Esoknya Andin berjalan menuju kelas sambil mendengarkan musik kesayangannya tiba suara ara muncul
"Andinnnn, selamat pagi sahabat"suara ceria Ara ditelinga Andin
"Ra lo ini, masih pagi. Udah teriak aja"suara Andin menatap sahabatnya
"Kan suara gue memang gini Din"kata Ara dengan tersenyum
Andin dan Ara pun segera kekelas sambil tertawa bersama dan mendengarkan guru bercerita yaitu guru yang paling ramah, baik kepada seluruh mahasiswa disekolahnya
Setelah itu jam istirahat berbunyi, Andin pun mulai keluar kelas sambil menatap Ara dan berucap
"Ra gue mau keperpus dulu, temeninnya"Andin berucap menatap Ara
"Ya ayo Din, gue juga mau cari novel"kata Ara berucap sambil merangkul bahu sahabatnya
Tapi dengan tak sengaja Kakak kelas bernama syafa pun berjalan berhadapan oleh Andin dan seketika sepatunya terkena minuman cokelat yang Ara pegang dan dengan muka kesal mulai bersuara
"Sepatu gue kotor"suara marah syafa
"Maaf kak, gak sengaja"Ara pun berucap
"Lap sepatu gue,pakek baju lo sekarang"suara tegas syafa dan temennya melihat Ara dengan rahut sedih
Andin pun gak terima sahabatnya diginin mulai berbicara
"Kak tapi Ara temen gue gak sengaja, jangan sampe segini ya dong"suara kesel Andin melihat kakak kelas tersebut
"Hey lo mau kena lagi, apa yang terjadi kemarin"suara syafa memegang muka Andin
"Gak gitu maksud gue juga kak, tapi kan seharusnya"suara Andin berhenti saat Syafa bersuara kembali
"Seharusnya apa, lo mau gentiin sahabat lo. Lap sepatu gue sekarang"suara Syafa tetap dengan muka judesnya
"Gue gak mau"suara Andin yang mulai memuncak
"Apa kata lo hahh, lap sekarang"suara Syafa mulai mendorong badan Andin
Andin yang gak terima pun mulai dorong kembali tubuh kakak kelas tersebut dan akhirnya ricuh semua siswa - siswi melihat kemereka
Alvin dan temennya lewat pun ikut penasaran Sebenernya ada apa di pinggir jalan koridor sekolah dengan gerombolan , suara teriakkan dan yang pasti semua anak kelas pada melihat dengan muka heran
Yang tak disangka ternyata Andin pacar lah yang sedang beribut dengan Syafa yang ia kenal dan dengan segera Alvin memisah kan mereka
"Heyyy stopp!!!"sambil memegang Andin dan menatap mukanya seperti antara marah
Andin dan Syafa pun mulai berhenti saat suara itu keluar
"Vin dia yang mulai duluan, lihat ini rambut gue jadi berantakan"suara Syafa membela dirinya
Andin yang kesel pun ikut bersuara dengan suara meninggi juga
"Enak aja, gak gitu ya. Lo pembohong yang mulai duluan kan lo"suara Andin sudah emosi
"Gue bilang stop okey"Alvin menatap Andin
Andin yang ditatap pun dengan muka jutek tak mau melihat Alvin saat ini
"Sorry syaf, cewek gue udah bikin lo kayak gini"kata Alvin meminta maaf yang sebenernya bukan salah Andin
"Ia Vin gapapa kok, lo tenang aja"suara syafa mulai merasa senang seperti Alvin lebih mempercayainya
Setelah kejadian tadi Andin pun mulai dibawa Alvin berjalan dan sampai lah ditaman sekolah yang terlihat sepi
"Kamu kenapa harus berantem sih sama Syafa"suara nyolot malah keluar dari mulut Alvin dengan menatapnya
"Ya dia mulai duluan okey"kata Andin mulai ikut emosi
"Ya terus kalau kamu gak ngeladenin dia juga gak bakal rame kayak tadi, kamu ditontonin sama satu sekolah Andin"suara Alvin dengan ekspresi menatap Andin
"Kamu gak ngerti soalnya Ara temen aku disuruh lap sepatu kak Syafa pakek bajunya, apa aku bisa nerima temen aku digituin"suara Andin menjelaskan
"Ya gak mukin Syafa sampe segitunya"suara Alvin dengan muka datar seketika memegang bahu Andin
"Kamu lebih percaya dia"suara datar Andin dan langsung menggempaskan tangan Alvin dibahunya pergi meninggalkan orang yang sudah membuat ya percaya
Alvin yang masih binggung hanya diam menatap Andin yang perlahan menjauh dari kebaradannya tadi dan kembali kekelas
"Vin gimana tadi Andin"suara Aldo yang kepo dengan keributan yang terjadi
"Ya gitulah"suara Alvin hanya menjawab datar
Dilain sisi Ara yang melihat Andin masuk kekelas pun mulai menyamperin Andin dengan masih muka bete, kesel dan yang pasti terpampang jelas raut mukanya
"Din maaf ya, gara gue masalah ya besar gini. Gue gak enak sama lo Din"suara ara masih dengan rahut muka sedih mengingat kejadian tadi
"Ia gapapa Ra"suara Andin sambil memeluk Ara
Kemudian mereka pun mulai belajar kembali dan jam pulang pun tiba sekarang lah Andin sudah diujung gerbang sekolah menunggu pak Ujang datang
Alvin yang menunggu Andin pun ternyata malah sudah digerbang sekolah saja
"Kamu kok gak nunggin aku"suara Alvin menatap Andin
"Udah males " Andin jutek
"Kamu marahnya, ayo pulang bareng"suara Alvin menggajak Andin
"Itu udah ada pak Ujang, aku pulang sendiri aja"kata Andin langsung menaiki mobilnya
"Den duluan ya"kata pak ujang yang sudah mengenal Alvin semenjak kerumah ya Andin
"Ia pak"suara Alvin masih menatap Andin yang terbuka kaca mobilnya langsung pergi
Sedangkan ara yang masih menunggu Raka pun akhirnya datang
"Hay sayang, ayo naik"suara Raka lembut menatap Ara yang berdiri digerbang sekolah
Dan mulailah mobil berjalan dengam kecepatan sedang
"Ka gue mau cerita"suara Ara didalam mobil Raka
"Cerita apa Ra"Raka berucap dengan fokus menyetir ya
"Sumpah ya gue kesel banget sama kakak kelas gue Ka, masa gara dia yenggol duluan minuman gue jatuh eh malah nyuruh gue lap sepatunya pakek baju gue Ka dan gara itu Andin belain gue dia jadi ribut sama kakak kelas gue ka"suara Ara menceritakan panjang lebar
"Terus gimana Andin gapapa kan"suara Raka yang kaget
"Ia dia gak kenapa - napa kok, untungnya gara pacar Andin datang"suara Ara dengan semangat bercerita
"Apa Andin udah punya pacar"kata Raka kaget
"Ia dia udah punya pacar, lo kenapa ka kok sock gitu"suara Ara yang heran dari kelakuan raka
"Ya gapapa baru denger aja Ra makanya kaget gue"suara Raka yang menetralkan mimik wajahnya yang sebenernya masih menyukai Andin secara diam walau sudah pacaran oleh Ara
"Oh gitu"suara Ara dengan menatap Raka disebelahnya
Andin yang sudah sampe rumah pun langsung masuk kekamar dengan diam menatap muka ya dikaca cermin yang sehari - hari ia pakai
"Kesel ihss, gue tonjok, gue ancurin tuh muka sih kakak kelas itu"suara Andin dengan berekspresi sendiri dikaca
Bunda Andin yang melihat ya dikamar yang sedang terbuka pun mulai membuka suara
"Kenapa anak Bunda yang satu ini"suara Bunda sudah duduk dipinggir kasur Andin
"Kesel Bunda"suara Andin mau nanggis
" Ya udah cerita sama Bunda"suara bunda menenangkan Andin
Lalu Andin pun membuka suara dan menceritakan kejadian tadi ke Bunda dan akhirnya sampai terlelap tidur
.
.
.
See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stick With It ( completed )
Teen FictionInilah hubungan antara kedua remaja berjalan tanpa rencana Disaat satu mulai memilih untuk membuka hati tapi luka yang tiba muncul "Alvin Lo keterlaluan buat temen gue kecewa" Seketika yang diajak bicara cuma diam tanpa ada dosa sedikit pun untuk m...