TIGA PULUH TIGA

421K 52.2K 19.9K
                                    

Yang Baca Cerita Ini Wajib Follow Instagram :

@areksa.drgntr
@queenilona_ladeika
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

Biar agak lamaan, aku mau tambahin targetnya. HAHAHAHA!

3000 vote + 5000 komen untuk next

3000 vote + 5000 komen untuk next

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                     ****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                     ****

"Maaf, Na."

Ilona berdecak malas. "Lo udah ngomong maaf 651 kali. Gue sumpahin mulut lo berbusa!" ujarnya dengan kesal. Bagaimana tidak? Areksa sejak tadi terus-menerus mengucapkan kata maaf hingga membuat telinga Ilona terasa panas.

"Masih ada yang kurang. Lo bener-bener udah maafin gue, kan?" tanya Areksa untuk yang kesekian kalinya.

"Iya, Eksayang ...," balas Ilona berusaha untuk menahan amarahnya supaya tidak meledak sekarang juga. Ingin sekali ia memukul wajah Areksa yang sialnya sangat tampan itu.

Areksa tersenyum. Ia menarik kepala Ilona untuk bersandar di dada bidangnya. "Masih sakit, ya, Na? Lo pasti sedih banget waktu itu."

Ilona mengerucutkan bibirnya. Ia memukul dada Areksa pelan. "Iyalah! Cewek mana yang nggak sakit hati kalau dibentak-bentak sama cowoknya?"

Kedua mata Areksa terpejam. Ia menghirup napas dalam-dalam. Menikmati aroma wangi dari rambut milik Ilona. "Kata Samuel, gue ini bego," balasnya.

Ilona tertawa mendengarnya. "El pasti marah kan sama lo?" tanyanya membuat Areksa menganggukkan kepala.

"Dia kecewa sama gue untuk yang pertama kalinya."

"Meskipun El kelakuannya emang agak kasar, tapi dia itu ketua yang paling keren. Zura beruntung dijodohin sama dia."

Areksa membuka matanya. "Beruntung? Dibikin sakit hati tiap hari lo bilang beruntung? Jauh lebih beruntung lagi lo yang bisa
dapetin gue, Na."

Ilona mendelikkan matanya. Merasa kalau tingkat kegeeran Areksa mendadak meningkat. "El sebenarnya suka sama Zura. Dia gengsian dan males disorakin sama kita-kita."

AREKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang