24. Tabir

25 5 0
                                    

Sejak Refi menceritakan semuanya pada Jenisa, entah kenapa semakin hari Liya semakin menjadi. Gadis itu tak henti-henti mendekati Refi, membuat Jenisa naik darah setiap hari.

"Refi!"

Benar, kan? Baru beberapa waktu lalu Jenisa menggerutu dalam hati, suara Liya sudah terdengar dari belakang. Jenisa yang hendak menoleh ditahan Refi, tangannya digenggam erat, memberi kode bahwa tak perlu meladeni orang tak waras.

Walau hati dongkol setengah mati, Jenisa menurut, sampai akhirnya sebuah tangan putih melingkar di perut Refi. Refleks, Refi mendorongnya kuat sampai terjatuh ke lantai. Wajah Refi tetap santai, seakan tak terjadi apa pun, wajahnya tak menampilkan ekspresi bersalah.

Melihat Liya yang hendak menangis, sedikit banyak Refi terenyuh. Menghela napas, Refi mengulurkan tangan hendak membantu, tapi Jenisa menepisnya kuat.

"Lo apa-apaan sih, Kak?!"

"Kasian," ujarnya singkat lalu menarik Liya untuk berdiri.

Diberi hati meminta jantung. Dibantu berdiri, Liya langsung menempel pada Refi, memeluknya erat dari samping. Mencoba dilepas, semakin dieratkan.

Jenisa menarik kuat tubuh Refi, saling tarik-menarik dengan Liya. Melihat pertengkaran di depannya, Refi menghentakkan keduanya kuat. "LEPASIN GUE!"

"Lo semua apa-apaan sih?!" Refi menatap keduanya kesal, keningnya mengerut, tangannya mengibas-ngibaskan lengan kaus olahraga yang kusut. "Lo nggak sadar siapa yang lo berdua tarik, hah?"

Mata Jenisa tampak berkaca-kaca, tangannya mengepal marah. "Lo ... lo tega, Kak. Gue mau kita putus."

"Oke, kita putus." Refi berlalu pergi, tanpa beban dia meninggalkan dua gadis yang terpaku di pinggir lapangan futsal. Refi menaiki tangga menuju kelasnya, bersiap mengganti baju olahraga dengan kemeja sekolah biasa. Pandangannya tetap datar, tak ada raut penyesalan yang dipancarkan walau telah menyakiti dua gadis dalam satu waktu. Bahkan, sepeninggal dari tempat itu, dia tak lagi menoleh ke belakang, berjalan lurus, fokus ke depan.

Foreign Accent Syndrome [COMPLETED ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang