemukan kekasih juga..."
