Bagian 25❤

190 120 1K
                                    

Keinginanku cukup sederhana
Cukup dengan melihat dia sehat

HAPPY READING

___________________________________

Kalau ada typo tandain yah



Hari ini tepat di mana Bunda Gantara bisa balik dari rumah sakit. Semuanya sedang sibuk mempersiapkan acara kecil-kecilan untuk menyambut ke pulangannya. "Sal, makanannya udah disimpan di meja?" tanya Kalana yang sedang membasuh tangannya di westafel.

"Udah," ujar Salsa yang tengah merapikan dapur seusai melakukan masak di rumah Gantara. "Mereka datangnya jam berapa?" tanya Salsa kemudian.

"Tara bilang sih jam tiga udah nyampe rumah kok," jawab Kalana.

Saat semua persiapan telah selesai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk balik ke ruang tamu dan sesampainya di sana terlihat Abyan dan Dareen yang telah tertidur dengan kondisi terlentang.

"Abay! Cardigan gue, astagfirullah!" pekik Salsa lalu berlari kecil menghampiri Abyan.

"Berisik banget sih!" umpatnya dengan masih keadaan setengah sadar.

Salsa kemudian menarik paksa cardigannya yang telah tergeletak naas di samping Abyan. Ia lalu menenteng cardigan tersebut dengan ogah-ogahan. "Lo liat nih, jigong lo nempel di mana-mana. Tanggung jawab gak! Ini cardigan bersejarah, gue beli pas ada promo gratis ongkir, Bay."

"Berisik!"

"Tanggung jawab gak, beliin yang baru pokoknya!" rengeknya sembari menarik-narik kaos yang dikenakan Abyan.

Abyan pun akhirnya mengiyakan permintaan gadis itu. "Iya nanti gue beliin, selusin biar lo puas. Gak usah narik-narik nanti yang ada baju gue robek, emang lo mau gue suruh ganti se truck?" ujarnya.

Akhirnya Salsa menghentikan aktivitasnya menarik kaos Abyan. "Pokoknya ingat gantinya harus selusin. Awas kalau bohong! Gue gantung lo di pohon ketapang belakang sekolah," tuturnya.

"Hmm."

"Jangan ham hem ham hem doang," kesal Salsa.

"Iya, puas?!"

Salsa lalu mengacungkan jempolnya tanda setuju dengan ucapan Abyan. "Puaslah!"


*****

Waktu menunjukkan pukul 15.05 WIB dan benar saja telah terdengar suara mobil yang masuk ke pekarangan rumah Gantara. Semua telah bersiap-siap di balik pintu untuk memberi kejutan, hingga akhirnya suara pintu berdecit pertanda terbuka.

"SURPRISE!"

Bunda yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah disusul Gantara, Chiko dan Dareen langsung terlonjak kaget begitu saja diikuti dengan perasaan terharu.

"BUNDA!" ujar Kalana senang, lalu berlari kecil menghampiri Bunda dan tak lupa, ia juga memberikan pelukan erat ke Bunda. "Rindu," lanjutnya.

"Bunda, juga rindu."

"Gan, kamu yang nyiapin ini?" tanya Bunda.

Gantara mengelak karena memang sebenarnya bukan dia yang menyiapkannya. "Eh bukan, si Lana tuh yang punya ide. Ganta mah, bantu-bantu doang."

Salsa mengernyitkan alisnya mendengar penuturan Gantara yang mengatakan kalau dia memiliki peran dalam surprise hari ini. "Bohong lo! Sejak kapan lo ikut bantuin kita?" tanya Salsa mencoba menyudutkannya.

MY GANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang