Part 12

15.4K 588 22
                                    

Happy Reading...





"El" Ucap Davino dengan terbata.

Elsyira tersenyum sinis ke arah suaminya lalu berkata.
"Sedang apa kau disini, menemani selingkuhanmu yang sedang sakit ?"

Davino terkejut dengan ucapan istrinya, apa istrinya tau kalau ia sudah memiliki istri lagi dan parahnya itu sahabatnya sendiri.

"Tidak, aku disini hanya menjenguk anak dari temanku yang sedang sakit" Jawab Davino dengan datar.

Elsyira tertawa sinis. "Huh, anak temennya aja di jenguk tapi anaknya sendiri di biarin"

"Maksudmu apa hah" Bentak Davino.

"Putrimu juga berada di rumah sakit ini, dia juga sedang sakit. Dan kau malah enak enakan disini menjenguk anak orang" Ucap Elsyira dengan emosi yang sudah memuncak.

"Ah sudahlah, nanti juga sembuh" Ucap Davino yang segera pergi dari hadapan istrinya.

"Davin, kau mau kemana hah" Teriak Elsyira.

"Ini rumah sakit tidak usah berteriak dan satu lagi jangan ganggu aku"

"Hey, kau suamiku dan anakmu sedang sakit bodoh" Teriaknya Elsyira lagi.

Davino yang tidak terima dikatain bodoh langsung membalikkan badannya dan menampar wajah Elsyira dua kali dan ia juga mendorong istrinya sampai terbentur meja.

"Ahh" Ucap Elsyira yang melihat Suaminya semakin buram.

"Elsyi" Teriak Kafka dari kejauhan.

Kafka langsung berlari untuk menolong orang yang dicintainya lalu ia membangunkan Elsyira.
"El, bangun. El, El, El. Bangun El" Teriak Kafka ,ia langsung menggendong Elsyira untuk segera ditangani.

Saat Kafka melangkahkan kakinya melewati Davino, ia berhenti sebentar lalu mengucapkan. "Kau akan menyesal jika kehilangannya" Desis Kafka.

"SEMUA BUBAR, TIDAK USAH MELIHAT KE ARAH KAMI" Bentak Kafka dengan orang orang yang melihatnya.

Kafka menggendong Elsyira dengan berlari.
"Dokter, dokter cepat tolong calon istri saya" Teriak Kafka.

Dokter pun menghampiri Kafka dan menyuruh untuk masuk ke ruang periksa. Kafka keluar dari ruangan tersebut dan berjalan mondar-mandir. Jika tadi ia tak datang ke Rumah sakit, pasti akan terjadi apa-apa dengan Elsyira. Ia tak mau kehilangan Elsyira lagi.

"Kafka" Sahut Aldrich yang tiba-tiba datang bersama Erina.

"Kaf, Are you okay" Tanya Erina.

"Elsyira  dia ada di ruangan sedang diperiksa. Suaminya telah mendorongnya sampai terbentur meja yang di kantin" Jawab Kafka dengan gelisah juga khawatir.

"Apa kamu mencintainya ?" Tanya Erina lagi.

Kafka mengangguk pelan. "Aku sangat mencintainya"

"Kalau begitu jagalah Elsyira, jangan sampai dia sakit lagi" Ucap Aldrich.

"Sakit lagi, apa yang sebenarnya terjadi ?"

"Dia pernah kecelakaan saat dia bersama Erina di Turki. Dan itu membuat Elsyira tak mengingat apa apa. Sedangkan Erina hanya mengalami cidera kaki saja waktu itu"

Kafka mengusap wajahnya dengan kasar, ternyata ini yang membuat gadis kecilnya lupa dengannya.

"Elsyira adalah gadis kecil yang aku ceritakan padamu Al"

"Apa, jadi El gadis itu" Jawab Aldrich dengan muka terkejutnya

Kafka mengangguk..

Dokter pun keluar lalu mengatakan.
"Pasien tidak apa-apa, hanya saja kepalanya nanti akan pusing kembali. Ingatan yang lama hilang mungkin akan kembali"

Setelah dokter meninggalkan Kafka, Aldrich dan Erina. Kafka menghela nafas, semoga saja gadis kecilnya itu mengingat dirinya.

"Jujur saat aku bertemu kamu, aku mencintaimu Kaf. Tapi melihatmu dengan Elsyira, aku mundur karena aku tak mau menjadi pengganggu hubungan kalian" Ucap Erina.

Kafka menoleh ke arah Erina sahabat dari Elsyi.
"Kamu pasti akan menemukan pria yang lebih baik dari aku" Ucapnya sambil tersenyum.

Erina mengangguk dan tersenyum. Ia bahagia jika Elsyira bahagia, ia tak mau merusak hubungan nya seperti Angel yang menghianati Elsyira. Ia tau dari kakaknya yang menceritakan semuanya bahkan sebenarnya ia tak percaya jika Angel menikah dengan Davino. Sungguh memuakkan mempunyai sahabat sepertinya, ah bukan sahabat lagi tentunya. Ia muak dengan muka polosnya Angel, dibalik kepolosannya menyimpan kebusukan.

"Aku mau melihat Mauren terlebih dahulu ya kak" Sahut Erina .

"Hati hati Rin" Jawab Aldrich

"Kau sangat perhatian pada Erina" Cibir Kafka.

"Dia cantik" Jawab Aldrich.

"Kau tau darimana kalau Elsyi pernah kecelakaan ?" Tanyanya Kafka penuh selidik.

"Erina baru saja menceritakan nya padaku. "

Kafka menganggukkan kepalanya.

"Kalau Ryan disini pasti akan ramai" Ucap Kafka dengan tertawa kecil 

"Yeah, kau benar"

"Aku mau melihat keadaan Elsyira dulu"

Aldrich mengangguk.

Di sisi lain saat Erina mencari ruangan Mauren, ia melihat Davino masuk ke ruangan. Ia yang curiga langsung mengikutinya dan apa yang dilihat, ia melihat Angel dan seorang anak kecil yang sedang memeluk Davino.

"BRAK"

Pintu didobrak oleh Erina lalu tertawa sinis.
"Yeah perselingkuhan yang hebat" sindir Erina.

"Hey apa apaan ini, kau kenapa disini ?" Bentak Davino.

Angel hanya melihat adegan di depannya. Ia sudah tak mau berpura-pura baik, jadi ia akan melawannya.

"Pergilah, kau tak dibutuhkan disini" Usir Angel.

"Woah kau mengusirku, Angel aku pikir kau wanita polos ternyata tidak. Kau sama saja dengan seorang Jalang" Sindir Erina.

"Hey kau jangan melukai hati istriku, istriku sedang hamil" bentak Davino kembali.

"Ck ck ck.. Jadi Angel hamil, Yeah kalian suami istri yang romantis. Kalian tak memikirkan perasaan Elsyira sama sekali" Ucap Erina lalu pergi dari ruangan itu, ia tak mau membuat keributan di rumah sakit.

Sedangkan Elsyira sudah membuka matanya tapi kepalanya masih sedikit pusing. Kafka yang di dekatnya memberikan Elsyira minum. Elsyira pun meminumnya sambil memandangi Kafka, dilihatnya wajah itu persis dengan sahabat masa kecilnya. Setelah Elsyira selesai minum, ia mengatakan sesuatu.

"Apa kau pria tampan di masa kecilku itu ?" Tanya Elsyira.






Give Me Vote And Comment 😘

Triple Update guys, makasih semangatnya dan makasih yang udah suka ceritanya. 🤗

Affair (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang