Esok pun tiba, Hari dimana Andin kembali berlibur setelah seminggu sekolah
Ia legah rasanya tanpa beban memikirkan tugas dan gangguan cowok reseh itu yang tiap hari selalu ada
Sekarang yang Andin pikirkan adalah malah memikirkan perkatanya yang pernah terlontar dihadapannya
Yaitu perkataan Alvin yang mengatakan cinta kepada Andin disemua anak sekolah disaat camping Itu bahkan tak pernah Andin lupain
Apakah memang dia serius, bahwa kalimat yang dilontarinnya bukan hanya sebuah kata
Tapi raguh itulah yang Andin rasakan takut dimana semua yang Andin anggap tidak sesuai Sehingga Andin tak pernah memahami sebuah rasa yaitu cinta dan lebih fokus mengejar impian
"Udah deh, oke Andin lo harus fokus kedepan ngapain impian lo "berucap keras dikamar sambil tiduran mendengarkan musik
"Non ada Ara" suara bibik yang udah ada didepan pintu kamar Andin terbuka
"Ahh suruh dia kekamar aku bik" sambil mendengarkan musik
"Baik non tak suruh kekamar non" berucap dan pergi dari hadapan Andin
Ara pun mulai berjalan menuju kamar Andin dan segera duduk ditempat tidur tersebut
" Ehhh Din bener doa lo manjur"Ara dengan gembira berucap sambil memegang bahu Andin
"Maksudnya Ra, gue gak ngerti tiba lo dateng langsung ngomong kayak gitu"dengan muka heran masih melihat kearah Ara
"Ia gue jadiaan Din sama Raka, setelah pergi kemarin"Ara dengan suara kencang dan tersenyum lebar berucap
"Lo serius Ra, lo gak bohongkan sama gue"Andin masih sock dengan ucapan Ara barusan
"Gue serius Din, gue aja gak yangka ternyata gue akhirnya jadiaan juga Din"memeluk Andin dengan tetap tersenyum
"Akhirnya lo Ra, gue turut bahagia. jangan lupa pajak jadiaan okey, gue tunggu" Andin berucap sambil menatap ke Ara.
"Tenang aja Din, gue bakal traktir loh karena berkat doa lo. gue jadi jadiian sama Raka"Ara berucap
Setelah berbincang beberapa jam akhirnya Ara menelpon Raka menanyakan dari kabar terus lagi dimana dan mengingatkan sesuatu jika Raka melupakan hal penting
"Udah deh Ra gue dirumah serasa lagi diluar, dengar orang pacaran gini" Andin berucap sambil mentap Ara yang disebelahnya
"Oh ia ada Andin, gue sampe lupa"Ara berucap dengan muka nyengir kepada Andin
"Hhihhh Ara mah, gue tuh dengerin lo dari tadi lo aja yang gak tau perasaan gue " andin dengan ketus berucap
"Sorry Din, gue lupa kalau ada lo. jangan ngambek dong Din" Ara tersenyum menatap Andin
"Enggak kok gue gak ngambek" Andin berucap datar
"Nah oke deh sekarang kita keluar aja yuk, gue boring nih, sekalin gue traktir lo Din" Ara berucap sambil menaikkan alisnya menatap Andin agar tidak ngambek lagi
"Oke deh Ra gue mau, gue genti pakain dulunya" sambil beranjak dari kasur kesayangan nya Andin menuju tempat genti baju
Setelah itu Andin dan Ara pun mulai masuk kedalam mobil Ara untuk menuju suatu mall
Sampai disana Andin pun mulai turun bersama Ara disebelahnya
"Ra gue mau lihat baju dulu disana kayaknya bagus tuh " Andin berucap sambil menunjuk toko baju
"Okey deh let's go" kata Ara sambil menggandeng Andin disebelahnya
Terlihat jelas rahut wajah Andin yang mulai semangat dan gembira memilih baju yang cocok dengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stick With It ( completed )
Teen FictionInilah hubungan antara kedua remaja berjalan tanpa rencana Disaat satu mulai memilih untuk membuka hati tapi luka yang tiba muncul "Alvin Lo keterlaluan buat temen gue kecewa" Seketika yang diajak bicara cuma diam tanpa ada dosa sedikit pun untuk m...