Bagian 14 ❤

303 203 609
                                    

Karena terkadang gesrek itu
lebih keren dari pada yang tampan

HAPPY READING

Sebelum baca jangan lupa vote dan commentnya

❤❤❤❤

Di saat Gantara masih beristirahat karena habis jogging muterin lapangan ia harus terganggu dengan teriakan kencang yang lagi-lagi menistakan namanya, "TARAAASII!" teriak Kalana dari dalam kamar mandi hingga membuat Gantara yang tadinya sedang berleha-leha baring di sofa akhirnya menghela nafas dan kemudian melangkahkan kaki menghampiri gadis itu.

"Kenapa Lan?"

Lama Gantara menunggu Lana keluar dari dalam kamar mandi. "Ini apaan? Kok kamu jorok banget sih jemur sempak di sini? Mana ada bolongnya lagi." Kalana keluar dengan menenteng sebuah sempak berwarna coklat di tangannya dengan dihiasi sedikit robekan kecil dengan bentuk yang tak bisa dijelaskan namun mampu membuatnya terlihat lebih aesthetic.

"Oh itu, aku kan gak punya jemuran di sini, Lan. Ya kali aku jemurnya di balkon bukannya kering yang ada tuh sempak terbang melayang di udara ke bawa angin," jelas Gantara padanya.

"Udah kering semua gak? Tolong ambilin kalau udah!" pinta Gantara tanpa tahu malu. Namun bukannya mengambil sempak itu, Kalana malah melemparnya ke depan wajah Gantara.

"Ambil sendiri!" ujarnya dengan wajah memerah akibat malu mungkin.

Gantara pun pasrah, lalu mengambil benda itu dengan langkah yang malas-malasan.

"Lagian ngapain sih urusin kolor gue, katanya tadi mau datang masak. Gak tau apa gue udah lapar," umpat Gantara dengan suara yang kecil.

"Gue bisa denger, yah!" sahut Kalana dari arah dapur membuat Gantara mingkem seketika.

Tak selang beberapa lama Kalana pun selesai masak dan tanpa disangka SADAD juga ada di apartemen Gantara. Alhasil tempat ini menjadi berisik.

"Lo semua ngapain ke sini sih?! Perasaaan gue gak ada tuh ngundang kalian." tanya Gantara tak suka, karena merasa terganggu dengan para sekumpulan lelaki itu.

"Gak seneng amat sih kita ke sini, ada tamu tuh disambut bukannya diomelin."

"Itu gak berlaku buat lo semua!" Mendengar itu membuat yang lain mengusap dadanya.

Kalana yang baru saja muncul dari arah dapur pun angkat bicara, "udah ih marah mulu, lagian yang ajak mereka ke sini itu aku. Jadi kalau mau marah yah sama aku lah," jelasnya.

"Yang," ujar Gantara merengek seperti anak kecil.

"Apaan yang yang? Bapak lo peyang? Jijik gue dengarnya."

Chiko dan Abyan saling melirik sebelum akhirnya ketawa mereka pecah akibat perkataan Kalana.

"Lagian nih yah gak baik kalau orang berduaan, nanti yang ada di ganggu setan," ujar Dareen.

"Iya setan, lo setan 1, setan 2, setan 3, setan 4," ujar Gantara sambil menunjuk satu persatu sahabatnya.

"Anjir lo!" umpat Raza dan membuat suasana hening seketika. Entah kenapa kalau Raza sudah mengumpat atmosfer dunia akan serasa berubah.

"Kenapa sih diem-dieman aja? Ayo makan!" ajak Kalana memecahkan suasana dan akhirnya Abyan menjadi orang pertama yang sudah duduk di depan piring.

*****

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang