part 15

42 4 0
                                    

Sudah berapa lama Andin dan Ara main basket dilapangan membuatnya lelah dan segera berucap

"Capek ya Din" kata Ara sambil mengelap keringatnya

"Ia ya kita kekantin yuk, gue haus tenggorokan gue kering " kata Andin sambil menggarahkan tangannya kearah tenggorokannya

"Ia gue juga ayo Din" kata Ara sambil berdiri

Ara dan Andin pun menuju kekantin untuk mengisi tenggorokannya yang sudah kering

"Din lo mau ikut gue gak" kata Ara melihat Andin yang sedang minum

"Memangnya lo mau kemana Ra " binggung dengan pertanyaan Ara

"Ya  gue kan mau jalan mingguan sama Raka, terus gue bilang ajak lo boleh gak kata dia boleh dan lo minggu  mau ikut gak" kata Ara sambil tersenyum lebar

"Gila aja gue ikut lo, jadi kambing congek . mending gue dirumah aja" kata Andin sambil dengan muka bete

"Jadi lo gak mau ya ikut gue sama Raka, ayolah Din biar seru" merayu Andin agar mau ikut pergi dengannya

"Gimananya, ya udah deh" kata Andin sambil melihat ke Ara

"Nah gitu dong "tersenyum lebar

Dikelas Andin dan Ara pun sedang mendengarkan guru yang sedang menerangi pelajaran kimia

Dan akhirnya pelajaran pun selesai semua siswa siswi bertaburan untuk keluar dari kelasnya

"Din lo kok  kayaknya gak pernah latihan karate lagi sih" sambil berjalan menuju keluar kelas

"Kata siapa, gue gak latihan. ini aja gue mau berangkat latihan karate" kata Andin sambil nyolot

"Santai aja kalik Din ngomongnya, gak usah pakai otot" melihat Andin

"Hehhhehhh maaf kalik Ra" tersenyum lebar

"Yaudah gue mau berangkat karate dulu bye Ara " berjalan menuju mobil pribadinya

Ditempat latihan karate Andin melihat semua sudah latihan kecuali dirinya yang baru datang segera menuju kesana

"Hehhh kamu udah jam berapa ini baru datang " suara seaeorang dari arah belakang badan Andin

"Maaf saya telambat, soalnya macet kak" kata Andin melihat keorang tersebut

"Yaudah kalau gitu cepatan ganti baju dan kesini sekarang" perintah orang itu

"Baik kak" berjalan menuju tempat ruang  ganti baju

Diruang yang sunyi cuma dia sendiri masih berkomat kamit mengutarakan kekesalannya

" Kenapa dia terus sih yang jadi pelatih disini, apa gak ada orang lain aja. kalau gini gue bisa darah tinggi melihat mukanya dia" Andin berucap dengan emosi

Setelah itu Andin menuju kearah mereka yang sedang berlatih diruang aula terbuka

"Saya akan melatih kekuatan kaki kalian bagaimana cara kalian bisa melawan seorang yang seperti preman" Alvin pun mulai menunjukan teknik yang dia bicarakan

Berapa jam latihan akhirnya  selesai juga  semua diperbolehkan pulang dan minggu depan latihan kembali

Andin pun mulai berjalan menuju tempat pak Ujang dan pulang kerumahnya

Malam pun tiba Andin masih sibuk dengan buku pelajarannya  untuk ulangan besok hari

Andin juga teringat baju  olahraga Alvin pokoknya besok ia harus  memulangkannya

Dilain sisi, Iko mendengar kabar buruk dimana tempat tongkrongnya atau yang suka dibilang mereka beskemnya diancurkan oleh anak murid  sekolah sma wijaya

"Halo Vin, lo dimana. beskem kita diancurin dan Aldo dia terluka gara orang tersebut sekarang lo buruan datang kesini " kata iko menjelaskan secara panik

"Gue dirumah, oke gue datang kesana "kata Alvin  dengan muka marah membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi

Alvin pun sampai ditempat beskemnya

"Alvin lihat mereka masih disana mana Aldo, aduh gue kasihan dia udah babakbelur gara orang itu" kata Iko tak berani menolong Aldo

Alvin pun dengan tubuh tegak memasang muka marah dan tak terima temennya dibuat babakbelur langsung  menyamperin meraka

"Apa yang kalian lakukan " kata Alvin memukul mereka semua yang ada disana dengan satu lawan satu

"Wahhh ada jagoan datang kesiangan nih bro lawan dia" orang itu menyerang Alvin secara runtun

Alvin pun mulai menendang kaki meraka satu persatu menjatuhkan kebawah dan akhirnya mereka menyerah

"Sampai kalian gue  lihat lagi, gue pastiin kalian gak bakal selamat " tegas Alvin yang emosi tinggi

Iko pun mulai menyamperin sahabatnya

"Aldo maaf gue gak bisa bantu lo, soalnya gue juga takut lihat mereka. tiba datang mukul lo disaat gue lagi jalan mau menyamperin lo jadinya gue telpon Alvin  " kata Iko dengan jujur

"Ia gapapa Ko, gue tau lo kan gak pemberani" kata Aldo sambil menahan sakit dilengannya

"Enak aja, gue gini beraninya" kata Iko membela diri

"Udah kalian ini malah ribut lihat nih, gue juga babakbelur akhirnya" kata Alvin meringis menahan sakit dipelipis dan dekat bibirnya yang berdarah

"Mending kita keklinik bersihin luka lo berdua"kata Iko

"Tapi lo yang bayarnya, gue gak ada duit " kata Aldo belak belakan

"Ia gue bayar deh, gue yang bayar karena gue gak bantu lo tadi sebagai tembusahan minta maaf gue" kata iko sambil menuju kemobil Alvin karena mereka berdua tidak membawa kendaraan

Setelah dari klinik untuk membersihkan luka Aldo dan Alvin
Akhirnya meraka pulang bareng dengan kondisi muka berdarah disudut bibir

Pagi nya Ara pun menuju  ke halte bus akibat mobilnya yang rusak dan tak bisa dihidupin

"Lama banget sih nunggu bus, baru pertama kali  aja gue naik bus  kayak orang cari jodoh kalau tiap hari bisa telat nih gue " kata Ara emosi sendiri

Dari arah jauh sebuah mobil menuju kearahnya dan berhenti ditempatnya

Orang tersebut pun membuka jendela mobilnya dan menlihat ke Ara sekarang

" Ara lo mau berangkat sekolahkan ayo bareng " kata orang tersebut

"Ahh Raka  ia " langsung naik kemobil tersebut

"Tumben lo naik bus   " kata Raka menatap kedepan  sambil menyetir mobilnya

"Ia gara mobil  gue rusak, jadi terpaksa naik bus " kata Ara melihat kearah Raka yang menyetir mobil

Akhirnya sampai juga disekolah

"Thank ya Ka, udah anter gue "kata Ara  keluar dari mobil Raka

"Ia santai aja kalik, yaudah gue berangkat langsung takut telat " kata Raka sambil membawa mobilnya pergi dari halaman depan sekolahnya

Ara pun berjalan santai menuju kelasnya tiba seorang merangkulnya dari belakang

" Ehmmm ada yang diantar nih, pagi sama gebetan cie " goda Andin kearah yang melihat Ara dianter Raka

"Ia gue gak sengaja ketemu Raka tadi Din di halte bus, rasanya gue gak bisa normalin detak jantung gue kedia. mumpung cepat sampai kalau enggak gue udah salting sendiri Din " ekspresi Ara berlebihan menceritakan bagaimana dia ketemu Raka

"Yaudah yuk kekantin" kata Andin mengarahkan Ara kekantin

"Tunggu Din, lo aja kekantin sendiri gue mau keperpus cari novel bisakan gue soalnya mau cari novel terbaru. biar gue yang pertama kali minjam oke bye Din  " kata Ara yang melepaskan rangkulan Andin tadi dan pergi dari hadapan Andin

"Dasar lo nya Ra, novel meluluk" kata Andin karena kesel ditinggal pergi begitu saja







🌈🌈🌈
Jangan lupa coment vote dan saran terbaik kalian
Next time....





Stick With It ( completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang