Hold On The Dead (8)

397 56 0
                                    

Sebelum konspirasi-konspirasi yang lain bermunculan di kepala Sakura, Naruto bertanya untuk memecah keheningan yang sempat menyelimuti mereka.

"Yahh... jadi, apa masih ada yang lain?."

Naruto, Sasuke dan Sakura melihat kearah ruangan guru yang kini agak terlihat oleh bantuan sinar sore matahari yang masuk lewat celah jendela di ruangan tersebut. Pengelihatan mereka tak menangkap satu pun makhluk aneh di ruangan itu, dengan begitu Sakura menyatakan pendapatnya setelah melihat suasana yang sepi dari ruang guru.

"Kurasa yang tadi itu yang terakhir-"

Tiba-tiba saja dari arah tangga yang menuju lantai ini, terdengar rombongan suara langkah kaki. Dan ternyata itu mereka, ya... mereka terus bermunculan! Membuat Sakura tercengang dengan jumlah mereka. Mungkin sekitar satu kelas yang datang. Mereka berjalan dari tikungan tangga yang menuju ke lantai ini dengan jalan tertatih-tatih, sangat mirip mayat hidup yang ada di film-film. Namun saat mata mereka mendapati tiga daging segar tak jauh dari tempat mereka, mayat-mayat berjalan itu langsung berlari seperti anjing kelaparan.

Walau mereka berlari dengan terhuyung-huyung kesana-kemari, tetap saja jalan koridor yang memisahkan mereka hanya berjarak sekitar 47 kaki pun tak menyulitkan mereka untuk cepat sampai ke tiga remaja sekolah tadi. Melihat mayat-mayat hidup itu semakin lama semakin mendekat membuat Naruto tanpa pikir panjang memerintahkan teman-temannya untuk segera masuk ke ruang guru.

"Minna! Cepat masuk ke ruangan itu!."

"Tidak Naruto! itu hanya akan membuat kit-"

"Kita tak punya waktu lagi, Sasuke! lagi pula saat ini kita tak punya senjata apa pun untuk melawan mereka."

Apa yang dikatakan Naruto ada benarnya, saat ini terlihat sangat mustahil melawan mereka hanya menggunakan tangan kosong. Bukankah salah satu cara yang Naruto, Sasuke dan Sakura saat ini ketahui untuk mengalahkan mereka adalah... menghancurkan kepalanya? ini tentu sangat menyulitkan bagi ketiga remaja itu yang notabennya hanyalah seorang siswa-siswi biasa yang tak memiliki pengalaman dari teknik bela diri. Mungkin berbeda jadinya jika saat ini Naruto dan Sasuke tengah memegang balok kayu. Mereka memang jagonya dalam hal berkelahi.

Sebelum perdebatan mereka semakin memanas, Sasuke memilih masuk ke ruang guru karna selain tak punya waktu untuk berdebat, keadaan juga memaksa mereka untuk segera masuk ke ruangan itu. Sakura dan Naruto juga segera menyusul Sasuke. Akan tetapi, saat mereka akan menutup pintu ruangan ini, makhluk-makhluk itu berhasil mendobrak pintunya. Naruto dan Sakura terlihat sangat kewalahan menahan pintu itu agar tidak terbuka dan tak membiarkan mereka yang di luar untuk masuk ke dalam. Membaca situasi seperti ini, Sasuke mencoba memikirkan cara agar mayat-mayat hidup itu tidak masuk dan memangsa mereka bertiga. Mengedarkan direksi pandangannya untuk menyapu seluruh ruangan ini, Sasuke mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menahan pintu itu.

"Sasukee! Cepatlah! Kau tidak lihat kami sedang kewalahan?! Cepat cari sesuatu untuk menahan pintu ini..!" Tangan-tangan mayat hidup itu berhasil masuk melalui celah pintu yang sedikit terbuka saat Naruto mengakhiri ocehannya.

"Sasuke-kun! Kumohon cepatlah... ugh.."

