Kami berdua pun mulai melaksanakan upacara dengan posisi baris sesuai perintah anak osis lalu berapa jam Ara melihat Andin dengan muka pucat pasihnya
" Andin lo sakitnya ?, lo pucat banget. mana badan lo panas gini mending gue antar lo ke uks sekarangnya " panik melihat muka Andin yang pucat.
"Gak kok gue sehat Ara, lo lebay deh" fokus melihat kedepan
"Tapi Din, kalau lo merasa gak enak badan bilang ke gue nya pasti gue antar ke uks langsung " melihat wajah Andin
"Ia gue juga tau Ara" juga melihat kewajah Ara
Berapa detik kemudian
Suara orang terjatuh dari arah samping Ara dan langsung semua terfokus padanya"Kakkk tolong temen gue pingsan!!"memegang tubuh Andin
Dan anak pmr pun datang untuk membawa Andin ke uks
tiba tiba Alvin berjalan menuju kearah dimana Andin pingsan"Biar saya yang membawa nya ke uks"dengan nada datarnya
"Baik kak "anak pmr pun terpanah melihat Alvin
Setelah beberapa jam akhirnya dengan agak pusing Andin tersadar dan mulai membuka mata dengan samar - samar melihat kesekitarnya
"Ehhhm gue dimana nih " sambil binggung
"Lo diuks, tadi lo pingsan " kata Alvin dari arah pinggir jendela
"Oh kalau gitu gue mau kekelas sekarang "beranjak dari tempat tidur diuks
Alvin pun segera melihat kearah Andin
"lo masih sakit mending lo tiduran aja dulu, dan minum teh ini" memberikan sebuah minuman ke Andin
"gue mau kekelas aja "sambil masih lemas dan susah untuk jalan
"Dibilangin juga masih aja, kapan sih lo bisa introspeksi diri. udah tau sakit dipaksa berdiri aja gak bisa mending lo tiduran dulu disini " jengkel dengan sikap Andin.
Andin pun hanya diam dan memiringkan badannya untuk menutupi kesedihannya karena habis dibentak melihat gelagat Andin yang kayaknya sedih akhirnya Alvin pun berbicara agak lemput
"Sorry kalau perkataan gue buat lo jadi sedih, tapi itu demi lo juga dan juga harusnya lo tau kalau sakit itu mending bilang dari pada akhirnya pingsan gini " sambil melirik kearah Andin
"Stop bikin gue jadi pusing, mending lo pergi sekarang juga " nada datarnya Andin
Akhirnya mendengar perkataan Andin barusan Alvin pun segera keluar karena dia tau sekarang Andin lagi kesel sama dirinya
"Woy bro, dari mana aja lo ?, setelah upacara gue sama iko dari tadi cari lo dan baru nonggol sekarang " bertanya kepada Alvin
"Gue tadi nanganin anak yang anak yang pingsan tadi "kata Alvin
Sambil mengguyah makanannya" Memang siapa Vin, yang pingsan "kata iko melihat ke Alvin
" Sih Andin, gue tolongin aja. soalnya gue lihat anak pmr pada cewek gak tega lihat orang pingsan jadi gue yang bawa dia ke uks" sambil fokus makan
Ara pun masuk kedalam ruang uks
"Andinnn..., lo gak kenapa napakan, gue kawatir banget lihat lo pingsan tadi. gue udah tebak tadi kalau lo mau pingsan tapi lo nya aja yang ngelak" dengan ekspresi muka melihat seluruh tubuh Andin takut ada yang terluka
"Ya ya maaf kalau gitu bikin lo kawatir, gue tadi belum sarapan makanya jadi pingsan begini "melihat ke arah Ara sambil memegang perutnya
"Kalau gitu yuk kita makan dikantin, sambil gue ceritan gimana gue bisa kenalan sama cowok ganteng " menarik tangan andin
"Ia sabar gue pakek sepatu dulu" membenarkan sepatunya
Dikantin
"Lo pesen apa Din ?, gue pesenin sekalian nih " mau beranjak berdiri
"Gue mau mie ayam ajalah sama es teh "melihat kearah Ara
"Andin lo itu barusan bangun dari pingsan lo dan lo mau pesen makanan kayak gitu, gue menolak keras hari ini lo makan itu. mending gue aja yang pilih makanan buat lo " dengan masih ekspresi khawatir
"Ya udah deh, terserah lo aja. mesenin gue apa " melihat kedepan
Setelah itu Ara pun datang dengan membawa makanan yang dia pesen
"Makanan datang nih punya lo " dengan muka bahagia Ara
"Makasih Ra, jadi kapan nih ceritanya "melihat Ara setelah itu kemakanan kembali
"Sekarang lah, nih ya gue itu ketemu cowok ganteng pas mau beli buku ditempat langganan gue. terus gue itu kan pelupa sih Din, gue gak bawa dompet ternyata" muka sambil serius ala Ara
"Terus gimana lo bisa kenal sama cowok ganteng itu "Andin sambil memeganggin kepalanya
"Makanya orang ngomong jangan diputusin dulu dengerin gue dulu"muka bete Ara
"Ia selow kalik Ra"sambil memberi senyuman
"Disitu gue ketemu cowok ganteng itu, dia yang bayarin buku gue yang pengen gue beli dan kenalan deh sampai sekarang "tersenyum sendiri
"Lo udah tau nama sih cowok ganteng yang kata lo itu "mengintrogasi Ara
"Tau dong, namanya Raka Viornando dipanggil Raka. dia kan anak populer disekolahnya saingan sekolah kita"sambil makan
"Terus lo gak takut apa Ra !, hati - hati zaman sekarang itu cowok itu bisa jadi ular berbisa"ekspresi kaget apa yang dilontarkan Andin
"Gak lah Din, udah lah percaya aja sama gue. dia itu baik nanti gue kenalin sama dia "kata Ara sambil menaikkan alisnya
"Ia gue percaya tapi ada khawatir juga sama lo. kan lo sahabat gue"memeluk sahabatnya
Berapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi dan segera gue keparkiran menuju tempat pak ujang supir pribadi Andin
"Pak nanti mampir dulunya ketempat les karate, soalnya saya mau daftar kesana "melihat ke pak Ujang
"Siap non Andin " membuka pintu mobil berwarna hitam
Akhirnya sampe juga ditempat yang dituju dan mulai berjalan untuk bertanya formulir pendaftaran karate
"Permisi mba, saya mau nanya pendaftaran karate disini dimananya Mba "melihat sekitar aula yang besar tersebut
"Disana dek, kalau mau daftar"menunjuk kearah ruangan
"Oh makasih Mba " berjalan menuju keruangan tersebut
Andin pun segera menggetuk pintu ruangan tersebut
"Masuk " suara dari dalam ruangan
Andin pun langsung duduk didepan seorang cowok menurutnya lebih tua ya kayak sepantaran sama ayahnya dengan tampang menakutkan baginya
"Ada perlu apa ya dek " melihat ke Andin
"Ini saya mau daftar karate disini pak, masih bisa kan "bertanya keorang tersebut
"Oh masih kok dek, nih formulirnya kalau mau daftar silahkan dilengkapi terlebih dahulu nanti minggu depan baru masuk " kata sih petugas tersebut
Andin pun langsung mengisi formulir tersebut dan segera pulang
🌈🌈🌈
Jangan lupa coment , like disetiap chapternya sangat berguna bagi penulis dan follow me ☝☝☝
Ig: aqellafadya_
KAMU SEDANG MEMBACA
Stick With It ( completed )
Fiksi RemajaInilah hubungan antara kedua remaja berjalan tanpa rencana Disaat satu mulai memilih untuk membuka hati tapi luka yang tiba muncul "Alvin Lo keterlaluan buat temen gue kecewa" Seketika yang diajak bicara cuma diam tanpa ada dosa sedikit pun untuk m...