"bro gue kesana dulunya"dengan datar Alvin berbicara
"Oke"Iko berucap sambil menatap sahabatnya
Dengan pelan tapi pasti Alvin pun sampai ditenda Andin yang dari tadi tak kunjung jadi
Sudah terdengar suara kesel, bete, marah bercampur satu diantara dua anak perempuan yang sedang duduk bersamaan disamping tenda
"Sini gue bantu " Alvin menatap kearah kedua cewek dihadapannya yang sedang menunduk
Andin dan Ara pun langsung menoleh kesumber suara yang barusan saja tiba
"Beneran kak, mau bantuin pasang tenda"suara Ara dengan pelan
"Ia gue mau bantuin pasang tenda, kalian dua istirahat aja. nanti gue sama temen gue yang pasangin"Alvin mentap kearah cewek tersebut
"Oke deh kalau gitu, makasih nya kak"Ara berucap sambil tersenyum
Andin pun mulai duduk didekat Ara yang sedang memainkan hanponenya
sambil fokus melihat seorang yang memasang tenda yang entar lagi selesai untuk ditempati oleh dirinya dan Ara
"Eehh lihat deh Din, Raka chat gue nanyain kabar. aduh gue seneng banget dari tadi dia gak kontek gue dan akhirnya. lo gue aja bicara kok malah ngelamun sih Din"Ara sambil menepuk pundak Andin
"Gak kok, gue gak ngelamun. Tadi lo ngomong apa"dengan santai berucap
"Lo bilang gak ngelamun Din, bohong banget lo. gue ngomong aja lo nanyain lagi berarti lo gak dengerin gue"dengan lesu Ara menatap sahabatnya
"Eeh ia nih kayaknya gue kecapean Ra jadi gak fokus"suara Andin datar
"Tadi itu gue bilang, gue dichat Raka"sambil menatap sahabatnya
"Terus dia bilanga apa "kata Andin antusias
" ya nanyain kabar gue"Ara berucap kembali tersenyum
"Gue yakin dikit lagi lo jadian Ra sama sahabat kecil gue "dengan ikut semangat Andin berbicara
"Ia semoga aja Raka nebak gue cepat, biar gak kelaman jomblo nih gue hahahh" sambil ketawa berucap ke Andin
"Ada aja lo Ra, lo sangka gue gak jomblo apa. kalau nanti lo jadiaan"Andin dengan menatap Ara
"Ya udah yuk Din kita mandi, udah mau larut malam nih, badan gue udah keringatan juga"Ara berdiri dihadapan Andin
Mereka berdua pun mulai membersihkan diri didekat toilet umum yang disediakan disana
Setelah itu Andin pun menuju tendanya bersama Ara yang sedang asik berhias diri
"Din gue minta ini dong "suara Ara kencang
"Udah pakek aja kalik Ra, kayak apa aja lo sama gue "sambil masih berhias diri
Mereka berdua pun mulai keluar dari tenda dan segera melingkari api unggun yang telah terpasang disana
Suara telpone kencang berbunyi dari tadi sehingga Andin pun menoleh sumber suara yang ternyata disampingnya yaitu telponenya Ara
"Din gue kesana dulunya sebentar, Raka telpon gue "Ara berucap sambil masuk kedalam tenda kembali
Yah tinggal Andin sendiri disana sambil menatap api unggun yang berada dilingkaran dimana semua bernyanyi dan memetik gitar dengan merdu
Tanpa disadari ada seorang yang berjalan dari arah belakang Andin dan memberikan sesuatu jaket tebal kepadanya
"Nih lo pakek"suara datar
Yaps siapa lagi kalau bukan seorang Alvin yang selalu ada didekatnya tanpa diduga
" gue gak butuh, lo pakek aja sendiri"dengan datar Andin pun juga berucap
Tanpa basa basi Alvin pun segera duduk disamping Andin dan menarok jaketnya ketubuh Andin kembali
"Apa sih lo, jangan sok dekat gini deh"suara Andin sedikit naik oktaf
"Gue gak mau lo sakit oke, kata bunda lo gak tahan sama udara diingin jadi turuti aja perkataan gue"suara datar kembali keluar dari mulut Alvin sambil menatap Andin
Andin pun segera ingin marah tapi ditahan olehnya
karena acara liburan hari ini dia mau semua lancar dan membuatnya bahagia tapi dugaannya salah, gara ada Alvin didekatnya
Dengan masih menatap lurus tanpa menoleh kesampingnya yang ada Alvin yang sedang memetik gitar setelah seorang murid selesai bernyanyi
Suara seorang perempuan pun gaduh seketika dan mulai ikut bernyanyi bersama
Andin pun mulai males disamping Alvin dan segera beranjak untuk pergi tapi sebuah tangan memegang pergalangannya
Sontak aja Andin melihat kearah Alvin yang melihat dirinya dengan tampang datar
"Lo mau kemana"suara datar kembali keluar
"Gue mau ke tenda males disini"menatap kearah Alvin dan menggentakkan pegangan Alvin sehingga terlepas
Sedangkan Alvin hanya menatap punggung Andin tanpa mengeluarkan suara
'Reseh tuh cowok, bikin gue badmood aja. mana sok perhatiaan pula"sambil berjalan Andin tetap berbicara sendiri
Dan sampailah Andin ditendanya dengan melihat Ara ketawa sendiri, senyum sendiri dan serasa ini dunia milik sendiri
" lo Ra, gue tunggu lama lo disana. katanya sebentar tadi"Andin berucap sambil menarok sendal yang ia pakai
"Sorry Din, gue sangka tadi sebentar Raka ajak gue ngobrol ditelpon. eh ternyata lama, kan jadi kebablasan gak ingat lo deh jadinya"Ara sambil menyengir menatap Andin
"Ya udah telanjur juga, gue mau tidur"dengan cuek berucap
"Din ini punya siapa"kata Ara memegang jaket seorang cowok
"Punya Alvin"dengan suara pelan dan menutup mata Andin berucap
"Maksud lo, kak Alvin"dengan gaya socknya
"Ehmmm"cuma deheman yang keluar dari mulut Andin
"Berarti bener ini punya kak Alvin, waahh coba kak Alvina perhatian sama gue. senang gue kalau jadi lo Din. Dikasih jaket sama dia"dengan muka bahagia
"Lo apaan sih Ra lebay deh,cuma dikasih jaket doang."dengan datar berucap
"Ihh lo mah, malah biasa aja sih. Lo gak tau apa ini tuh spesial, anak sekolah kita aja pada mau sama kak alvin sampe kasih perhatian baik dari angkatan dia sama ade kelas tapi selalu aja kak alvin gak pernah nanggapin "Ara dengan muka menatap Andin
"Kalau gue gak peduli Ra, kok orang sampe sigitunya. ya kebanyakan makan micin kayaknya sampe menggaumi berlebihan seorang yang bernama Alvin "dengan ketus Andin berucap dan membelakangi Ara
...Pagi pun tiba ...
Semua semua siswa siswi pun sedang menggobrol, merapikan tendanya dan bahkan memasak bersama
Gue pun mulai menuju tempat kamar mandi untuk membesihkan diri bersama Ara
Setelah itu gue langsung membantu seorang yang sedang masak disana
"Din lo ambil ranting doang, kayaknya mau habis nih buat malam nanti"seorang berucap ke Andin
"Ya udah sini gue ambilin rantingnya, dimana"dengan menatap orang tersebut
"Disebelah sana, lo tau kan tuh"seorang tersebut menunjuk
"Oke deh gue tau"meninggalkan tempat dimana dia berdiri tadi
Satu persatu Andin mulai mengambil ranting yang berada didekat situ
Dan setelah itu Andin pun mengambil ranting kembali tapi yang andin ambil malah ranting berduri tanpa melihat terlebih dahulu, gara keberatan Andin bawa sehingga membuat tangannya berdarah
"Aduhh berdarah "Andin menglihat kearah tangannya
.
.
.
🌈🌈🌈
Masih acara camping dengan suasana puncak diperdesaan
Jangan lupa vote, coment dan followme
KAMU SEDANG MEMBACA
Stick With It ( completed )
Teen FictionInilah hubungan antara kedua remaja berjalan tanpa rencana Disaat satu mulai memilih untuk membuka hati tapi luka yang tiba muncul "Alvin Lo keterlaluan buat temen gue kecewa" Seketika yang diajak bicara cuma diam tanpa ada dosa sedikit pun untuk m...