"Ini..." Gumam Naruto lirih saat Sasuke menunjukkan padanya sebuah tongkat pemukul kasti lengkap dengan bercak darah kering yang masih saja menempel, plus sebuah kertas kecil yang ditempel menggunakan selotip digagangnya.
"Aku yakin itu milikmu, Naruto." Sahut Sakura yakin jika itu benar-benar tongkat yang Naruto pakai untuk menghajar kepala makhluk-makhluk jelek itu.
"Tapi, bagaimana bisa..." Gumam Naruto kembali seolah masih belum percaya bahwa itu adalah tongkat pemukul dari sekolah yang pernah ia pakai sebelumnya.
"Semalam kau bilang.. Tongkat itu telah terselip digerbang sekolah untuk mengunci gerbang itu bukan?" Tanya Sasuke kepada pemuda kuning yang sedang sibuk dengan pemikirannya sendiri.
"Waktu itu..."
Flashback
Setelah melihat teman-temannya berhasil keluar dari sekolah kematian ini, Naruto berbalik kearah belakang. Lebih tepatnya kearah para mayat hidup yang berjalan tertatih-tatih mendekatinya. Seringaian seketika muncul dari wajah pemuda berambut rancung ini, kembali ia mengeratkan genggaman tangan ketongkat pemukulnya. Menatap para mayat hidup yang kini mulai berlarian kearahnya dengan tatapan merendahkan.
"Kalian sudah tak sabar eh?... Ayo kita mulai pestanya."
Buaaggh..!
Dengan satu pukulan kuat tepat di samping telinga yang mengarah langsung ke kepala menggunakan tongkat pemukul yang Naruto genggam, satu makhluk yang tadi berlari ke arahnya terhempas kejalanan seketika. Satu sentekkan ia arahkan ke bawah, sehingga sisa darah yang mengucur tadi terciprat ke aspal.
Membentuk seperti goresan abstrak berwarna merah kental. Naruto kembali melancarkan aksi pukulnya menggunakan tongkat sambil berlari kembali kearah gedung utama Konoha Gakuen. Empat belas makhluk yang terlihat di depan matanya. Sangat banyak memang, tapi bukan Naruto jika menyerah hanya melihat jumlah mereka didepan sebelum melakukan apapun.
Berkali-kali tongkat yang ia bawa beradu dengan kepala-kepala mereka, hingga cipratan darah kental tak bisa terelakan dan melumuri satu-satunya senjata yang ia gunakan. Naruto terus berlari sambil menghindari tangkapan-tangkapan tangan mematikan mereka. Tentu ia sangat tahu konsekuensi bila sampai tertangkap oleh empat makhluk tersebut.
Saat telah sampai di depan pintu masuk gedung utama, Naruto dikejutkan dengan terbukanya pintu yang terbuat dari kaca tersebut dan keluarnya beberapa siswa yang kelaparan menerjang kearahnya.
'Tch... Kalian pikir bisa menangkapku, eh?' Pikirnya.
Satu sapuan horisontal Naruto lancarkan sekuat tenaga. Targetnya tetap tak berubah. Yaitu ke kepala mereka, membuat ketiga siswa itu terpelanting jatuh kepelataran sekolah. Setelah ketiga makhluk jelek itu dilumpuhkan, Naruto berencana segera berlari masuk kedalam dan langsung menuju kearah anak tangga yang menuju keatas. Akan tetapi, sepertinya itu bukanlah hal yang mudah untuk Naruto saat ini. Karena tidak sedikit yang telah terhitung mayat-mayat yang berkeliaran di koridor sekolah oleh gerak mata birunya.
Naruto memilih merunduk dan terdiam sesaat, ia mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk mengalihkan perhatian mereka semua, sehingga mudah baginya untuk bisa naik kelantai atas tanpa banyak membuang tenaga. Belum lama Naruto berpikir, sudah ada siswi yang akan memeluknya dari belakang hingga membuatnya sedikit terjinggit dari posisi jongkoknya.
Tanpa memutar tubuh untuk menghadap ke belakang, pemuda itu menggunakan ujung dari tongkatnya yang tumpul untuk mencegah siswi itu menggigit bahunya. Alhasil, mulut beserta gigi yang mengerat dari siswi itu hanya bisa menggigit tongkat Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : Perang Dunia Zombie 4 (PDZ4)
Fanfiction[END] Tamat 19 Agustus 2021. Cerita dari November 2020. Ketika terjadi sebuah insiden mengerikan di sekolah yang mampu membunuhmu tanpa belas kasihan, apa yang akan kau lakukan? Lari untuk bertahan hidup, atau mati menjadi mayat hidup! Bersama sisa...