Sakura juga nampaknya khawatir tidak bisa menahan pintu lebih lama lagi. Peluh menetes keluar dari pori-pori mebasahi kulit putih mulusnya. Mereka sangat kelelahan saat ini.

Sasuke melihat sebuah meja yang tidak terlalu besar namun kelihatannya cukup berat untuk mampu menahan dobrakan demi dobrakan dari luar. Tanpa dikomandoi lagi sang pemuda berambut pantat ayam ini segera menyeret meja yang tadi ia lihat di samping kanan tak jauh dari Sakura dan Naruto berada. Saat akan mendorongnya ke depan pintu, Sasuke berhenti ketika ia melihat pintunya tak tertutup dengan sempurna. Juga tangan-tangan mayat hidup itu yang mencoba menerobos masuk lebih dalam lagi.

"Naruto.. ini takkan berhasil bila-"

"Aku tahu, Sasuke.."

Sang Uchiha muda kini dibuat mengernyitkan dahi oleh selaan yang Naruto lontarkan padanya. Naruto tampaknya juga tahu bila pintu belum tertutup dengan sempurna, maka semua akan sia-sia karna untuk mendorong meja yang sudah diletakkan di depan pintu sama saja dengan mendorong 2 beban di waktu yang sama. Mendorong pintu agar tertutup rapat dan mendorong berat dari meja itu sendiri di saat yang sama. Belum lagi dengan tangan-tangan yang mengganjal pintu itu, sangat mustahil bukan?.

Di saat Sasuke masih siaga untuk mendorong meja, sededik kemudian Naruto beranjak dari pintu dan mundur beberapa langkah kebelakang. Sontak apa yang di lakukan Naruto mengundang tanda tanya dari gadis berambut pink soft dan pemuda berambut hitam yang ada disana. Terlebih lagi kekagetan melanda di pikiran seorang Sakura Haruno, mana mungkin ia yang seorang gadis bisa menahan sendirian pintu yang sedari tadi belum bisa tertutup dengan bantuan Naruto?

"N-Naruto.. apa yang-"

"Jadi begitu rupanya..."

Komentar Sakura dipotong oleh Sasuke yang saat ini sedang menyeringai ke arah Naruto. Sepertinya Sasuke menyadari apa yang akan Naruto rencanakan. Berbanding terbalik dengan Sakura yang nampak sangat kebingungan, dikarenakan pikirannya tak bisa fokus untuk menebak apa yang kedua pemuda ini rencanakan.

Naruto yang mendengar kata-kata Sasuke tadi menetapkan asumsinya bahwa pemuda berambut pantat ayam itu telah tahu apa yang akan dilakukannya.

"Bersiaplah, Sasuke!."

Naruto mengambil ancang-ancang untuk berlari sekencang-kencangnya kearah pintu itu. Hanya mnggunakan insting dalam menentukan waktu yang tepat untuk mulai bergerak. Sungguh, Sakura tak mengerti sama sekali rencana dari mereka berdua.

'Sekaraang..!'

Teriak Naruto dalam hati. Sepersekian detik berikutnya ia segera berlari sekuat tenaga ke arah Sakura.

"Ugh..!"

Sakura memekik kecil dan terhempas ke samping, ia tak kuat lagi menahan pintu itu. Membuatnya terbuka lebar. Memperlihatkan makhluk-makhluk pemakan manusia yang mencoba masuk ke tempat mereka. Namun tak lama setelah pintu terbuka...

"Haaaaaa..!"

Naruto menerjang mereka! Menendang dada mayat hidup itu dengan sekuat tenaga. Membuat yang ditendang terpental kebelakang, disertai jatuhnya makhluk-makhluk yang ada di belakangnya.

Merasa berhasil melaksanakan rencananya, Naruto segera masuk kembali dan menutup pintu dengan cepat.

Braakk..

"Sekarang Sasuke..!"

Naruto : Perang Dunia Zombie 4 (PDZ4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang