Setelah istirahat tadi Andin pun mulai belajar didalam kelas kembali hingga bel berbunyi pulang pun tiba, sorak gembira dari dalam kelas pun riuh seketika dan berdoa bersama untuk segera pulang .
"Din Lo pulang naik apa " kata Ara sambil berjalan keluar kelas
"Ya kendaran gue lah, biasanya pak Ujang udah ada dipakiran kalau gue pulang " sambil berjalan keparkiran
"Oohh gitu, kalau Lo pulang sendiri kan kita bisa bereng pulangnya. ehh dijemput kata lo, gue duluan nya kalau gitu " meninggalkan Andin diparkiran
Andin langsung segera mencari keberadaan pak Ujang supir pribadinya yang selama ini selalu menggantar ke mana pun dia pergi.
"Mana nih pak Ujang, kok gak ada tumben. biasanya kalau gue udah pulang dia udah ada didepan parkiran, gue telpon dulu nih"sambil menggeluarkan hanponenya dari saku androknya.
"Hallo pak Ujang dimana, saya udah pulang kok gak ada. cepat pak
jemput saya disekolah sekarangnya pak" dengan muka menengok kedepan gerbang sekolah."Non saya gak bisa jemput, soalnya Non Ibel nyuruh saya kekampus ITB sekarang" dari arah seberang sana
"Apa pak ! , kok gitu sih. ya udah deh " dengan muka bete dan segera mematikan hanponenya.
"mana nih kendaraan umum kok gak ada sama sekali dari tadi" dengan menatap jalanan
Dari kejauhan ada seorang membawa mobil hitam dengan mewahnya berhenti didepan halte sekolah lalu orang tersebut membuka kaca mobil tersebut.
" Lo Andin kan, Lo ngapain disitu. jangan - jangan Lo mangkalnya "sambil ketawa bahagia
"Eh enak aja Lo nya ngomong gitu, mending Lo pergi dari hadapan gue dari pada bikin kesel " sambil masih melihat jalanan didepannya.
"Ohh ya udah, tadi sih gue mau nebengin Lo. tapi kayaknya gak jadi deh" sambil tersenyum
"Ihhhh siapa juga yang mau neben, mendih husss jauh - jauh dari gue " dengan muka kesel
Tiba tiba Alvin membuka pintu mobilnya berjalan kedepan Andin dan segera menarik tangan masuk kedalam mobilnya.
"Ayo masuk, gue anter Lo pulang " dengan nada datar
"Gak gue gak mau, ihss Lo apaan sih kok maksa gini " sambil duduk depan akibat tarikan tangan dari Alvin .
Sunyi inilah yang dirasakan didalam mobil sekarang juga tanpa ada suara pun yang inggin mengajak ngobrol satu sama lain akhir suara Alvin memecah kesunyian ini
"Rumah Lo dimana, gue gak tau nih arah jalan nya " dengan muka lurus masih fokus menyetir mobil
Yang ditanya malah diam dan masih main hanpone tanpa ada membuka suara sama sekali" gue nih lagi ngomong sama Lo, kok Lo diam aja sih" masih fokus menyetir mobil
" Alamat rumah gue jalan cempaka no 5 mengkol situ " menunjuk rumah
Setelah itu Andin langsung turun dan males bicara sama Alvin
"Woy loy sopan banget langsung pergi aja, gak ada ucapan apa gitu " membuka kaca mobil sambil melihat ke Andin
"Siapa suruh Lo nebengin gue, kalau gitu. segala minta ucapan juga, kan tadinya gue gak mau nebeng sama Lo" nada nyolot Andin berucap
Dari arah pintu terlihat seorang wanita berjalan menuju kearah Andin.
"Andin kamu pulang bareng siapa nih " melihat kearah mobil.
"Sama kakak kelas Kak Ibel "nada datar
"Lo kok gak disuruh, masuk dulu " melihat kearah Andin
"Hallo kak saya Alvin kakak kelas Andin"saliman ke kak Ibel
"Oh ia, masuk dulu yuk. kakak barusan aja masak sekalian makan sore bersama " melihat ke Alvin
" Gak usah kak, dia ada urusan penting gak bisa ya kan Vin " melirik ke Alvin
" Ehhhh kamu gak sopan, dia kakak kelas kamu panggil dia kak seharusnya" memperingatin Andin
" Ya maaf kalik kak " muka bete karena dimarahin kak Ibel
"Ia kak saya masih ada urusan kalau ada waktu luang aja deh disempetin main kesini nanti " melihat kearah kak Ibel
" Oh ya udah kalau gitu " sambil melihat ke arah mobil yang perlahan lahan pergi menjauh.
Andin pun langsung kekamar untuk menggenti seragam sekolah setalah itu langsung kedapur.
"Kak Ibel ngapain sih, segala nawarin dia main kerumah kita " sambil makan Andin bersuara
" Ya wajar kalik Andin, biar tambah temen. kan kita disuruh cari banyak temen bukan cari banyak musuh ingat itu " sambil melirik ke andin
"Ya terserah kak Ibel aja deh " meninggalkan kak Ibel didapur
Dikamar Andin pun mulai rebahan dikasur tercinta dan mengambil hanpone.
Di lihat banyak telpon yang tidak terjawab salah satunya dari temen Andin kalau bukan Ara yang telponnya
Dari Dalam hati Andin tumben amat nih anak telpon gue biasanya aja jarang, telpon balik aja lah
"Andin gue lagi jatuh cinta, ketemu cowok ganteng mana perhatiaan lagi " kata Ara dengan ekspresi bahagia
" Biasa aja kalik ngomongnya, gue telpon takut Lo ada masalah, eh ternyata malah lagi berbahagia memang Lo ketemu dimana " sambil bertanya dan binggung dengan tingkah sahabatnya ini
"Pokonya besok gue jelasin ke Lo, gue mau tidur dulu. udah ngatuk bye andin tercinta "berkata ala lebaynya Ara
"Eh Ara jangan ditutup dulu, aihs anak ini bikin gue kesel aja. ini lah kalau lagi bahagia sampe gak ingat gua lagi uhhh" menarok hanponenya kemeja hias dan akhirnya ikut tertidur .
Paginya andin pun langsung buru buru kekamar mandi untuk berangkat sekolah agar tidak terlambat .
" Kak Ibel aku berangkat duluan" sambil berjalan cepat menuju garasi mobil
" Din kamu gak makan dulu, lah anaknya udah pergi aja " melihat Andin keluar gerbang rumahnya diantar pak Ujang supir pribadinya
Disekolah Andin langsung menuju ruang kelas dan lihat Ara lagi menghadap kebelakangin langsung aja dikagetin oleh Andin
" Dorrr ayo lagi pada ngapain nih" melihat arah dan temen temennya lagi pada ngobrol
" Ihhh Andin. untung Lo sahabat gue kalau bukan udah gue jitak nih palak Lo, kita lagi kumpul didepan kelas kan nanti ada upacara memperingatin hari guru pasti Lo lupakan" nada kaget nya Ara
" Ehhh Lo tau aja " sambil tersenyum dan menarok tasnya
" Gimana kata Lo mau jelasin, ketemu sama cowok ganteng " sambil menuju arah lapangan
"Ia gue ingat kok Din, tenang aja gak akan main rahasian sama Lo kan kita sahabat tapi nanti kita upacara dulu " merangkul Andin.
🌈🌈🌈
Jangan lupa coment , like disetiap chapternya karena sangat berharga bagi sipenulinya
Sampai jumap next part berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stick With It ( completed )
Teen FictionInilah hubungan antara kedua remaja berjalan tanpa rencana Disaat satu mulai memilih untuk membuka hati tapi luka yang tiba muncul "Alvin Lo keterlaluan buat temen gue kecewa" Seketika yang diajak bicara cuma diam tanpa ada dosa sedikit pun untuk m...