Bagian 22❤

239 150 1.2K
                                    

HALO!!!!

I'm come back, jangan lupa tinggalin jejak vote dan comment

MOHON MAAF KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH DAN TEMPAT
Saya kan author 😂😂😂

HAPPY READING
❤❤❤


"Tara, aku ngantuk," ucap Kalana.

Mendengar ucapan Kalana dengan sigap Gantara mendekat ke arahnya. "Ya udah ayo! Kamu tidur di mobil aja," ujarnya sambil mengelus lembut rambut milik Kalana.

"Malas jalan."

Gantara lalu berjongkok dihadapan Kalana, "Naik!"

Tanpa berpikir panjang Kalana langsung saja melompat naik ke punggung belakang Gantara. Ia melingkarkan tangannya ke leher Gantara, lalu menyandarkan kepalanya ke sisi samping kepala pria itu.

Namun baru saja Gantara ingin berdiri dari tempatnya, ia merasa oleng dan sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.


Brugh!

"TARAAA KAMPRET !!! PANTAT GUE SAKIT TAU!" murkanya lalu memukul bahu Gantara berulang kali menggunakan sandal swallow yang ia kenakan.

"Asshhh sakit," ringis Gantara sambil mencoba menahan pergelangan tangan Kalana yang tak henti memukulnya.

"Aku gak sengaja, Lan," lanjutnya.

Kalana sibuk menghilangkan rumput-rumput kering yang menempel pada celananya. "Makanya gak usah sok kuat!"

"Serius aku bisa kok yang tadi kesalahan teknis doang, buruan naik lagi!"

Dengan mentah-mentah Kalana jelas menolak perintah Gantara. "Gak mau. Nanti yang ada aku jatuh lagi,  mending aku jalan sendiri."

Gantara hanya mendengus kesal. "Susah yah, mau romantisan sama pacar sendiri."

"Mending gak usah punya pacar aja sekalian," gumamnya pelan.

Kalana dengan sigap membalikkan badannya menghadap Gantara. "Ngomong apa tadi? Coba ulang!"

"Emang aku ngomong apaan? Salah denger kali kamu," alibinya.

Tak mau beradu bacot lagi Kalana lebih memilih untuk angkat kaki dari sana sekarang. "Tau ah, jangan ikutin aku!" ucapnya dengan nada kesal.

Gantara tak tinggal diam di tengah perjalanan, ia malah menarik dan merangkul Kalana dari arah samping agar mendekat ke arahnya. "Gak usah marah, tambah jelek kamunya marah terus!" ucapnya kemudian mengacak-acak rambut Kalana gemas.

"Biarin gak urus!"

"Lan udah dong marahnya," bujuknya.

"Bacot!" umpat Kalana.

"Bacot-bacot gini aku pacarmu loh."

"Gak peduli!"

"Masa?"

"Diem!"

"Kok jadi galak, Lan? Anjingnya pak Soleh aja gak galak kayak kamu," ucap Gantara mencoba mencairkan suasana.

"Emang Pak Sholeh punya anjing?" tanya Kalana sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Punyalah."

Mendengar hal itu Kalana berusaha memelankan jalannya. "Bukannya dia Islam? Kok bisa melihara anjing?" tanya Kalana.

"Aku aja yang Islam bisa kok melihara babi," ungkap Gantara.

"Kalau kamu sih aku gak heran."

"Baby Kalana maksudnya."

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang