Bagian 11 ❤

251 214 247
                                    

Baik bukan berarti sayang
Jahat bukan berarti benci

Selamat membaca
Kalau ada kesamaan tempat, nama, dan kesalahan typo
Mohon dimaafkan
Saya kan author 😂😂😂
_______________________________________

"Barangnya udah di masukin semua?" tanya Gantara.

"Iya, udah kok."

"Ya udah ayo!" ajak Kalana dan tanpa disadari ia menarik pergelangan Gantara, namun belum ada lima menit ia langsung tersadar akan apa yang ia lakukan.

"Eh sorry," ucap Kalana dengan wajah bersemu merah.

Hal itu membuat Gantara tersenyum hingga matanya terlihat berubah sipit, bukannya marah Gantara  bahkan malah menautkan jari tangannya dengan Kalana."Ngapain sih, malu-malu tai kucing?" bisiknya dengan suara khasnya yang halus banget masuk di telinga.

Hal itu membuat Kalana kesal dan ia hilang akal. Sehingga memotong kepala Gantara dengan semangat yang membara-bara, seperti sedang mengikuti event lomba potong kepala.

*canda doang, ya kali dipotong yang ada nih cerita udah tamat*

*****

Mungkin butuh waktu 45 menit untuk mereka tiba di kontrakan baru yang telah disiapkan Gantara.

"Makasih yah, Ta," ucap Kalana.

"Sama-sama."

Sebenarnya Gantara bisa saja meminjamkan apartemennya untuk Kalana. Hanya saja gadis itu suka tidak enakan, jadilah Gantara mencari kostan untuknya.

"Laper gak? Makan di luar mau?"

"Aku masih mau beres-beres, kalau makan di luar nanti kemalaman. Kamu makan indomie mau gak, buat ganjel perut?" tanya Kalana sambil mencoba merapikan bajunya.

"Boleh deh."

Tak terasa entah karena kelaparan atau doyan dalam sekejap mie itu habis dilahap Gantara.

"Enak! Apa lagi makannya bisa liat kamu, lain kali buatin lagi yah," pujinya dan berhasil membuat Kalana merasa melting.

"Gak ah."

"Ya udah nanti beli aja," tawar Gantara.

"Gak boleh! Kalau keseringan yang ada jadi penyakit, nanti aku buatin makanan yang sehat."

"Cerewet untung gemesh," ucap Gantara kemudian mengacak rambut hitam Kalana.

Ponsel Gantara berdering dan menyalakan notifikasi kalau ada panggilan masuk.

"Halo," suara dari seberang telefon.

"Hmm? Paan?"

"Kamu gak lupa kan hari ini kita dinner? Aku udah sampe dari tadi. Kamu kok belum datang? Ini udah mau jam 9 loh."

"Tunggu!" balas Gantara singkat.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Kalana.

"Aku pergi dulu, nanti kalau ada apa-apa telfon aku."

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang