part 4

94 5 0
                                    

Setelah Andin dari toilet langsung berjalan menuju ketempat Ara kembali.

" Hay cewek mau kemana nih " sambil mendekat kearah Andin dan segerombolan orang datang secara tiba - tiba.

" Apasin sih, Lo sok kenal banget sama gue " dengan tampang marahnya

"Aish jangan galak dong, nanti muka cantik Lo hilang lagi " sambil menyolek dagu Andin

"Ih jangan bikin gue tambah keselnya, minggir sekarang juga !!! " sambil mendorong tubuh cowok dihadapannya .

" Vin lihat tuh, cewek yang kata Lo reseh itu. lagi diganggu sama segerombolan cowok" menunjuk kearah tempat dimana Iko melihat cewek tersebut

Andin pun berusaha untuk pergi dari hadapan tuh cowok tapi nihil hasilnya malah dia terperangkap disegerombolan orang tersebut.

"Jangan ganggu dia " mendorong segerombolan tuh cowok yang mengganggu Andin

" Memang Lo siapa, nyuruh gue untuk gak ganggu dia " tampang sanggar

" Kalau kata gue jangan ya jangan, apa Lo mau akibatnya" dengan nada datar Alvin

" Oh jadi Lo nantang kita serbu gyus " menggarahkan temannya untuk memukul Alvin .

Alvin dan kedua temennya langsung memukul semua kawannya yang mengganggu Andin dan hasilnya segerombolan cowok tadi semua lah yang malah babak belur akibat nantang sama Alvin

"Awas Lo, tunggu balasan gue nanti" dengan tampang babak belur dan pergi dari hadapan Alvin

"Lo gak terlukakan " Andin berkata dengan menengok ke arah wajah Alvin.

" Gak terluka kata Lo, ini nih gara ulah Lo. kenapa Lo gak merasa bersalah bilang terima kasih sama gue " emosi tingkat tinggi

"Udah Vin, dia cewek. Lo malah kok emosi gini " kata Iko dengan nada datar.

" Ya kan gue gak tau, Lo tiba ada didekat gue dan menolong gitu aja " dengan muka marah dan hampir menangis detik itu juga akibat bentakkan Alvin barusan.

Ara yang menyamperin Andin pun segera berucap

"Din gue nunggu Lo ditempat tadi, lama amat ngapain aja sih " dengan muka bete dan melihat ada Alvin, Iko dan Aldo kakak kelasnya

"Udahlah, gue lagi badmood nih. mending kita pulang aja" menarik tangan Ara

Dimobil cuma sunyi tanpa ada suara sedikit pun memasuki mobil Ara lalu Ara berucap

" Lo kenapa sih sebenernya tadi. mana ada kak Alvin, Iko dan Aldo pula " heran dengan sikap Andin.

"Gue tadi itu diganggu sama segerombolan cowok yang gue gak tau, Tiba datang tuh siapa kata Lo tadi " dengan nada bertanya

" apa ehmm kak Alvin" dengan muka binggung

" ia dia, eh terus setelah dia nolongin gue ya dimalah marah gak jelas bikin gue kesel tuh cowok" muka bete

" Tapikan dia udah tolongin , seenggaknya Lo harus berterima kasih Din " muka fokus kejalanan

"Tapikan dia udah bikin kesel gue pokoknya " masih bete

" Lo harus bila terimakasih kalik Din, Lo mah dibilangin ngeyel aja kan mana gue lihat ada luka juga disudut bibirnya kak Alvin, harusnya Lo beruntung ditolongin sama dia" dengan nada berpikir.

Setelah sampai dirumah Andin pun bergenti baju dan tidur dikasurnya kalimat yang dilontarkan Ara kepikiran terbayang terus dikepalanya .

dalam hati Andin ada bener ya juga  bilang terima kasih tapi gue kan gensi sama tuh cowok

kan dia juga terluka gara gue ahhh sambil melempar bantal kedepan pusing memikirkan kalimat tadi

Besoknya

"Hay Din, gimana  nyenyak tidurkan setelah ditolongin pangeran sekolah kita" nada ceria Ara  menghampirin Andin  yang baru sampe didepan kelasnya.

" Gak tuh, gue binggung Ra. harus gimana " nada bertanya

" Maksud Lo, apa sih Din. gue jadi binggung sendiri " dengan muka heran .

" Kata Lo tadi malam kepikiran sampai saat ini, gue binggung harus berbuat apa " meminta jawaban solusi kepada Ara.

" Yaelah Din, tinggal Lo samperin dia aja terus bilang terimakasih karena telah nolongi gue, menurut gue itu udah bikin hati dia seneng Din " menatap kearah Andin

"Kalau gitu ya udah gue samperin dia dulu deh,  bye Ra " dengan muka tegang menggarah ketempat kelas Alvin

" Permisi kak, ada Alvin ehmm maksud saya kak Alvin " dengan muka ragu berbicara ke kakak kelasnya

" Oh Alvin biasanya dibelakang kantin sama temannya" dengan nada biasa aja

Andin pun berjalan menuju belakang kantin dari jauh  terlihat Alvin dan kedua serangkainya sedang ketawa sambil makan dipojok kantin tersebut.

" Ehhhmmm gue mau " berhenti berbicara detik itu juga.

Alvin langsung melihat kerah Andin "mau apa, mau jadi pacar gue " sambil senyum .

" Apaan sih, gak jelas banget. gue itu mau bilang terima kasih sama Lo, karena Lo udah tolongin gue " dengan setulus hati.

"Apa gue gak denger, tadi  bilang apa" sambil bercanda

"Ya terserah Lo aja, gue malas berdebat " pergi dari hadapan Alvin dan temannya.

" Gimana Din, Lo udah bilang sama kak Alvin" kata Ara ditempat duduk

" Udah tapi gitulah, gue binggung. gue bilang apa malah senyam senyum sendiri " muka heran Andin

Tiba Hanpone Andin pun berbunyi segera aja diangkat

" hallo nak, kak Ibel mau pulang hari ini. dari Amerika nanti kamu jemput dia nya soalnya bunda ada rapat mendadak gak bisa izin " kata bunda

" Apa Bun, Kak Ibel pulang horeeee. ia Bun nanti ku jemput sama pak Ujang" nada gembira dan langsung menutup pesan .

"Dari siapa Din, kok Lo jadi berubah semangat gini setelah angkat hanpone  " binggung dengan sikap Andin

" Dari bunda Ra, katanya kak ibel pulang " dengan muka semangat ala Andin

" Oh jadi nanti  pula langsung kebandara jemput kakak Lo " bertanya kepada Andin

" Yaialah Ara mah bikin gue kesel nih " muka dibuat marah

"Ya maaf kalik Din " sambil senyum dan memberi tangan berhuruf v ke Andin

🌈🌈🌈

Selamat membaca bagi yang membaca cerita ini dan next nanti bagaiman alur ya semoga kalian suka

Stick With It ( completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang