Affair (COMPLETED)

Part 17

HAPPY READING....

Oxford, Inggris.

Sudah seminggu Kafka bersama yang lain di Inggris, niatnya ingin kembali ke Rusia tapi diurungkan karena Davino memberikan surat cerai untuk Elsyira di Mansionnya. Bagaimana Davino bisa tau bahwa Elsyira bersamanya mungkin karena kejadian di rumah sakit itu.

Ia tidak sabar ke Rusia dan berhadapan dengan Davino. Ia akan membuat Davino sehancur hancurnya.

"Kaf ini data Xavier Simeon lagi, datanya yang sangat lengkap" Ucap Ryan tiba-tiba

Kafka membuka map itu dan dibacanya dengan teliti. Apa apaan ini Xavier sudah menikah dan memiliki anak, sayangnya Xavier adalah orang tua tunggal karena istrinya tiada.

"Kurang ajar, dia menyakiti Lea ku tapi dia malah menikah dengan Celia." Geram Kafka.

"Cari tau semua lingkup mendiang Celia"

"Baik Kaf"

Ke esokan harinya...

Erina dan Lea sedang berada di kamar Elsyira, mereka menemani Elsyira yang terbaring koma.

"Mommy" Teriak Viara dari kejauhan.

"Sayang, jangan berteriak ya nanti Aunty Elsyi tidak nyenyak tidurnya" Jawab Lea yang sekarang sudah berada di depan Viara.

Viara mengangguk dan mengucapakan kata maaf.
"Mommy, tadi Viara diajak main sama Daddy Ryan" Ucap Viara yang begitu polos.

Mata Lea membulat begitupun dengan Erina yang notabenenya adalah adiknya Ryan. Apa ia tidak salah dengar Viara memanggil Daddy.
"Coba katakan sekali lagi sayang, Daddy ?" Sahut Erina.

Viara mengangguk.
"Iya Aunty, apalagi Daddy tadi memberikanku Boneka Micky Mouse"

"Siapa sayang yang mengajarimu memanggil Daddy Ryan" Tanyanya Lea pada putrinya.

"Uncle Kafka Mommy"

"Sudahlah biar Viara memanggilnya Daddy , iya kan Via ?" Sahut Kafka yang tiba-tiba datang.

"Sejak kapan Heh, Ryan jadi Daddynya ?" Tanya Lea yang tidak terima.

"Sudahlah Lea, biarkan saja"

"Jangan jangan kau berniat menjodohkan ku" Ucap Lea dengan memicingkan matanya.

Kafka mengedikkan bahunya.
"Kalian keluarlah, aku mau lihat Elsyira"

Erina dan Lea mengajak Viara keluar.

"Morning sayang, cepatlah sadar. Aku ingin memberikan mu kejutan dan juga aku akan menghancurkan Davino yang menghianati mu" bisik Kafka di telinga Elsyira.

Kafka menggenggam tangan Elsyira dengan erat seakan-akan ia tak ingin kehilangan nya.
"Bangunlah sayang, aku janji akan menjagamu"

Kafka mengecup Puncak kepala Elsyira lalu keluar dari kamarnya. Ia menuju keluar untuk segera bertemu dengan seseorang bersama Ryan.

Selang beberapa menit kemudian , mereka tiba di sebuah Restaurant yang tak begitu mewah dan bisa disebut seperti Restaurant klasik.

Kafka dan Ryan sudah memesan sesuatu sambil menunggu kedatangan seseorang.

"Maaf bro, menunggu lama" Ucap seseorang itu.

"No problem , duduklah" Jawab Kafka.

Orang itu adalah Athala Aldiano. Ia asli orang Indonesia tepatnya ia orang Malang. Athala adalah seorang Billionaire terkenal di dunia sama seperti Kafka. Tapi Athala ini seorang Pelukis, ia sangat suka menggambar. Banyak sekali lukisan yang telah di pamerkan. Ia berusia 29 tahun dan ia adalah anak dari Ratih Asyifa dan Rio Aldiano. Athala belum menikah, ia masih single dan belum ada seseorang yang menarik hatinya.

Athala mengenal Kafka saat masih kecil, karena dulu Kafka tinggal Indonesia waktu kecil dan sekolahnya juga di Malang waktu itu. Athala juga terkenal akan kemahirannya bermain biola.

"Apa kabar ?" Ucap Athala yang masih berbasa basi.

"Baik, seperti yang kau lihat" Jawab Kafka dengan santai.

"Oh ya ini yang namanya Davino, kau bisa hancurkan karirnya secara perlahan. Biar nanti aku yang menyiksanya saja" Ucapnya lagi sambil menyerahkan data Davino.

"Jadi ini seorang Arsitek yang katanya terkenal" Ucap Athala dengan nada mengejek.

"Yeah seperti itu yang kau lihat bagaimana At" Sahut Ryan.

"Oke aku akan cari para investor nya dan menarik semua kontraknya. "

"Dan bagaimana kabar kekasihmu ?" tanyanya Athala lagi.

"Masih terbaring koma" Jawabnya sambil menghela nafas.

"Sabarlah, dia pasti akan bangun."

Kafka mengangguk pelan.
"Nanti datanglah ke Mansion, bertemulah dengan adikku Lea"

"Oke"

Give Me Vote And Comment....