part 1

250 10 3
                                    

"Tok tok took"
Suara pintu dibalik kamar terdengar berisik dengan samar akhirnya Andin terbangun

"Non bangun udah jam 6 : 45 wib  non kan harus sekolah " suara bibik dibalik pintu terdengar nyaring ditelingaku

"Ia bik Mina entar lagi  turun" dengan muka males untuk beraktivitas setelah  Andin  mandi dan beres - beres akhirnya  turun dari lantai atas rumah keruang makan disana terlihat ada Bunda  dan Ayah yang sedang mengobrol.

"Bunda, Ayah " sambil memberi pelukan hanggat kepada kedua orang tuanya

"Kamu nanti diantar sama pak Ujang kesekolahnya Din, Ayah dan Bunda  ada urusan gak bisa antar kamu " Ayah berbicara dengan nada datar

" Ya Ayah kok gitu sih, kan padahal Andin maunya diantarin Bunda sama Ayah " dengan nada memelas

"Gak bisa Din, Ayah sama Bunda itu sibuk. itu juga demi masa depan kamu" dengan nada serius

Dalam hati Andin selalu aja itu alasan meraka dengan ekspresi kesel

"Yaudah deh Andin berangkat dulu  nanti telat lagi " pergi dari hadapan kedua orang tuanya.

"Pak uuujjjaaangggg " dengan nada teriak

"Ia non siap laksanakan, saya datang untuk membantu setiap apa yang non perlukan" dengan muka tegap dan hormat

"Aduh pak Ujang ada aja, ayo antar kan saya kesekolah" masuk kedalam mobil

Sesampainya Andin disekolah langsung turun melihat sekitar

"oh ini sekolah gue  biasa aja "sambil melihat sekitar

Terdengar suara berisik dari sekumpulan orang lalu Andin pun berjalan kearah sana karena  kan anak baru disekolah ini

"PERHATIAN - PERHATIAN SELURUH ANAK BARU DIHARAPKAN KUMPUL DIAULA LAPANGAN SEKOLAH SEKARANG JUGA" suara kakak - kakak pembimbing

Lalu Andin berjalan kearah sana tiba -tiba  menabrak seseorang yang tak tau namanya

"Lo bisa jalan gak si Hahh...!" dengan nada marah

"Ya bisa lah, Lo kan lihat gue jalan gimana sih loh"dengan nada nyolot juga dan langsung aja cowok itu pergi tanpa mendenger perkataan Andin

"Semua sudah pada kumpul " suara kakak - kakak pembimbing bersuara kembali

"sudah kak " semua siswa dan siswi menjawab pertanyaan kakak - kakak tadi

"Sekarang gue kenalin diri gue. nama gue Axcel yaitu gue menjabat sebagai wakil ketua osis sebelah gue ada kak Alvin dia sebagai ketua osis disini  , dan  Aldo , Iko , Vanya , Elsa ,  Putri adalah anggota dari semua anak osis dan lainnya. disini saya akan membagi dua group secara acak yang pertama ada Albert , IFI , Dito , Lala dan lainnya group kedua ada Andin , Gilang , Ara , Dilan dan lainnya oke semua group sudah saya bagi silahkan ketempat masing masing"intruksi dengan tegas

Andin pun langsung  kearah kelompok yang sudah disebutkan barusan

" Eeeh  Lo Andin Berlian Jelita nyakan " berucap dengan ramah

Andin pun berpikir siapa nih orang tiba -  tiba sock kenal aja

" Ia itu gue, Lo kok bisa tau nama gue dari mana " berpikir sejenak

"Ya elah Din, Lo lupa gue Ara Moria Kezia temen sd Lo, masa loh lupa sih, ohhh gue baru ingat.  Lo lupa karena Lo pindah pas udah lulus sd dan kita tidak ada bekomunikasi lagi nya kan "
dengan nada ceria

"Ia palingnya, gue aja gak ingat" dengan ekspresi binggung

" Sekarang kita sahabat janji ayo Din  " dengan merangkul Andin

Tiba Suara kencang dari depan ruangan aula yang ditepati kakak pembimbing sekolah

"Lo yang lagi duduk sini " dengan suara marah

Seketika Andin dan Ara pun berhenti berbicara dan melihat sekitar

Kakak pembimbing itu pun mulai bersuara kembali

"Ia Lo yang lagi nengok"suara datar keluar dari kakak pembimbing tersebut

Andin pun segera jalan kesana yang masih binggung sebenernya kenapa dipanggil kakak pembimbing barusan

" ia ada apa kak "menatap orang tersebut

" Lo tau gak salah loh Apa "dengan muka datar

"ya gak tau lah, orang gue  lagi ngobrol biasa. tiba - tiba dipanggil aja ya gue datang aja " muka tanpa ada rasa takut sedikit pun

" oh Lo nyolot,  jadinya Lo tau gak sebenernya gue siapa disini " dengan mata tajam kearah Andin

"Ya tau dan gak mau tau"  dengan muka nyolot

" Sekarang ikut gue " dengan menarik tangan Andin

" Ihh apa sih lepasin tangan  gue"berusaha melepaskan ngegaman kakak pembimbing itu tapi susah hasilnya nihil malah tangan Andin yang merah

Dan sekitar Andin pada melihat  kearahnya dengan tampang ada yang iri, ada yang ngomong beruntungnya cewek itu, ada juga muka biasa aja

" Aduh Andin malah cari gara - gara sama kak Alvin, lagi dia kan paling ditakutin disini " dengan muka bingung bagaimana menolong Andin

🌈🌈🌈
.
.
.

Mohon maaf kalau masih banyak hal yang kurang dari  karya tulis ini

soalnya ini pertama kalinya saya buat cerita dan semoga aja kalian suka jangan lupa
vote ,
coment
Dan saran untuk memperbaiki jika ada yang salah .
#follow me 
#ig aqellafadya
# like and like❤❤❤

Stick With It ( completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang