Part 25

10.6K 362 7
                                        

Happy Reading....




Elsyira sedang berjalan jalan keliling London bersama Kafka. Ia sangat senang sekarang dirinya memiliki pengganti yang lebih baik dari mantan suaminya. Nanti jika ia bertemu Daddynya, ia akan menjelaskan apa yang terjadi dengan rumah tangganya.

"Kata Erin kamu sudah mengetahui kebusukan tentang Angel ?" Tanya Kafka dengan hati hati.

Elsyira melirik Kekasihnya sebentar lalu mengangguk pelan.
"Ya aku tau dan aku sangat kecewa padanya"

Kafka menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu ia menggenggam tangan kekasihnya.
"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu"

Elsyira menatap wajah kekasihnya. "Siapa"

Kafka tak menjawab lalu membawa Elsyira ke taman, tempat pertemuannya dengan orang itu.

Sesampainya di taman, mereka berjalan santai dan melihat beberapa orang berlalu lalang di taman. Kafka mengajak wanita yang di cintainya duduk di bangku taman tersebut dan tak lama orang itu datang membawa kedua anaknya.

"Maaf terlambat" Ucap seorang pria itu.

Elsyira menatap wajah pria itu, ia sama sekali tak mengenalnya tapi mengapa orang di depannya ini ingin menemuinya...?  Ia bertanya tanya pada dirinya sendiri.

Kafka berbisik ke telinga kekasihnya.
"Dia adalah suami Angel dan kedua anak kecil itu anaknya Angel dan suaminya, akan tetapi ada salah satu dari mereka anaknya mantan suamimu sayang"

Setelah bisikan dari Kafka, ia menetralkan wajahnya. Ia berjongkok ke hadapan dua anak itu, ia sama sekali tak marah pada anaknya sahabatnya hanya saja ia masih kecewa pada sahabatnya sekaligus mantan suaminya.

"Hi boy, nama kalian siapa ?" Tanya Elsyira sambil tersenyum hangat.

"Aku Edu Aunty dan ini adikku Gabriel" Jawab Edu.

"El, nama kamu pasti El. Aku minta maaf atas kesalahan istriku, maaf aku melakukan ini padamu. Istriku sama sekali tak mencintai mantan suamimu tapi yang jelas disini aku minta maaf padamu dan ini surat dari istriku"

Elsyira menerima surat dari sahabatnya lewat suaminya, ia akan membacanya nanti dan ia sudah menerima takdirnya yang seperti ini. Takdir yang disakiti oleh sahabatnya dan mantan suaminya.
"Terimakasih, aku turut berduka" Jawab Elsyira

"Iya aku juga turut berduka dan ya aku masih punya urusan pada keluargamu termasuk Adikmu" Sahut Kafka.

Elsyira dan Alleo menatap wajah Kafka dengan tanda tanya. Mereka butuh penjelasan apa maksudnya...?

"Adikmu Xavier telah melukai adikku Lea bahkan sampai hamil anaknya. Untung saja adikku tidak bunuh diri"

"Ah sungguh sempit dunia ini" Sahutnya Kafka lagi.

"Apa... ? Kau tidak bercanda kan ?" Selidik Alleo.

"Tidak, mengapa aku bercanda"

"Tapi dia tak cerita padaku".

"Ya karena adikmu baru mengetahuinya"

Bali, Indonesia .

Davino meninggalkan Rusia dan memilih tinggal di Bali untuk sementara ini, ia akan menyusun rencana untuk membunuh Elsyira. Ia tak akan membiarkan mantan istrinya itu berbahagia.
"Aku akan menghancurkan mu Elsyira" batin Davino.

Davino sedang duduk di tepi kolam bersama dua wanita yang menemaninya. Renata dan Windy yang akan menjadi lampiasan Hyper Sex nya. Ia tak peduli akan kebiasaannya dan hobby barunya yang suka membunuh.

Ia juga seakan lupa dengan tanggung jawab pada anaknya Mauren dan Gabriel. Ia sudah tak mempercayai bahwa Gabriel adalah putranya bahkan Mauren sejak dari lahir sudah tak dianggapnya sebagai putrinya. Ia benar-benar gila menelantarkan anaknya sekarang.

"Sayang, kau sangat tampan" bisik Windy ke telinga Davino.

Davino tersenyum lalu melumat bibir Windy dan terjadilah pergulatan ditepi kolam. Ia terus menghujam Windy dan juga Renata sampai pingsan. Ia menyunggingkan senyuman nya lalu mengangkat kedua wanita tersebut satu persatu ke dalam kamar.

Vevey, Swiss.

Kafka, Elsyira dan Mauren sudah tiba di Mansion ayahnya Elsyira. Sungguh Elsyira sudah merindukan ayahnya dan ingin segera memeluknya.

Pintu Mansion terbuka dan disambut oleh ketua pelayan dengan ramah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu Mansion terbuka dan disambut oleh ketua pelayan dengan ramah.
"Selamat datang Mr Mahendra dan Mrs Mahendra"

"Terimakasih Alen.  Hmm dimana Daddy ?" Tanya Elsyira.

"Tuan sedang berada di kamarnya, mari masuk dan saya akan panggilkan Tuan" Jawab ketua pelayan itu yang bernama Alen.

Elsyira dan Kafka mengangguk pelan lalu mereka masuk dan koper mereka diserahkan pada pelayan. Mereka duduk di ruang santai sambil menunggu Daddy nya.

"Mansion mu sangat Bagus sayang" Bisik Kafka.

"Daddy ngomongin apa ke Mommy" Tanya Mauren dengan wajah polosnya.

"Tidak sayang, Daddy hanya bilang Mansion Mommy Bagus" Jawab Elsyira.

"Grandpa mana Mom"

"Grandpa datang sayang" Jawab George Elsyira.

"Grandpa" Teriak Mauren lalu berlari ke arah George ayah dari Elsyira.

"Sayang jangan lari lari nanti kamu jatuh" Ucap Elsyira.

George menggendong Mauren lalu berjalan ke arah putrinya dan Kekasihnya. Ia duduk di hadapan mereka.

"Grandpa merindukanmu sayang" Ucap George sambil menciumi pipi Mauren cucunya.

"Grandpa geli" Jawab Mauren dengan tertawa.

"Daddy apa kabar" tanya Elsyira

George menatap wajah cantik putrinya, ia sangat bahagia sekarang putrinya telah bahagia dengan pilihan hatinya. Pria yang menjamin semua kebahagiaan nya.
"Daddy baik, kabarmu bagaimana sayang ? Maaf Daddy tak bisa mengunjungi mu ke Jepang maupun Inggris"

"No problem Dad.. Aku baik-baik saja sekarang Dad"

"Syukurlah. Kafka sudah menceritakan niatnya pada Daddy untuk melamarmu dan Daddy setuju. Kalian segeralah menikah dan buatkan cucu untuk Daddy lagi"

Kafka dan Elsyira tertawa kecil, akhirnya Daddynya merestuinya.
"Terimakasih Daddy" Jawab Kafka dan Elsyira bersamaan.

"Kami akan menggelar pesta pernikahan minggu depan Dad. Mari dua hari kita ke London bersama" ucap Kafka dengan tegas.

"Ya aku akan ke London bersama kalian dan mengantarkan putriku menikah lagi" Jawab George.

Malam harinya, Elsyira termenung di balkon kamarnya. Ia memikirkan hari pesta pernikahannya, ia berharap pestanya akan berjalan lancar.

"Sayang" bisik Kafka di telinga Elsyira.

Elsyira menoleh lalu tersenyum pada kekasihnya. "Iya sayangku"

Kafka mulai mencium dan melumat bibir Elsyira dan pada akhirnya mereka menikmati malam bersama berdua.

Give Me Vote and Comment....

Affair (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang