Mansion of the Dead (5)

165 27 0
                                    

"..."

'Ya... Kau benar...'

Ucap Sasuke dalam hati. Ia tidak tahu apa yang membuat Naruto seoptimis itu. Bahkan dalam kondisi yang mampu membuat dirinya mati sekalipun. Akan tetapi, Sasuke menangkap hal lain. Naruto mampu membuatnya terangkat kembali dari pemikiran pesimistis yang sempat melandanya. Ya... Ia mampu membuat Sasuke menyingkirkan semua pemikiran negatif itu.

'Seseorang pernah mengatakan padaku. Menjadi pemimpin bukan berarti semua orang akan mengakuimu... Tapi, jika semua orang mengakuimu... Itulah arti pemimpin yang sebenarnya.'

Sasuke mulai tersenyum, dan mengangkat satu lengannya.

'Aku melihat arti dari seorang pemimpin itu, ada pada dirimu... Naruto.'

Lanjutnya dalam hati.

"Ya."

Dengan sebuah senyuman Sasuke membalas uluran Naruto. Mereka saling menyatukan tinju. Dua kepalan tangan yang saling menyatu. Sebuah tanda dari awal persahabatan mereka dahulu, hingga sampai saat ini... Dan tidak akan pernah berakhir.





Pagi menggantikan malam yang lelap. Karena mentari telah terbit menggeser sang bulan. Pagi ini Naruto berjalan santai di lorong yang akan menuju ke perpustakaan. Di temani seseorang yang berjalan tepat di sampingnya.

"Sebenarnya apa yang sedang kau cari Naruto?"

"Tidak. Aku hanya ingin mengekslot-... Mengesport-.. Meng..."

"Mengeksplorasi?"

Tanya pemuda di sampingnya membenarkan kata yang akan diucapkan oleh Naruto.

"Ya! Itu! Ahahaha.. Aku hanya ingin mengajakmu berkeliling."

Ucap Naruto dengan tampang tak berdosa. Pemuda di sampingnya hanya bisa sweatdrop melihat Naruto. Mereka membuka sebuah pintu besar di ujung sana. Satu pemandangan yang sekilas membuat Naruto takjub. Banyak... Sangat banyak sekali buku yang tersusun rapi di setiap baris rak yang ada di ruangan ini.

"Sughoii... Seperti aku melihat perpustakaan di pusat Kota saja..."

Kata Naruto sambil menyentuhkan ujung jarinya menapaki setiap sampul buku di salah satu baris rak.

"Aku tidak percaya... Keluarga Sasuke memiliki banyak buku di ruangan seperti ini."

Balas pemuda di sampingnya yang juga terkesima dengan satu ruangan bergaya Eropa klasik ini.

"Eh? Bahkan masih ada buku baru yang belum ditata di sini..."

Lanjutnya lagi melihat 4 kotak peti kayu berukuran kecil yang berisi banyak buku. Naruto langsung mengetahui bahwa itu adalah koleksi buku-buku baru, karena masih ada beberapa peti yang belum dibuka beserta sebuah linggis yang masih tertancap.

"Sayangnya, aku tidak terlalu suka membaca buku. Hei.. Bagaimana denganmu, Chouji?"

Tanya Naruto yang tertawa kecil menyadari dirinya yang tidak suka membaca, malah terbawa ke ruangan seperti ini.

"Aku lebih suka makan keripik kentang."

Jawab Chouji yang kini membuka sebungkus makanan ringan di tangannya.

"He-Heii.. Dari mana kau dapatkan itu..?!"

Pekik Naruto heran sambil menunjuk keripik kentang yang sedang di makan oleh Chouji.




Sasuke, Sakura dan Hinata berjalan beriringan ke arah sebuah aula. Tidak terlalu besar. Namun terlihat padat oleh beberapa perlengkapan memanah. Lengkap dengan papan target, banyak anak panah yang berada di beberapa keranjang, dan juga beberapa busur latihan modern yang tersusun rapi di sebuah lemari kaca tua.

Naruto : Perang Dunia Zombie 4 (PDZ4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang