Affair (COMPLETED)

Part 28

Happy Reading...

Hari ini hari dimana Kafka dan lainnya akan menangkap Vyona. Atas kematian putrinya Mauren, ia tidak akan mengampuni Vyona.

Di sebuah tempat terpencil Vyona berusaha keluar dari situ supaya Kafka dan yang lainnya tak menemukan dirinya. Di pertengahan jalan, ia tak sengaja menginjak ranting pohon. Dan akhirnya di dengar oleh suruhan Kafka, pada akhirnya mereka mengejar Vyona.

"Hey Vyona berhenti disitu atau peluru ini menancap di sarang jantungmu atau kepalamu" Teriak Kafka yang sudah mulai mendekati Vyona.

Hosh Hosh Hosh.
Vyona lelah berlari, ia mulai mengatur nafasnya dan membalikkan badan ke arah Kafka yang mau menembaknya.

"Kau jangan berani berani menembakku Kaf, aku tidak sengaja menembaknya. Aku minta maaf Kaf" Ucap Vyona dengan nada memohon.

"Cuih, aku tak akan memaafkanmu. Kau sudah melukai istriku dan membuatnya hampir depresi. Kau akan mati di tanganku"

"Tidak semudah itu"

Vyona yang sudah ingin berlari lagi tapi gagal. Karena Kafka menembak kakinya dan membuat dirinya jatuh.

"Cepat bawa perempuan itu ke ruangan bawah tanah" perintah Kafka

Di sisi lain Davino sekarang berada di London. Ia mendengar kabar bahwa putrinya Mauren telah meninggal dan yang menembak adalah Vyona. Ia hanya bodoh amat dengan berita itu. Ia merasa tak sedih saat putrinya meninggal bahkan ia tak mengunjungi makam putrinya itu.

Yang dilakukan sekarang adalah ia bersenang senang dengan para wanita di club maupun hotel. Sekarang dirinya telah menyewa dua jalang untuk memuaskan hasratnya di apartemennya.

Davino adalah seorang hyper sex. Ia tak akan puas dengan satu wanita, bahkan sekarang ia juga menghamili jalangnya akan tetapi ia tak percaya bahwa itu anaknya. Karena menurutnya Jalang tetaplah Jalang. Dirinya juga tak menganggap bahwa ia memiliki anak dari Elsyira maupun Angel. Karena menurutnya itu bukan anaknya sekarang ,ia tak peduli dengan mereka.

Davino juga seorang yang menyukai fantasi liar, ia sering membuat jalangnya merasakan kenikmatan seperti sekarang ini ia mencabukki jalangnya yang sedang merintih kesakitan sekaligus nikmat.

Di Mansion, Elyira dan Lea sedang berbincang bincang ringan.
"Kak, apakah sekarang kakak sudah merasa baikan ?" tanya Lea.

"Iya Lea, kakak sudah baikan" Jawab Elsyira sambil tersenyum tipis.

"Ah ya Lea, ku dengar kamu sedang dekat dengan Athala ?"

Lea tersenyum malu malu di hadapan kakak iparnya .
"Ya kami sedang pdkt kak. Syukurlah Viara juga nyaman dengan Athala"

"Syukurlah kalau begitu. Ku harap kalian selalu berbahagia"

"Terimakasih kak El"

Ruangan bawah tanah di Markas Kafka.

Kafka masuk ke markas dan jalan ke arah ruang bawah tanah. Ia sudah tak sabar ingin bermain main dengan Vyona. Ia tak memandang jika itu laki laki maupun perempuan. Karena yang sudah bermain main dengannya dan keluarganya dijamin orang itu pasti akan mati di tangannya.

Vyona yang melihat Kafka masuk langsung berteriak teriak.
"Lepaskan aku Kaf. Ku mohon berikan aku satu kesempatan. Tolong maafkan aku"

Kafka menyunggingkan senyumannya.
"Kau pikir aku main main membawamu kesini hah ? Tidak.. Aku akan bermain sebentar denganmu."

Kafka mengucapkan perkataan itu sambil membawa pisau lipatnya, pisau itu bukan sembarang pisau. Ia merancangnya sendiri , di dalam pisau itu terdapat racun mematikan. Pisau yang ditancapkan akan membuat orang itu meregang nyawa.

Kafka mengitari Vyona yang sedang ketakutan. Ia tertawa puas melihat wajah Vyona dengan tatapan memohon untuk dilepaskan.

Ia mulai menggores pipi kanan dan kiri Vyona dengan Pisau kesayangannya.

"Ahh sakit.. ku mohon lepaskan aku Kaf" Ucap Vyona dengan rintihannya.

Kafka tak mengindahkan perkataan Vyona, ia mulai menggores tangan Vyona sampai darah yang keluar banyak sekali.

"Ahh ahh ku mo--hon hen--ti-kan ini Kaf" Rintih Vyona..

Kafka tertawa dan membisikkan sesuatu ke telinga Vyona.
"Tak semudah itu Jalang"

Tysm For Reading...

Vote & Comment ya.

(Maaf baru update, baru selesai masa nifas habis lahiran ..🙏🏻🙏🏻)