Part 22

11.9K 436 19
                                        

Happy Reading..


Moscow, Rusia.

Kafka datang ke tempat persidangan. Ia bahagia akhirnya wanita yang dicintainya akan bercerai dan ia sudah tak sabar akan menghancurkan Davino. Ia juga bahagia dapat kabar dari anak buahnya yang memantau Davino telah membunuh Angel dan bayinya. Oh sungguh Tragis.. Ini adalah karma Davino yang telah menyakiti Elsyira wanita yang dicintainya.

Selama dalam persidangan semuanya dalam keadaan awkward dan beberapa menit kemudian Davino dan Elsyira dinyatakan resmi bercerai. Kafka sangat lega akan hal ini, akhirnya Elsyira sudah menjadi miliknya.

"Kalian sudah bercerai jangan pernah mengganggu Elsyira karena dia milikku" Ucap Kafka lalu pergi dari ruangan persidangan itu.

Sedangkan Davino menyunggingkan senyuman nya, ia miliki rencana besar untuk merusak hubungan Kafka dengan mantan istrinya itu.

Dan hari ini Davino akan mengambil barangnya yang berada di rumah Tantenya Angel. Selama dalam perjalanan pulang ia akan memikirkan kemana ia akan pergi, ia tau mungkin sekarang dirinya sudah menjadi buronan di Inggris tapi tenang saja polisi tak akan pernah bisa mencarinya.

Sesampainya di Mansion Tantenya Angel, keadaan nya sangat sepi. Ia tau bahwa tantenya pasti sudah pergi ke Belanda tapi ia melihat seorang wanita, siapa dia...

"Hey, kau siapa ?"

Wanita itu menoleh.
"Me ? Aku temannya Berta, namaku Nayla"

Davino menyeringai. Ia mendekat ke arah Nayla dan langsung menciumnya dengan kasar. Nayla terus meronta, ia tidak bisa bernafas.

"Hey... Kau gila" Ucap Nayla sambil mengambil nafas pelan pelan.

"Aku gila karenamu. Mau bersamaku malam ini ?"

"Aku bukan jalangmu brengsek. "

Davino yang mendengar perkataan Nayla yang mengatai dirinya brengsek langsung menampar wajah Nayla.
"Huh, Brengsek. Ya aku memang brengsek dan kau akan merasakan akibatnya"

Davino mulai dengan kekerasan lagi, sekarang ia akan menyetubuhi Nayla dengan brutal. Ia mulai mengoyak pakaian Nayla.

"Please jangan.. Tolong jangan" Teriak Nayla dengan tubuh yang bergetar dan air mata yang terus keluar.

"Aku tidak peduli Jalang" Jawab Davino yang sekarang sudah mulai menyetubuhi Nayla tanpa ampun bahkan tanpa pemanasan dan itu membuat Nayla merasa kesakitan.

"Ahh, stop please.. " Teriak Nayla.

"Rasakan ini Jalang" Ucap Davino sambil menampar pipi Nayla kembali.

Setelah berkali-kali menyetubuhi Nayla dengan sadis, Ia meludahi wajah Nayla.
"Cuih,kau sama seperti wanita lain hanya seonggok sampah. Dan tak berarti untukku"

Davino menyeret tubuh Nayla yang tak berdaya ke arah kamar mandi, ia menghidupkan shower untuk membasahi tubuh Nayla. Dirasa sudah basah, ia mengeluarkan pisau sambil menyeringai.

"Kau akan mati Jalang, Kau akan mati. Hahhahhahahhaha" Teriak Davino sambil tertawa.

"Kau pria psychopath, kau tak akan pernah dicintai seorang wanita" Ucap Nayla dengan suara paraunya.

"Hahhhahha ya aku maniak sex sekaligus pscyopath. Dan kau, aku berhak dicintai oleh siapapun"

Davino mengarahkan pisaunya ke arah pipi Nayla, di goreskan nya pisau itu. Darah terus mengalir.

"Hhhahha"

"Jalang yang malang"

Nayla sudah mati rasa, ia kesakitan dan juga tersiksa. Jika ini adalah kematiannya, ia berdoa semoga pria dihadapannya ini akan dapat karma yang setimpal.

Davino menusuk pisau itu ke perut Nayla lalu ditusuknya kembali ke jantung dan juga mata Nayla. Nayla mati di tangan Davino dengan sadis.

"Selanjutkan kau akan mati seperti ini Vyona dan Elsyira" Gumam Davino yang manarik pisau itu mata Nayla lalu dibuang. Dan ia segera membersihkan tangannya lalu segera mandi terus pergi meninggalkan negara ini.

"Hhahhhaha dasar semua wanita bodoh"





London, Inggris



Xavier masih berada di London dan ia tak dapat menghadiri pemakaman kakak iparnya. Ia hanya ingin mencari Lea dan meminta maaf kepadanya sekaligus menanyakan apa Lea memiliki anak dan itu anakku sendiri.

Ia tau bahwa Mahendra Hospital adalah milik Keluarga Kafka, maka dari itu ia datang kesini dan berharap bisa bertemu Lea. Ia terus mencari cari keberadaan Lea di Rumah sakit ini sampai ia menemukan sebuah ruangan khusus untuk pemilik rumah sakit ini dan nama itu tertulis Dokter Azalea Nowera Mahendra.

Ia mengetuk pintu itu berkali-kali tapi tak ada sahutan. Apa mungkin Lea tidak sedang berada disini. Dan dari kejauhan ada seorang wanita tengah berjalan ke ruangannya dengan bodyguard atas perintah kakaknya.

Lea mematung di tempat saat melihat orang yang dibencinya ada di kejauhan.

Sedangkan Xavier yang putus asa dan berniat pergi akan tetapi Tuhan berkata lain, ia bertemu dengan Lea nya.

"Lea" Teriak Xavier.









Give Me Vote And Comment, Please.... 🙏🙏🙏



Comment apa tanggapan kalian dan jawab kenapa suka cerita ini ?

Dan bagaimana menurut kalian visual Elsyira dan Kafka..? 

Jia hanya bertanya oke..

Call me Jia jangan Author deh.. 😁

Affair (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang