23. Save

3.8K 541 37
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tidak.

Bukan seperti ini akhir yang diinginkan Tiffany, menyesal.

Ia menyesal san sangat menyesal

Joohyun masih berada disitu tergantung, meronta seolah meminta pertolongan karena ia mulai merasa sesak dengan tali yang semakin mencengkam lehernya.

Sedangkan pria gila itu tertawa melihat Joohyun meronta diatas sana. Ia terlihat puas dan merasa bangga dengan hal keji yang dilakukannya.

Tiffany sekuat tenaga mencoba melepaskan ikatan yang mulai melonggar ditangannya. Matanya tetap terfokus melihat kearah Joohyun yang sudah kehilangan kesadaran.

Lepas...

Ikatan tali telah terlepas, Tiffany tak langsung bertindak. Ia berjalan mengambil bongkahan batu yang pas jika dihantam kekepala.

Dengan langkah pelan dan hati-hati ia melangkah kearah Jaehwan yang lengah dan sibuk melihat proses kematian didepannya.

Bughh...

Bughh...

Dengan sekuat tenaga ia menghantam batu dikepala Jaehwan yang lengah, hingga pria itu jatuh tak sadarkan diri dengan luka dibagian belakang kepalanya. Ia tak peduli walau pria itu mati sekalipun.

"Joohyun ah!"

Ia dengam cepat meraih kursi dan berdiri untuk melepaskan ikatan tali dileher putrinya (ya setelah tau kebenarannya) dengan susah payah namun tak ada hasil. Sedangkan, Joohyun sudah kehilangan kesadaran dan nafasnya mulai melambat.

"Andwae! Jeball jeball eomma akan menyelamatkanmu!"tangisnya sedangkan tangannya tetap berusaha melepaskan ikatan tali meski sulit.

Ia mencari sesuatu yang tajam untuk memutuskan ikatan tali. Ia memeriksa jaket yang dikenakan Jaehwan dan akhirnya menemukan pisau dan dengan cepat ia kembali kearah Joohyun sekuat tenaga memotong tali hingga putus.

Joohyun terjatuh dan lepas dari gantungan tali. Ia memangku kepala Joohyun yang terus mengeluarkan darah dan kondisinya tidak sadarkan diri. Joohyun masih disitu, dia masih bernafas meski itu sangat lemah.

"J-joohyun ah~"panggilnya gemetar dengan tangis pilunya.

Ia menangkup wajah pucat Joohyun yang hampir tertutup darah yang terus mengalir dari kepalanya.

"K-kau dengar eomma? Eomma mianhae hm, jeball bangunlah. Jeball Joohyun ah~"mohonnya semakin ketakutan.

"Beri eomma kesempatan untuk bersamamu sayang, bangunlah. Kau harus menghukum eomma yang jahat padamu"kata Tiffany dengan nada bergetarnya.

Tidak ada respon dari Joohyun karena ia telah kehilangan kesadarannya.

Tiffany panik, ia harus segera mencari bantuan. Dengan sekuat tenaga ia merangkul membawa putrinya yang sekarat mencoba meninggalkan tempat itu.

***

Mereka sudah berada dilantai 1 Tiffany menemukan ponselnya yang tercecer saat Jaehwan menyeretnya kelantai atas dengan cepat ia mengaktifkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada seseorang.

Tiffany mendudukkan Joohyun dan memandang wajah pucat putrinya. Ia mencoba membuat Joohyun sadar dengan kemampuan apapun yang dimilikinya hingga perlahan Joohyun membuka matanya dan terbatuk.

The Mimic [Seulrene][End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang