Bagian 16 ❤

286 206 1.2K
                                    


Jangan terlalu mudah menebak

Karena terkadang yang terlihat buruk tidak selamanya buruk

Dan yang terlihat baik tidak selamanya baik

HAPPY READING

❤❤❤

Pulang dari rumah sakit entah kenapa tiba-tiba saja Raza merasa kalau mobilnya sedikit aneh saat dikendarai. "Kok aneh sih?" gerutunya namun masih bisa didengar oleh Abyan yang duduk di sampingnya

"Coba lo cek dulu," saran Abyan.

Akhirnya Raza menepikan mobilnya di trotoar jalan.

"Gimana, Za?" tanya Dareen sambil menyembulkan kepalanya keluar lewat kaca mobil.

"Kempes, perasaan tadi baik-baik aja." Raza heran karena memang kenyataannya mobil itu masih dalam kondisi baik saat di rumah sakit tadi.

"Coba lo hubungin Ganta, minta tolong gitu. Dia kan punya kenalan montir banyak."

Tak perlu menunggu lama Gantara pun datang bersama seorang montir yang duduk di jok belakang. Memang ketua SADAD ini sangat bisa diandalkan saat kapan pun dan di mana pun.

"Tadi lo gak cek dulu sebelum jalan?" tanya Gantara.

"Cek kok dan emang gak ada apa-apa."

"Gara-gara di tendang Salsa kali, makanya langsung bocor. Orang tendangnya pake ilmu hitam," ujar Dareen dengan asal dan malah menyalahkan si Salsa.

"Su'udzon mulu lo."

"Cuman paku kali. Lo absen bikin dosa sehari bisa, kan?" tanya Gantara, yang malah dijawab Abyan dengan sindiran,"gak bisa kan mulutnya lemes kayak emak-emak belum di kasih uang bulanan."

"HA HA HA. BICIT!" umpat Dareen.

*****

Lain hal dengan di rumah sakit saat Bunda Gantara sedang tidur dengan pulas dan di kelilingi suasana yang tenang.

Prang!

Suara itu tiba-tiba saja muncul dari arah jendela yang telah berubah menjadi serpihan pecahan kaca yang jatuh ke lantai. Hal ini membuat Bunda Gantara seketika kaget,  dengan diikuti beberapa perawat yang masuk secara tiba-tiba di dalam kamar karena mendengar suara aneh dari dalam kamar.

"Mohon maaf ibu gak kenapa-napa," tanyanya berusaha memastikan bahwa kondisi dari Bundanya Gantara itu baik-baik saja.

"Gak kok Sus, saya hanya kaget karena jendela itu pecah."

"Baiklah, ibu silahkan istirahat lagi. Nanti pihak rumah sakit akan membereskan ini," mereka berusaha mencoba menenangkan suasana.

Para perawat itu pun berjalan keluar setelah mengecek keadaan dari Bundanya Gantara yang nota bene nya adalah pasien di rumah sakit ini, dalam kondisi baik-baik saja.

Mungkin wajar jika hal itu terjadi, karena letak jendela yang mengarah langsung keluar. Namun siapa yang melakukan keisengan tersebut. Apalagi dengan melempar batu yang bertuliskan "Selamat menunggu kematian."

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang