Aku liat orang lucu ya ketawa
Tapi, kalau liat kamu lucu makin sayangHAPPY READING
❤❤❤❤
"Abyan. Raza ada di kelas gak?" tanya Salsa saat berpapasan dengan Abyan di depan toilet.
"Mana saya tahu saya kan di sini, bukan di kelas," ucap Abyan enteng.
Salsa menghela nafas sejenak, sepertinya Abyan bukanlah orang yang tepat untuk diajak berbicara, soalnya ngomong sama dia bawaannya tensi naik mulu. "Yah, kan lo satu kelas," katanya.
"Gue habis rapat sama anak basket, tadi gak sempet masuk kelas," ungkap Abyan.
Abyan lalu berjongkok mengikat tali sepatunya yang lepas, "lagian ngapain lo nyari dia? Mau tagih utang?" tanya Abyan sambil sedikit mendongak melihat Salsa yang menjadi lawan bicaranya.
"Gue mau nebeng kalau pulang, kan rumah gue searah."
Abyan pun berdiri saat selesai memasang tali sepatu tersebut, lalu kemudian menatap Salsa dari ujung kaki sampai atas rambut, seperti mengamati sesuatu dengan cermat.
Refleks Salsa menyilangkan kedua tangannya di depan dada, seakan berjaga-jaga. Takut-takut yang ada dia malah diterkam sama Abyan di sini.
"Ngapain lo? Mau macem-macem?" tuduhnya pada Abyan yang masih menatapnya dengan intens.
Salsa bertanya sembari menyipitkan matanya, "nafsu banget lo?"
"Apaan sih?! Gue juga pilih-pilih kali kalau mau gitu-gituan sama cewek," sergahnya karena tak terima kalau cewek di depannya ini berfikir yang aneh tentang dirinya. Cukup keluarga dan SADAD aja yang tau busuk luar dalamnya, yang lain jangan.
Salsa menggeplak kepala Abyan dengan kasar, membuat Abyan meringis kesakitan. Gimana gak sakit orang Salsa pernah ikut kelas pencak silat.
"Ashhhh, kalau gue geger otak lo mau tanggung jawab?!" ketus Abyan.
"Gak lah!"
Salsa kembali menatap Abyan penuh dengan rasa kecurigaan, "jadi lo pernah gitu-gituan?" tanya nya setengah berbisik, seakan ini adalah rahasia besar yang harus dijaga. Jadi gak boleh ada orang yang mendengarnya.
Abyan menoyor badan Salsa dengan tidak santai, sehingga cewek itu terhuyung ke depan, lagian salah sendiri main asal nuduh. "Gak usah mikir yang aneh-aneh, maksud gue tuh bukan gitu. Lagian mana bisa gue kek gitu orang pacar aja gue gak punya, gue tuh tipe nya milih-milih paling tidak yang kayak Nadya. Kalem, imut-imut lucu, bukan kayak lo yang bar-bar depan, belakang, kek gak ada malu."
"Tapi, sayang tipe Nadya bukan kayak lo!" ungkap Salsa sangat menohok, sembari tersenyum mengejek.
"Gak urus. Lagian kok jadi bahas gue? Btw lo yakin mau pulang bareng Raza?" tanya Abyan berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Yakin," kata Salsa tanpa ragu sedikit pun.
Abyan memutar bola matanya melihat Salsa yang menjawab dengan percaya dirinya.
"Emang berani pertaruhin nyawa di bonceng sama Raza? Lo gak tau aja Raza kalau bawa motor suka kayak orang gila! Ngebut cuy. Yang ada bukannya lo mendarat di rumah, tapi di atas aspal," ucapnya seolah dibuat-buat.
Namun mendengar ucapan Abyan tadi membuat Salsa merasa sedikit ragu. Jangan sampai ia benar-benar mendarat di aspal, yang ada pantatnya yang tepos akan semakin tepos. "Masa sih? Gue kok liatnya dia kalem-kalem aja," ungkapnya dengan nada yang masih terdengar tenang, padahal mah tuh otak udah berkelana mikir yang macam-macam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GANTARA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Aku GANTARA, cowok tampan yang memiliki segudang masalah hidup. Percayalah saat aku sedang tersenyum, saat itulah aku sedang berusaha berakting seakan semuanya baik-baik saja. Penasaran dengan kisahku? Bacalah cerita yang...