Bagian 7 ❤

294 262 328
                                    

Kalau perempuan menangis

Sesungguhnya bukan karena dia ingin terlihat lemah

Tapi, karena dia sudah tak mampu lagi berpura-pura kuat.

Jangan lupa vote dan comment❤❤❤
_____________________________________


"Gue gak pede di sini," keluh Kalana pada Gantara yang memaksa dirinya untuk menemaninya datang ke pesta malam ini.

"Kenapa? Ada gue kok."

"Lo gak liat tamu-tamu di sini tuh pada high class, lah gue —?"

"Gue di sini, gak usah mikir yang macem-macem." ujar Gantara

"Tara, haus mau minum," pinta Kalana yang memang nyatanya sudah kehausan sedari tadi.

Gantara langsung menarik tangan Kalana ke tempat di mana tersusun banyak minuman aneka warna.

"Gak ada air putih?" tanya Kalana lagi.

"Lo jangan kemana-mana, tunggu di sini!"

Mirip seperti anak yang patuh kepada bapaknya. Kalana tetap diam berdiri di tempat tadi, padahal kakinya mulai terasa pegal.

"Lama banget sih, udah pegel juga," ucap Kalana mengomel sendiri.

Tak butuh waktu lama Gantara muncul dengan segelas air di tangannya.

"Sini buru, udah dehidrasi gue di sini." Kalana langsung menyerobot minuman di tangan Gantara. Di saat ia tengah menikmati minumnya muncul perempuan dari arah belakang dan membuat ia kaget hingga tersedak, ia merasa air itu menyangkut di lubang pernapasannya.

"Gantara kamu di sini juga? Aku kira kamu gak bakal datang," ucap Giselle dengan mata berbinar dan menampakkan senyum manisnya.

Bukannya menjawab Gantara malah sibuk dengan Kalana yang masih terbatuk-batuk, "kamu gak papa?" tanya Gantara.

"Gak kok, lebay amat sih lo!" ujar Kalana  yang kemudian sibuk melap bibirnya yang terkena air.

Merasa dihiraukan Giselle tidak tinggal diam seperti patung museum.

"Kamu siapa?" tanya Giselle penasaran dengan suara penuh lemah lembut dan keanggunan.

"Kenalin Kalana, pacarnya Gantara," ucap Kalana enteng dan Giselle terkejut mendengar hal itu.

"Kamu udah punya pacar? Kok gak bilang-bilang?" Giselle berkata seolah-olah ia tidak memiliki punya perasaan pada Gantara, nyatanya ....

Tiga kata terlontar dari mulut Gantara yang membuat raut wajah Giselle dari yang tersenyum manis menjadi masam disertai mata yang mulai berkaca-kaca.

"Lo siapa gue?"

Merasa dipermalukan Giselle lalu pamit dari hadapan mereka berdua, rasanya berdiri di sana membuat dadanya semakin sesak.

"Kalau gitu aku ke sana dulu, Have fun buat kalian."

*****

"Lo nipu gue? Katanya Giselle agresif, udah tua mirip emak-emak, lo yakin mata lo gak bicek? Hmm ... atau perlu gue colok dulu tuh mata? Lo harusnya juga suka sama dia, emang lo gak liat dia tuh kayak bidadari udah putih, baik, humble lagi, gak bersyukur banget sih lo di sukain sama cewek kayak dia. Dasar sok jual mahal!" ujar Kalana mengungkapkan pendapatnya tanpa ia sadari bahwa raut wajah Gantara mulai berubah.

"Diem!! Gue gak suka yah kalau lo ngatur-ngatur," bentak Gantara seketika membuat Kalana terkejut.

"Jigong lo! Udah dibantuin juga, malah marah-marah. Turunin gue di sini!" pinta Kalana.

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang